Usia kandungan Jaemin sudah memasuki bulan ke delapan. Pria manis itu disibukkan dengan kegiatan barunya.
Tinggal bersama Jeno di tempat baru membuat beban Jaemin sedikit berkurang. Walau status mereka belumlah jelas.
Jaemin tak mempermasalahkan hal itu.
"Nah, selesai." gumam Jaemin saat melihat hasil rajutannya.
"Semoga kalian menyukai ini."Pria manis nan cantik itu meletakkan hasil rajutannya ke dalam kardus yang hampir terisi penuh dengan barang rajutannya.
Hanya menunggu satu bulan lagi, dia akan segera bertemu dengan buah hatinya.
"Aku sudah tak sabar untuk bertemu dengan kalian." bisik Jaemin.
Pria Na itu sesekali mengusap perutnya yang membuncit.
🐇🐰🐇
Saat dokter yang memeriksa kehamilan Jaemin mengatakan kalau si pria Na sedang mengandung bayi kembar. Jeno tak dapat menahan perasaan bahagianya.
Pria itu menangis di hadapan sang dokter dan juga Jaemin.
"Jeno?" panggil si cantik. Pria Na itu menatap khawatir Jeno yang sedang menemaninya melakukan ultrasonografi.
"Kau baik?" lanjutnya.
"Y-Ya, aku baik." dengan terbata-bata Jeno menjawab pertanyaan si manis. Pria tampan bermarga Lee itu masih belum dapat mengendalikan ekspresi kegembiraannya.
"Terima kasih, Na. Terima kasih."
"Jeno," lirih Jaemin.
"Terima kasih." dikecupnya perut buncit Jaemin. Pria tampan itu masih menangis terharu.
"Nak, ini Ayah." ujarnya di atas perut Jaemin.
🐇🐰🐇
Tbc
14 November 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Its Hurt || NOMIN. [✔]
Fiksi PenggemarBagaimana rasanya saat kau harus tinggal satu atap dengan orang yang sudah membunuh kekasihmu? Jaemin harus merasakan itu. Bagaimana rasa takut yang harus dia rasakan setiap malam saat memejamkan mata. Ketakutan-ketakutan itu seolah selalu membayang...