Ketemu Lagi

1.2K 138 19
                                    

"Eeeeeeehhhh??!!"

Teriak menggema dari Floryn di campur oleh suara petir yang amat keras bagaikan bumi di hantam oleh sang dewa. Bahkan Franco yang berada di pos satpamnya, ikut terkejut sampai menumpahkan kopi panasnya.

"Kenapa kaget? Memangnya ini bukan hal yang wajar?" Tanya si pria.

"H-habis! Aku harus mengganti barang mahal ini?!" Seru Floryn dengan wajah putus asanya, menatap kearah sebuah benda yang biasa di gunakan semua orang.

Ya, itu adalah ponsel yang kini kondisinya sudah memperihatinkan.

Si pria mengambil ponselnya tersebut dan mencoba untuk menyalakannya, namun sayangnya tidak ada tanda-tanda kehidupan dari benda seukuran telapak tangannya itu.

"Lihat, ini sudah tidak bisa nyala." Ucap si pria sambil menunjukan ponselnya. "Dan itu berati kau harus menggantinya."

Floryn sama sekali tak berkutik, saking bersalahnya dia tak berani untuk menatap ke depan dan terus menatap ke bawah. "A-aku tak punya uang..."

Pria itu pun mengehela nafasnya, tangannya meraih dagu Floryn dan mengangkat kepalanya agar mata mereka saling bertatapan, "kalau begitu jam istirahat nanti datang ke ruangan OSIS."

Pria itu pun pergi tanpa mengatakan apapun lagi. Floryn hanya bisa berdiri diam di tempatnya berusaha mencerna ucapan si pria tadi.

"O-OSIS...?"

...

Singkat waktu, Floryn kembali ke kelas dengan buku absen yang berada di tangannya. Pak Argus yang sedari tadi bermain Ludo bersama para murid, menoleh ke arah Floryn.

"Akhirnya datang juga, kamu tersesat?" Tanya pak Argus.

Floryn menggeleng, "t-tidak kok! Tadi di tengah jalan saya lihat bu Eudora sedang kesusahan jadi saya bantu deh..!" Sahut Floryn membuat alasan.

"Hmmm, memang kamu anak baik ya. Ya sudah kembali ke kursimu." Ucap pak Argus setelah menerima buku absen.

Floryn melangkah ke kursinya. Dia segera mengambil posisi duduk lalu menghela nafas berat.

Menyadari itu Ruby segera bertanya. "Hey, apa yang terjadi?"

"Tidak apa-apa kok! Hanya capek saja habis membawa banyak buku bu Eudora, hahaha..." Sahut Floryn dengan senyum kaku.

"Alucard? Granger? Wanwan? Zilong?" Panggil pak Argus memanggil nama keempat murid tersebur, "mereka ini kemana? Baru masuk saja sudah bolos."

"Ah, mereka di hukum bersiin aula olahraga karena telat pak." Seru Fanny mengangkat tangan.

"Hah... Bapak tak heran jika mendengar Alucard, Zilong dan Wanwan di hukum karena tingkah mereka. Tapi Granger... Bapak yakin, Alucard yang menyeretnya." Kata Argus menebak situasi Granger, lalu kembali menatap buku absennya.

"Dyrroth." Panggil Pak Argus, namun tidak ada sahutan, "Dyrroth?" Panggilnya untuk kedua kali.

Kedua maniknya mencari si pemilik nama, dan dapatlah si murid pemilik nama yang duduk di barisan ketiga belakang.

Kepalanya dia tidurkan di atas kedua tangannya, sepertinya anak ini sedang berjalan-jalan di dunia mimpinya sampai tak sadar bahwa namanya di panggil beberapa kali.

Bahkan si penguasa kelas (guru) sampai mengeluarkan aura yang sangat kuat, mengintimidasi seisi kelas, bahkan para murid di kelas itu dapat melihat aura hijau di guru mereka.

"D-Dyrroth... Hey bangun." Ruby menggoyangkan tubuh anak itu tapi di hiraukan, "Dyrroth..! Pak Argus memanggilmu..!"

Dyrroth menepis tangan Ruby dan kembali melanjutkan tidurnya.

I'm Not Your Babu! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang