Dumb

49 3 0
                                    


Suara ketukan keras pada pintu kamar seorang gadis yang masih asik berkelana dalam mimpinya itu, tak ia hiraukan sama sekali. Sang pengetuk pun sudah mulai jengah, tangannya juga sakit akibat ketukan yang ia lakukan pada pintu tak bersalah itu. Jika saja pintu itu bisa bicara, mungkin ia sudah mengeluh kesakitan. Seseorang yang berdiri di depan pintu juga merasa kasihan pada pintu yang tak berdosa itu, hanya karna sang pemilik kamar masih sibuk memproduksi air liur di pulau kapuknya, pintu itu malah yang menjadi korbannya. 

Oke, lupakan soal pintu. Kita kembali pada sang pemilik kamar. Sebenarnya, ia sudah bangun sejak sejam yang lalu. Tapi entah kenapa matanya sangat berat untuk terbuka. Pikirannya sudah cukup sadar untuk mengetahui kekejaman orang yang barusaha mengganggu ketenangannya. Ia hanya ingin waktu sebentar saja sebelum seluruh waktunya habis di gunakan untuk mengurus kehidupan orang lain.

Mungkin lebih baik, kita perkenalan dulu. Dia--gadis yang masih setia bermanja ria dengan kasurnya adalah Cara Khanza Sabella. Ia adalah seorang manusia yang sering mencampuri urusan orang lain. Tidak, bukan karna ia ingin. Itu hanya tuntutan pekerjaannya saja. Ia seorang wartawan yang setiap hari harus mencari berita-berita terbaru yang masih panas-panasnya. Bukan berita bencana alam atau apapun yang sering di tayangkan. Ia hanya mencari berita tentang artis atau sejenisnya. Sebenarnya jika ada pekerjaan lain yang lebih baik dari ini, ia mungkin akan memilihnya. Tapi karna memang sangat sulit mencari pekerjaan jadi ia harus menerima semua yang memang sudah di takdirkan untuknya.

Bella berdiri dan membuka pintu kamarnya, untuk mengakhiri keganasan makhluk yang berusaha merusak pintu kamarnya. 

“Ya ampun, akhirnya.” Orang yang berdiri di depan Bella mengusap peluh di pelipisnya. Apakah itu tidak terlalu berlebihan?

“Lo bangunin orang kayak habis tempur aja,” ucap Bella berlalu meninggalkan Citra menuju dapur. 

“Lo pikir bangunin lo itu gak butuh perjuangan apa. Kebo kayak lo ini, rumah di bom aja lo gak bakalan tau.” Citra duduk manis di depan Bella yang sedang mengunyah sereal.

“Oh iya, lo udah dapat berita baru belum?” tanya Citra. Pasalnya sudah beberap hari ini Bella selalu kembali tanpa mendapat berita apapun. Sepertinya memang sangat susah mencari berita terbaru artis. Sebenarnya, kalau ia mau ia bisa saja mendapatkan berita artis yang sedang sibuk mencari sensasi. Tapi ia tidak ingin sesuatu yang selalu di perbincangkan. Ia ingin mencari sesuatu yang tidak banyak orang tau, tapi sangat mengejutkan dunia. Dan sepertinya itulah yang membuat Bella susah mendapat berita.

“Belum, gue masih bingung. Itu para artis gak ada gitu yang buat berita mengejutkan, jangan Cuma para artis pendatang baru aja yang sibuk nyari sensasi untuk jadi terkenal.”

“Lo sih, udah ambil aja berita yang udah ada. Kalau lo masih sama pendirian lo gak bakalan dapat itu berita. Yang ada lo yang di pecat.”

Membayangkan akan di pecat, membuat Bella seketika terdiam. Apa yang terjadi pada hidupnya nanti, tidak elit sekali jika seorang Cara Khanza Sabella menjadi gelandangan. Ya, walau tidak ada yang perduli.

“Au ah, bodo amat. Yang pasti gue bakalan dapat berita baru yang gak pasaran.”

Bella berdiri meninggalkan Citra sendiri. Citra hanya mengangkat bahunya acuh, kemudian melahap sereal milik Bella yang masih banyak tersisa.

----

Bella menghembuskan napas pasrah, jika sampai besok ia belum juga mendapatkan sebuah berita, ia mungkin harus terima di depak dari pekerjaannya. Bella berdiri kemudian berjalan keluar dari kafe tempat ia mendinginkan kepalanya yang berasap. Langkah Bella terhenti saat melihat seseorang yang sangat ia kenali. Tentu saja, semua orang mengenali pria itu, hanya orang yang tidak punya TV saja yang tidak mengenalnya. Arkhana Pramudya. Ia adalah anak dari seorang model terkenal, dan juga aktor tampan. Tapi ia tidak mengikuti jejak orang tuanya dan memilih meneruskan perusahan keluarga Ayahnya.

Dan tentu saja, sosok Arkhan yang sangat rupawan itu sangat menyita perhatian publik. Apalagi mengingat ia adalah anak dari model dan aktor hebat tanah air, sangat sayang untuk di lewatkan.

Bella mengamati Arkhan yang keluar dari kafe bersama seorang wanita cantik. Jika Bella tidak salah liat, wanita itu adalah model yang baru saja mengembangkan kariernya. Model itu juga yang belakangan ini sering mencari sensasi. Kemarin ia mengaku berpacaran dengan seorang aktor tampan yang kariernya sudah tidak di pertanyakan lagi, kemudian setelah di konfirmasi oleh agensi si aktor jika mereka tidak memiliki hubungan apapun, ia mulai mencari sensai dengan mendekati seorang model yang tak kalah tampannya dari si aktor. Dan kini, ia mulai mendekati seorang CEO juga. 

Sebenarnya Bella malas berurusan dengan hidup si model sok cantik itu, tapi karna ini berhubungan dengan Arkhan yang namanya sangat bersih dari gosip-gosip murahan, Bella sepertinya harus ikut turut serta dalam berita ini.

Dengan kamera yang selalu ia bawa, Bella mengambil beberapa gambar mereka berdua. Bella berusaha sebisa mungkin mendapat hasil terbaik tanpa ketahuan sama sekali. Mungkin karna hal ini juga mereka memilih bertemu di kafe kecil tempat Bella bersantai tadi.

Bella melihat hasil gambar yang ia dapat, sempurna. 

Bella kembali akan mengambil gambar mereka lagi, namun saat ia mencari Arkhan dan wanita tadi, mereka sudah hilang dari pandangannya. Tunggu, tidak mungkin secepat itu mereka hilang. lagi pula, Bella hanya mengalihkan pandangannya tidak lebih dari sepuluh detik. 

Saat matanya masih sibuk mengamati sekeliling, Bella tidak sadar seseorang sudah berdiri dibelakangnya sejak tadi. Tanpa menunggu Bella menyadari keberadaannya, pria itu langsung menarik tangan Bella dan membawanya masuk ke dalam mobil yang sedari tadi Bella awasi.

Bella yang mendapatkan perlakuan mendadak itu terdiam. Ia sangat mudah terkejut dan sangat lama sadar dari keterkejutannya, sehingga saat pria itu memasukannya secara paksa ke dalam mobil, Bella tidak meronta sama sekali.

Bella sadar saat pria itu sudah duduk di depan kemudi, mobil yang ia naiki itu juga sudah terkunci. Bella merutuki kebodohannya sendiri. 

“Apa yang kamu lakukan?!” bentak Bella, kala kesusahan membuka pintu mobil. “Aku mau pulang, buka pintunya.”

“Tidak akan.” Pria itu menatap Bella tajam. Bella menyadari bahwa ia sedang dalam masalah. Wajahnya memucat. Tidak, ia tau pria ini tidak akan mungkin macam-macam, tentu ia pasti akan menjaga nama baiknya sendiri bukan. Bella mencoba berpikir positif.

“Apa yang kamu inginkan?” tanya Bella, mencoba sebisa mungin tidak takut.

“Tunjukan!” perintah pria itu. 

Bella kebingungan, apa maksud pria gila ini. Ah, jika saja Bella tau akan terjadi seperti ini, ia lebih baik tidak mengintai lelaki ini tadi. Bella teringat sesuatu, kemana wanita yang bersama pria ini? Astaga, kenapa Bella bisa terjebak di sini.

“Apa maksudmu?” tanya Bella kemudian. Pria di depannya itu menurunkan pandangannya. Bella yang menyadari hal itu segera menyilangkan tangannya di depan dada. Ingin sekali Bella berkata kasar.

Arkhan menaikan sebelah alisnya bingung. Sesaat kemudian, ia menyadari apa yang tengah gadis di depannya ini pikirkan. Arkhan memutar bola matanya malas. 

“Tunjukan,” ucap Arkhan seraya mengetuk pelan kamera yang menggantung di leher Bella menggunakan jari telunjuknya.

Bella menyadari kebodohannya. Sungguh ia sudah sangat mempermalukan dirinya sendiri.

Bella memberikan kamera miliknya, biarkan saja Arkhan menghapus foto yang ia ambil secara diam-diam. Sudah cukup malu ia untuk bertahan.

“Jelek sekali.” Ucapan Arkhan tak ia hiraukan. Terserah, pria itu mau bilang apa. Yang pasti, Bella ingin pulang.

“Sepertinya wanita ini tidak cocok.” Arkhan mengalihkan pandangannya pada Bella. Menatap Bella dengan pandangan menilainya. “Atau mungkin denganmu saja.” 

Bella mengamati wajah Arkhan. Apa lagi maksud pria ini. “Aku? Kenapa?” ucap Bella seraya menunjuk dirinya sendiri.

“Iya, kamu. Ayo pacaran.”

---

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 23, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Forgive MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang