Chapter 22: What's This Feeling?

181 15 3
                                    

Disepanjang perjalanan menuju rumah Joohyun, keduanya nampak dalam suasana canggung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disepanjang perjalanan menuju rumah Joohyun, keduanya nampak dalam suasana canggung. Jinyoung yang saat itu sedang menyetir mobilnya, hanya terdiam tak mengeluarkan sepatah katapun dan hanya fokus menyetir. Sementara disisi sampingnya, Joohyun juga sepertinya tidak berusaha untuk memecahkan keheningan diantara keduanya.

Ia hanya fokus menatap jalan disekitar dan melihat mobil yang sedang berlalu lalang. Ia melihat kearah sisi sembari menggigit kukunya, seperti menandakan bahwa ia tengah merasa canggung. Mungkin, karena suasana yang terjadi tadi di perpustakaan.

Joohyun sesekali menengok kearah Jinyoung, mungkin ia merasa aneh dengan suasana seperti itu yang tak pernah terjadi diantara mereka selama berteman bertahun-tahun lamanya. Namun tetap saja, Jinyoung tidak memedulikan itu dan hanya tetap fokus menyetir dengan pandangan lurus ke jalan.

Tak butuh waktu lama, mereka pun sampai di rumah Joohyun. Gerbang megah berwarnakan hitam pekat itu terbuka lebar ketika mobil Jinyoung tiba di rumah Joohyun.

Mobilnya pun mulai memasuki area halaman rumah Joohyun. Terlihat areanya begitu luas dan dikelilingi oleh tanaman-tanaman indah yang terlihat seperti tanaman mahal. Tak terlihat adanya orang di halaman itu. Suasananya hening, tapi hanya terdengar suara kicauan burung samar-samar.
Angin sejuk yang berhembus kencang pada saat itu membuat suasana rumah Joohyun menjadi lebih asri.

Jinyoung kemudian memarkirkan mobilnya tepat didepan pintu masuk rumah Joohyun. Joohyun yang saat itu masih dalam suasana kikuk, sempat tiba-tiba bertingkah kaku. Ia pun kemudian beranjak dari mobil Jinyoung. Sementara Jinyoung hanya tersenyum dan melambaikan tangan sebagai ucapan perpisahan.

Karena merasa tidak enak, Joohyun berusaha mengajak Jinyoung untuk mampir sebentar.

"Ka..kau.. tidak mau mampir dulu?" tanyanya sedikit gugup.

"Mungkin lain kali," Jawab Jinyoung dengan singkat.

"Tapi.. eomma mungkin akan senang jika kau berkunjung sebentar. Sudah lama juga kau tidak bertemu dengan eomma."

"Baiklah kalau begitu."

Keduanya pun masuk ke dalam rumah. Saat pintu dibuka lebar, bisa terbayangkan bagaimana megahnya rumah milik keluarga Joohyun? pintu dengan ukuran seperti raksasa, lantai yang dipenuhi marmer hitam, dinding yang bercat putih, furniture berlapiskan berlian dan beberapa barang mahal lainnya membuat rumah ini benar-benar sangat megah dan mewah.

Mereka berdua bejalan beriringan menuju ruang tamu dimana ibunya Joohyun sering duduk disitu walau untuk sekedar minum teh. Terlihat beberapa Asisten Rumah Tangga disana yang sedang bekerja. Ada salah satu ART senior menghampiri Joohyun dan menawarkan apakah dirinya perlu bantuan atau menginginkan sesuatu.

"Tidak perlu ahjumma. Eomma dimana?" tanya Joohyun kepada ARTnya.

"Nyonya ada di ruang tengah sedang menikmati teh hangat kesukaannya," kata Ahjumma Lee.

Ahjumma Lee ini sudah menjadi ART jauh sebelum Joohyun lahir. Ia pun menjadi orang kepercayaan ibunya Joohyun jika di rumah. Joohyun juga paling sayang sama Ahjumma Lee ini.

"Baechu.." begitulah sambutan dari eomma ketika melihat bahwa Joohyun sudah pulang.

"Oh Jinyoung-a.. sudah lama sekali aku tidak melihatmu," ujar Nyonya Bae.

"Aku mulai sibuk dengan tugas-tugas kuliahku yang mulai numpuk eommeoni, bagaimana kabarmu?" Ucap Jinyoung sembari tersenyum.

"Iya aku mengerti, kau pasti sibuk sekali. Ngomong-ngomong, kenapa kalian bisa pulang bersama?"

"Ah.. tadi aku meminta Jinyoung sunbaenim untuk mengajarkan aku benerapa pelajaran yang tidak aku pahami, kami pergi ke perpustakaan di dekat kampus." Balas Joohyun.

"Oh begitu.." katanya eomma.

"Kalo begitu, aku harus pamit pulang dulu karena ada beberapa hal yang harus dikerjakan." Pamit Jinyoung.

"Loh kau baru saja tiba, setidaknya makan malam dulu bersama kami," ajak eomma.

"Terimakasih eommeoni, lain waktu aku janji akan mampir lagi dan makan malam bersama, tapi untuk saat ini aku tidak bisa." Jinyoung.

"Baiklah, terimakasih sudah mengantar Joohyun."

"Tidak masalah, aku pamit dulu."

"Hati-hati ya.. terimakasih sunbaenim," ucap Joohyun sembari mengantarkan Jinyoung sampai depan pintu utama.

Setelah Jinyoung pamit, Joohyun pun langsung pergi ke kamar miliknya. Eomma terlihat sangat senang karena melihat Jinyoung dan Joohyun kembali bersama-sama persis ketika mereka masih kanak-kanak.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 22, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

All About You |Vrene|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang