30. Merelakan.

4.5K 326 17
                                    

Pria tampan itu berlari dengan tergopoh-gopoh. Berita yang dikabarkan Jaemin tadi cukup membuatnya terkejut setengah mati.

"T-Tidak. Juna." racaunya.

Padahal baru tadi Mark menegurnya. Sekarang sudah terjadi saja.

"Jaemin!" panggil Jeno pada suaminya yang terduduk tidak berdaya di kursi tunggu.
"Mana Juna! Di mana anakku!"

"J-Jen,"
"Aku,"

Grep!

Jaemin memeluk tubuh sang suami yang duduk tepat di sebelahnya.

Pria manis itu tak kuasa menahan isak tangis. Apa yang dikatakan dokter tadi padanya sungguh membuatnya terpukul sebagai seorang Papa.

"Jeno, ini salahku."

"Na, sudah kukatakan padamu bukan. Kalau ini bukan sepenuhnya salahmu."

Kalau memang benar itu karma untuknya. Jeno akan mencoba untuk merelakan, seperti apa kata Mark saat mengantarkannya ke rumah sakit tadi, walau berat untuknya dan Jaemin.





















🐇🐰🐇
























"Juna," lirih Juno. Pemuda tampan kakak kembar Juna itu mengelus lembut perut datar sang adik.

Pemuda tampan itu sedikit tak menyangka bahwa perbuatan mereka tempo lalu benar-benar membuahkan hasil. Juno tak tahu kalau adiknya sama seperti sang Papa. Pria yang dapat mengandung. Kalau saja dia tahu?

Ah tidak. Hentikan pemikiran bodoh itu Juno. Semuanya sudah terjadi. Nasi yang sudah menjadi bubur tak dapat diubah kembali. Dia dan Juna harus menerima segala konsekuensinya.

Kalau nanti Ayah dan Papa memintanya untuk pergi jauh dari Juna pun dia rela melakukan. Asalkan bayi yang sedang di dalam kandungan sang adik untuk tidak digugurkan.

Apa Juna akan senang dengan keputusannya ini?

Semoga saja.

"Juna, maafkan aku."

Pemuda tampan itu pergi meninggalkan sang adik yang terbaring lemah tak berdaya di atas brangkar rumah sakit. Dia harus menyelesaikan semua permasalahan ini.























🐰🐰

























"Ayah? Papa?" panggil Juno.

Pemuda tampan itu menginterupsi kedua orang tuanya yang tengah berdiskusi di depan ruang rawat Juna.

"Juno, bagaimana keadaan Juna?" tanya Jaemin pada sang putra sulung.

"Juna, kondisinya sudah lebih stabil."

"Syukurlah."

"Yah? Pa?"

"Ya, Sayang." jawab Jaemin. Pria itu tak ingin mendiamkan putranya lagi seperti yang lalu. Dia takut kejadian serupa dialami oleh Juno.

"Kalau Ayah dan Papa memintaku untuk meninggalkan Juna. Aku rela Yah, Pa." ujar Juno tiba-tiba.

"Juno!"

"Setelah apa yang terjadi pada putraku kau ingin meninggalkannya begitu saja Lee Juno!"

"Ayah,"

"Setelah aku dan Jaemin berusaha untuk merelakan semuanya! Kau lebih memilih untuk menyerah! Dasar pengecut!"

"A-Ayah."

"Baik kalau itu maumu. Aku akan meminta Mark untuk memindahkan Juna ke luar negeri seperti keputusanku yang lalu."

"T-Tidak. J-Jangan Ayah. Jangan lalukan itu."

Juno menyesal sudah membuat Ayah dan Papanya terluka sekali lagi.

"Kalau sampai Juna mendengar ini. Aku yang akan menghabisimu."

Jeno tak pernah main-main dengan ancamannya.




























🐇🐰🐇










































14 November 2021

Its Hurt || NOMIN.   [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang