Jeno menggeram rendah. Pria tampan itu marah besar saat pihak sekolah baru saja mengabarinya kalau dua putranya sudah membuat ulah.
"Dasar anak-anak itu. Bisa-bisanya menghajar anak orang lain."
"Ada apa?" tanya pria tampan beralis camar yang duduk di hadapannya. Pria tampan bermarga Lee itu datang menemui Jeno untuk meminta bantuan kerja sama.
"Anak-anakku membuat ulah lagi." desis Jeno.
"Bukankah sama denganmu ya?" ujar Mark.
"Apa maksudmu?!"
"Bukankah dua putramu itu sama persis denganmu dulu kan." Mark terkekeh. Pria tampan itu senang karena sudah membuat pria yang berstatus sebagai adik kelasnya dulu itu kesal.
"Jadi kau jangan heran kalau anakmu sering membuat ulah."
"Ck, aku akan ke sekolah mereka. Awas saja kalau mereka bertemu denganku nanti."
Mark menggelengkan kepala. Pria tampan itu sudah tak heran lagi dengan perangai Jeno yang ini.
🐇🐰🐇
Jeno memarkirkan mobilnya di parkiran yang sudah disediakan.
Pria tampan itu pun lalu turun dari mobil mewahnya.
"Nana?" panggil Jeno saat melihat pasangan hidupnya sudah ada di sekolah si kembar.
"Jen. Kau juga?"
"Ya."
Dua pria berbeda tinggi badan itu berjalan beriringan.
🐇🐰🐇
"Saya yakin putra saya tidak membuat ulah terlebih dahulu. Pasti mereka yang mengeroyok putraku. Lihat!" sangkal wanita paruh baya yang putranya sudah dihajar oleh si kembar.
"Tenanglah Nyonya."
"Kita tunggu wali dari si kembar Lee.""Pak Kepala Sekolah, saya ingin Anda mengusut tutas perundungan yang menimpa putra-putra kami." ujar salah satu orang tua.
"Tuan-tuan dan Nyonya-nyonya."
"Iya, Ibu Kim benar. Kasus perundungan ini harus segera diselesaikan sebelum kami semua mengambil jalur hukum untuk menuntut sekolah kalian."
Pak kepala sekolah dilanda kebingungan. Dia tak punya andil untuk memutuskan permasalahan ini.
"Tidak perlu. Aku yang akan menuntut kalian." ujar Jeno yang baru saja memasuki kantor kepala sekolah.
"Ah, Tuan Lee, selamat datang." pak kepala sekolah pun menyambut hangat pria tampan yang sudah sedari beberapa menit yang lalu ditunggu kedatangannya.
"Apa maksudmu!"
"Aku yang akan menuntut kalian. Apa masih kurang jelas? Huh!"
"Kalian lihat saja ini. Apakah di dalam foto itu putra-putra kalian yang mendapatkan perundungan?""A-Apa? Kau menuduh putra kami! Keterlaluan sekali kau. Ayah macam apa kau ini, membela pelaku perundungan!"
"Hah, ya sudah. Berarti kalian memilih jalan ini."
Ting!
Bunyi notifikasi terdengar di seluruh penjuru ruangan. Orang tua dari siswa yang dihajar oleh si kembar Lee buru-buru mengambil ponsel masing-masih untuk melihat notifikasi yang masuk ke ponsel mereka.
"A-Apa ini?!"
"T-Tidak mungkin!"
Beberapa potong video yang memperlihatkan perundungan-perundungan yang telah dilakukan oleh anak-anak mereka.
🐇🐰🐇
"Bagaimana?" tanya Jaemin.
Pria manis itu memang diminta Jeno untuk menunggu di kantin saja.
"Sudah beres."
"Ayo, aku sudah gatal ingin memberikan anak-anak itu hukuman.""Jeno, jangan terlalu keras"
"Tidak akan kok, Sayang."
🐰🐰
"Apa yang kalian lakukan!!"
🐇🐰🐇
Tbc
14 November 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Its Hurt || NOMIN. [✔]
FanficBagaimana rasanya saat kau harus tinggal satu atap dengan orang yang sudah membunuh kekasihmu? Jaemin harus merasakan itu. Bagaimana rasa takut yang harus dia rasakan setiap malam saat memejamkan mata. Ketakutan-ketakutan itu seolah selalu membayang...