04

94 11 2
                                    

Malam ini rumah Kana sedikit berbeda, kedatangan kedua tetangga sekaligus teman barunya membuat suasana menjadi lebih bersuara

"Oma gak usah repot-repot lo ya, kita udah bawa minum sama jajan sendiri"

Seru Gala yang melihat oma sibuk di dapur

Meskipun rumah Oma Kana sangat besar, tapi sebisa mungkin tidak ada sekat di rumahnya. Jadi ruang tamu, ruang keluarga, dan dapur transparan

"Mau kue pie aja ngga nak Gala sama nak Gale?"

"Oma yang bikin?" Saut Gala

"Mamanya Kana, Oma mah bisanya sebangsaan kue cucur"

Sepertinya Gala dengan Oma sangat cocok menjadi teman mengobrol, pasalnya dari tadi meskipun Gala sibuk bermain ps dengan Kana dan Gale, mulutnya tidak bisa berhenti membalas obrolan Oma

Sopan, Humoris, Sisi terbaru yang diperlihatkan Gala

"Na, lo emang gak punya temen disini?"

"Ada, Oma"

"Yeee maksud gue yang seumuran gitu kaya kita?"

"OMA BIA~"

Terkejut ketiganya, suara yang sebelumnya tak terdengar tiba-tiba muncul dari arah teras rumah. Kana yang awalnya duduk meringkuk disofa berdiri menuju ke pintu, mengecek siapa yang datang bertamu

"Loh Kana?"

"Aya?"

"Gala Gale di dalem nih pasti" Tebak Aya sambil celingukan, mengecek si kembar. Tapi kemudian mengubah topik dan kembali ke tujuan

"Oma Bia nya ada?"

"Ada, masuk aja"

Kana memimpin jalan, tuan rumah. Aya mengekor di belakangnya, melihat si kembar duduk lesehan dengan stick ps di tangan keduanya, membuat Aya sedikit mendekat

Kakinya menyenggol pantat Gala, membuat Gala mengaduh dan langsung menoleh, Gale juga

"Apasi" protes korban

"Tau gini tante titipin aja ke lo berdua, ngapain harus nyuruh gue?"

"Yang ikhlas kalo disuruh"

Tak menanggapi ucapan Gale, Aya berjalan menuju keberadaan Oma sendiri. Kana kembali duduk di sofa empuknya

"Lagi masak apa oma? Wangi banget"

"Eh ini siapa namanya?"

Oma sedikit terkejut, namun sangat antusias juga membuatnya menghentikan kegiatan masak-memasaknya

"Hehe Aya oma, temen barunya Kana disekolah. Gala Gale juga"

"Oh baru pindah? Pindahan dari mana?"

"Iya, dari Surabaya"

Keduanya tak henti-hentinya menebarkan senyum satu sama lain, Aya yang matanya terlihat seperti bulan sabit saat tersenyum, dan Oma Bia yang merasa gemas melihatnya

Sebenarnya kedatangan tiba-tiba dari Aya memunculkan tanda tanya besar di kepala Kana, Apa memang hubungannya dengan keluarga Gala sedekat itu, jadi Aya terlihat dimana ada si kembar ada Aya juga disitu

Namun semua pikiran rumit Kana tahan, menoleh ke tempat Oma dan Aya sedang seru mengobrol. Membuat Kana seperti dijatuhi lampu ide di atas kepala

Bisa langsung tanya ke Oma aja nanti

Ketiganya bermain dari jam 19:00 sampai jam 21:15. Aya juga terlihat mau berpamitan pulang ke Oma, hari sudah semakin gelap dan besok masih ada sekolah pagi

"Pulang juga deh kita ya Gal?" Tanya Gale yang sudah berdiri merapihkan celananya yang lusuh karena terlalu lama duduk lesehan

Oma Bia yang diikuti Aya dibelakangnya juga berjalan mendekat ke arah si kembar dan Kana

"Loh kok pada berdiri, mau pulang juga?"

"Iya Oma, udah malem. Kapan-kapan kita main kesini lagi"

Kana sedikit melirik ke tangan Omanya yang di rangkul hangat oleh Aya, mereka kapan akrab nya? Perasaan baru sekali bertemu

"Yaudah, kalo gitu titip neng Aya nya ya. Jagain di jalan"

Gale dengan senyum dan Gala dengan tatapan sinis ke Aya

"Oma, Aya tuh lebih serem daripada preman pasar"

Ucap Gala kemudian

Aya yang awalnya senyum manis ke oma, seketika ekspresinya berubah 100% Ke Gala. Kakinya berniat untuk menendang pantat Gala tapi tidak sampai karena posisi yang kurang pas

Oma berusaha meredakan suasana ribut kecil anak muda itu dengan menggandeng keduanya

"Hush udah, harus akur dong gak boleh gitu"

Gale yang jalan di belakang bersama Kana menepuk pelan pundak Kana dengan maksud "mohon dimaklumi"


Setelah pulangnya si kembar dan Aya dari rumah oma bia, Kana menutup pagar dan tak lupa menguncinya. Tapi masih membiarkan pintu rumah terbuka lebar, Ia harus buru-buru masuk kedalam sebelum oma masuk ke kamarnya

"Oma oma"

"Kenapa?"

Ini yang sangat tidak disukai Kana, kegengsiannya. Padahal ia sudah merencanakan dari tadi, tinggal tanya tapi gengsi nya segede benua. alhasil pertanyaan berbeda yang terlontar

"Tadi dibawain apa?"

"Ih kamu Na, kunci dulu itu pintunya"

Ucap oma sambil mengetuk kepala Kana menggunakan Tongkat pijat dari stainless yang biasa dibuat memijat punggung oma

Kana yang terkejut dengan respon omanya, memegangi kepalanya sambil berlalu menuju pintu depan

"Ayo buruan, tadi katanya pengen tau dibawain apa?"




"Gapapa deh, lain waktu"




[ K A N A ]

KANA | KJK LOCALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang