Chapter 17

2.3K 308 80
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Sore ini Yoongi udah stand by di depan sekolah Jimin. Tentu aja buat jemput adeknya yang bentar lagi keluar kelas. Dia sengaja nunggu di pos satpam yang kebetulan penjaga nya masih inget sama dia.

"Mau ngelatih basket, mas Yoongi?" tanya si satpam.

"Ngga, Pak Udin. Saya mau jemput adek saya," sahut Yoongi sambil masukin hpnya ke saku celana.

"Loh emangnya mas Yoongi punya adek toh? Bapak kira kamu anak tunggal," heran pak Udin sambil duduk di samping Yoongi.

"Ibu saya nikah lagi, jadi gitu deh," pak Udin mengangguk paham.

Ngga lama kemudian bel pulang sekolah berbunyi bertepatan dengan Jimin yang berlarian dengan penampilan yang berantakan bersama dua temannya. Dasi di kepala, baju seragam yang udah keluar, sabuk yang ada di leher. Udah mirip anak abis demo.

"Dek Refan ngga ada kapok-kapoknya ternyata," Yoongi menoleh ke arah yang dituju pak Udin dan menemukan adeknya sedang berlari kecil.

"Bapak kenal?" tanya Yoongi.

"Siapa sih yang ngga kenal sama Refandra. Dia itu sering banget dipanggil lewat sound sistem gara-gara suka cari masalah sama guru sejarah, hahaha," jelas pak Udin sambil ketawa.

"Tadi pagi aja abis dihukum karena bolos bareng geng nya," lanjutnya.

"REFANDRA!"

"UDAH BEL, PAK! NGGA BAIK KORUPSI WAKTU! MAU JADI APA NEGERI INI KALO DIHUNI RAKYAT KAYAK BAPAK!"

"REFANDRA! BERHENTI KAMU!"

Jimin dan dua temennya berlari lebih cepat hingga depan pos satpam. Mereka berhenti untuk mengatur napas.

"Dek Refan abis demo lagi, ya?" tanya si satpam menghampiri tiga bocah yang masih ngos-ngosan.

"Iya dong. Abis membasmi para koruptor sama kuman di toilet, hehehe," sahut Jimin sambil nyengir.

"Pak Udin punya minum ngga? Kerongkongan saya kering klontang," tanya Jongin sambil megang lehernya dramatis.

"Ada-ada. Sebentar, ya?" si satpam yang di panggil pak Udin langsung masuk buat ngambil aqua gelas buat tiga murid itu.

"Ini diminum dulu."

"Makasih, pak Udin," ucap mereka bersamaan.

"Lah, itu bukannya bang Yoongi, ya?" Sungwoon baru sadar kalo sedari tadi ada orang lain yang duduk di dalam pos sambil ngeliatin mereka.


Uhuk! Uhuk!

Jimin terbatuk setelah mendengar ucapan sohibnya. Mampus. Di sana emang bener ada Yoongi yang lagi mandang dia penuh intimidasi. Dia mendadak kaku waktu abangnya berjalan keluar mendekat ke arah nya.

Kapan Akur? ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang