48

293 7 0
                                    

Kevin dan Bagas pun berjalan mengikuti arah yang diarahkan

"Silahkan kalian duduk"

"Baik pak"

"Kita akan bertanya ke pada Angel,Bunga,dan kamu Dika"

"Kalian siap?"

"Bagas gua enggak kuat pengen mukul anjirr"

"Sabarr stts udah diem"

"Alasan kalian melakukan ini apa?dan sampai melukai korban?"

"Kami disuruh pak"

"Siapa yang menyuruh kalian?"

"Dendra"

"Pak maaf saya potong,kalau boleh tau nama lengkapnya siapa?"

"Dendra Sanjaya"

"Itu bokap gua!"

"Tenang!"

"Maaf pak"

"Urusan apa Dendra melakukan ini?"

"Kami tidak tau pak"

"Iya pak,kami hanya disuruh"

"Baik untuk sidang selanjutnya akan kita lakukan 2 minggu lagi,terimakasih"

******

"Anj*ng lo Bagas!!"

"Apa salah gua Vin?gua enggak tau apa apa"

"Tapi gara gara bokap lu Clarissa terluka"

"Masalah itu gua perwakilan bokap gua minta maaf"

"Huft,gua mau pulang gua tunggu bokap lo di meja hijau"

"Gua ikhlas kok Vin kalau mau lo masukin bokap gua ke penjara,karena bokap gua udah ngerugiin banyak orang juga"

Kevin menghela nafas dan tersenyum lalu ia pergi dan kembali pulang

"Vin kamu akhirnya pulang,aku nungguin"

"Kamu ngapain turun?diem di kamar"

"Gakpapa aku bisa jalan juga,udah jangan khawatir gitu"

"Tapi Sa kamu belum boleh banyak gerak"

"Maaf Vin aku bosen"

"Udah sekarang kita balik ke kamar ok"

"Iya Vin"

Kevin menggendong Clarissa dan menuju kamar

"Kamu mending dikamar aja ya"

"Tapi sampai kapan aku gini trus?"

"Jangan cemberut nanti kamu bisa kok jalan jalan lagi ok"

Clarissa mengangguk

"Aku mandi dulu ya Sa"

"Iya Vin,maaf enggak bisa siapin kamu baju"

"Gakpapa udah diem ya"sembari mengelus kepala Clarissa

Clarissa tersenyum dan Kevin berjalan ke kamar mandi

Clarissa[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang