Chapter 25

1K 149 42
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Yoongi rasa keputusan dia buat restuin pernikahan bunda Yeo Bin dan ayah Joong Ki adalah hal yang sangat tepat. Meski sempet ragu ayah tirinya bakal sulit buat terima dia, nyatanya ayah Joong Ki malah dengan senang hati menerima Yoongi sebagai anak sekaligus abang untuk Jimin.

Tentang Jimin, Yoongi ngga expect bahwa bocah ingusan yang sempat bikin dia dongkol setengah mati diawal pertemuan, ternyata adalah calon adik tirinya. Memang awalnya mereka sangan bertolak belakang, namun seiring berjalannya waktu rasa sayang satu sama lain mulai terlihat. Walau sampe sekarang masih denial sih.

"Dek, ambilin jeruk, " ujar Yoongi dengan nada lemah.

"Nih! " Jimin nyodorin agak kasar jeruk yang dia ambil di nakas sebelah ranjang abangnya.

"Kupasin sekalian doong, abang masih sakit, " pinta si abang sambil pasang muka melas.

"Halaaaah! Tadi aja gue liat lo jalan sendiri ke kamar mandi udah bisa tuh! Ngapain kupas jeruk pake segala nyuruh gue sih?! " si adek ngomel dengan tangan yang sibuk ngupasin jeruk abangnya.

"K-kan gue kebelet, dek. Ya kali gue pipis di sini, emang lo mau bersihin ompol gue? " sahut Yoongi alesan.

"Dih?! Ogaaah!" tolak Jimin mentah-mentah.

"Suapin lagi dong, dek, " Seketika ide jail terlintas di otak mungil Jimin.

"Makan yang banyak ya, abangku sayaangg~" Si adek masukin sebagian jeruk yang dia kupas.

"Uhuk!"

"Mau lagi, hmm? Ayok, aaaa~" tawarnya dengan senyum jailnya.

"Udwah anjwir uhuk gwe keselek! " protes Yoongi sambil nutupin mulutnya yang udah penuh.

"Sukurin! Lagian lo iseng banget jadi orang!" sahut Jimin ketus .

"Gue? Gue ngapain?! " jawab si abang ngga terima.

"Y-ya ini! Pura-pura sakit, padahal udah sembuh. Dasar pick me!"

"Pick me dari mana nya anjir?! Gue emang beneran sakit! Lo ngga liat nih tangan gue diinfus gini?! " Ucap si abang ngga terima.

"Iya, bawel! Mangap lagi cepet?! " jawab Jimin kesel.

Abis itu ngga ada lagi percakapan di antara mereka. Jimin yang sibuk nyuapin Yoongi, sedangkan Yoongi sibuk melamun.

"Kalo kemaren lo ngga ngikutin gue, mana mungkin sekarang lo duduk anteng sambil nyuapin gue jeruk," celetuk si abang sambil natap Jimin dengan senyum kecil.

"Mungkin yang lo liat sekarang bukan gue lagi, tapi batu nisan, " lanjutnya membuat mata sipit Jimin mendelik.

"Nah, karena lo ngga jadi mati. Rencana ayah buat nambah anak jadi gagal deh," sahut Jimin dengan senyum remeh.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kapan Akur? ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang