Chapter 22

1.6K 238 53
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Yoongi tau kalo sifatnya itu terkadang membuat orang-orang di sekitarnya merasa bingung dan salah paham. Bahkan bunda Yeo Bin pun ngga begitu paham dengan sifat anaknya. Yoongi itu pendiam juga terkesan cuek. Namun, jika mengenal lebih dalam lagi sebenernya Yoongi itu pribadi yang begitu hangat.

Maka dari itu, tidak menutup kemungkinan Jimin akan merasa nyaman bila didekat si abang. Meski sering ngedumel ngga jelas, tapi jauh dalam lubuk hatinya si adek ngrasa seneng punya abang yang perhatian kayak Yoongi.

Contoh aja waktu Jimin demam karena kangen ayah Joong Ki. Si abang dengan telaten rawat dia meski muka ngeselin nya selalu terpampang jelas.

Tapi, akhir-akhir ini si Yoongi agak beda. Bisa dibilang sifat dan sikapnya berubah. Jimin ngga tau pastinya karena apa yang jelas dia ngga suka sifat abangnya yang satu ini.

"Bun, katanya hari ini abang pulang. Kok ngga nongol-nongol sih??" rengek Jimin sambil tiduran berbantalkan paha bunda Yeo Bin.

"Abangmu kan lagi sibuk kuliah, dek. Mungkin dia ngga jadi pulang," sahut bunda Yeo Bin sambil elus kepala si bungsu sayang.

"Kok gitu?!" protes si adek sambil ndongak natap bundanya.

"Ya mau gimana lagi? Kewajiban bang Yoongi sekarang kan kuliah," Jimin makin cemberut.

"Padahal aku kangen abang," lirihnya sedih.

"Bunda~" panggil Jimin mendayu.

"Kenapa hm? Masih pusing?" tanya bunda Yeo Bin khawatir.


Jimin menggeleng tanda bahwa dirinya udah ngga ngrasain pusing lagi kaya tadi pagi. Bunda cukup lega karena itu artinya si adek udah gapapa. Fyi, tadi pagi Jimin bangun dan ngadu ke bunda Yeo Bin kalo kepala dia pusing dan ngga enak badan.

"Mau abang. Jimin pengin sama abang," pinta si adek dengan mata yang berkaca-kaca.

"Iya sabar, ya? Nanti abang pulang kok," ucap bunda Yeo Bin sambil ngelus kepala adek.


Tap tap tap


Suara langkah kaki membuat bunda menoleh dan menemukan presensi si sulung yang berjalan dengan ekspresi dingin nya.

"Arkan," panggil bunda Yeo Bin menghentikan langkah Yoongi.

"Hm? Ada apa?" Yoongi nyahut sambil sibuk lepasin sepatunya.

"Tugas kuliah kamu banyak, ya? Akhir-akhir ini kayaknya bunda sering liat kamu telat pulang," ujar bunda.

"Hm," dehem Yoongi.

"Tugas kuliah apa kelayapan tuh?" sindir Jimin yang masih tiduran.

"Tau apa lo tentang gue? Mending diem deh kalo ngga tau!" Yoongi nyahut sinis membuat si adek diam.

Kapan Akur? ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang