Chapter 9

2.7K 341 85
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










Yoongi sadar waktu semua orang udah tidur, termasuk bundanya yang ada di sampingnya. Agak heran karena yang tidur di sampingnya bukan Jimin. Tapi setelah inget kejadian tadi sore, dia langsung menghela napas. Lagi. Dirinya belum bisa ngilangin trauma nya.

"Yoon," bunda Yeo Bin yang ngrasa ada pergerakan di sampingnya langsung terbangun.

"Arkan nyusahin Buna lagi, ya?" tanya Yoongi lirih.

"Ngga, sayang. Sekarang udah mendingan?" Yoongi ngangguk pelan dan memberi kode pada sang bunda untuk membantunya duduk.

"Adek mana, Bun?"

"Dia tidur sama ayah," jawab bunda Yeo Bin dengan tangan yang sibuk membenarkan selimut anaknya.

"Buna ngga marahin dia karena aku begini, 'kan?" bunda Yeo Bin tersenyum tipis sambil mengelus pipi pucat anaknya.

"Ngga sayang. Malah Buna kerepotan karena Refan nangis terus. Gemesin banget adekmu," sang anak menghela napas lega.

"Tidur lagi, ya? Kayaknya kamu demam," bujuk bunda dibalas anggukan oleh Yoongi.






Paginya Yoongi udah lumayan ngrasa lebih bertenaga. Cuma sedari tadi dia ngga keluar kamar karena terlalu mager. Alhasil Yoongi melewati jam sarapannya.




Tok! Tok!

"Masuk aja, Bun," ujar Yoongi tanpa ngalihin perhatiannya dari layar hp.

"Sarapan buat lo," Yoongi ndongak dan seketika maniknya bersitatap dengan manik sipit adeknya. Tapi beberapa detik kemudian langsung dia alihkan.

"Ekhem, taruh aja di nakas," jawab Yoongi cuek.

"Bunda lagi pergi sama Ayah. Obat lo ada di laci," si Yoongi cuma ngangguk karena masih sibuk sama hp nya.

"Lo ngapain masih di sini?" Jimin geleng-geleng dan langsung keluar kamarnya sendiri.

"Tumben banget ngga misuh-misuh," heran Yoongi.

"Takut kali, ya? Hahaha," si abang ketawa-ketawa sendiri sambil ngabisin sarapannya.




Jimin keluar kamar sambil cemberut. Sebenernya dia pengin misuh-misuh saat Yoongi dengan seenak jidat ngusir dia dari kamarnya sendiri. Untung aja dia inget kalo si abang lagi ngga baik-baik aja. Coba kalo ngga? Udah pasti gelud sih.

Ngomong-ngomong, Jimin masih ngrasa bersalah karena kejadian semalem. Ngeliat abangnya yang cuek begitu, buat dia takut sebenernya. Gimana kalo Yoongi benci sama dia? Atau lebih parahnya lagi Yoongi nyuruh bunda Yeo Bin buat menceraikan ayah Joong Ki. Ngga! Pokoknya itu semua ngga boleh terjadi. Jimin udah terlanjur sayang sama bunda Yeo Bin soalnya. Kalo Yoongi? Ngga usah disayang, dia macan liar. Bahaya.

Kapan Akur? ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang