"Akhirnya kau datang juga, aku sudah menunggumu."
Floryn segera berbalik untuk menatap si pemilik suara, dan tentu dirinya sangat terkejut sampai tak bisa berkata-kata.
"Hai, Floryn, lama tidak berjumpa."
"S-Selena?" Floryn mengedipkan matanya berulang kali.
Inilah dia Selena. Seorang siswi dari kelas 2-A, gadis cantik yang menjadi idola sekolah, dikenal baik oleh para guru serta kakak kelas, tidak hanya itu dia juga seorang penyanyi terkenal yang namanya sudah cukup terkenal. Kedua tanduknya menjadi sebuah ciri khasnya bahwa dia berasal Abyss.
"Emm... L-lama tidak berjumpa juga, Selena." Ucap Floryn gugup.
Selena terkekeh, "ayolah jangan kamu begitu. Kita kan teman dari kelas satu." Seru Selena seraya mengelus kepala Floryn gemas.
Sementara itu ketiga sahabat dibalik pilar juga ikut terkejut dengan kehadiran Selena. "Selena? Kupikir dia tidak masuk karena sedang tur, ah dari pada itu apa dia si pengirim pesan misterius itu?" Tanya Guinevere sambil menatap Miya dan Lesley.
"Aku juga mempertanyakan itu. Lebih baik kita awasi saja." Balas Lesley.
Miya nampak tidak tenang, ".... Semoga Floryn tidak apa-apa... Aku kurang suka dengan Selena."
Kembali pada Floryn dan Selena. Sebenarnya Floryn agak tidak nyaman terus-terusan di senyumin oleh Selena, bahkan Floryn berpikir itu bukanlah sebuah senyuman yang baik.
Selena mendekati Floryn dan mendekatkan wajahnya pada telinga kanan Floryn,
"ini adalah sebuah peringatan untukmu Floryn. Aku ingin kau jauh-jauh darinya." Bisik Selena menekan suaranya bahkan ekspresinya langsung berubah drastis. Kedua matanya melotot, taring giginya terlihat jelas, bahkan nafasnya sudah seperti hewan buas yang siap memburu.
Floryn sampai tak berkutik, saat ini nafasnya terhenti bahkan ingin berkedip saja dia tidak bisa. Selena menarik dirinya lalu kembali tersenyum,
"Ooh~ aku sudah telpon untuk segera pergi ke studio. Sampai jumpa Floryn! Senang bisa mengobrol denganmu." Selena pun pergi meninggalkan aula sekolah.
Miya, Lesley, dan Guinevere segera menghampiri Floryn yang masih mematung dengan perasaan khawatir.
"Ryn! Kamu gak apa-apa, 'kan?" Tanya Miya.
Floryn tersadar dari lamuannya. "Oh! Em... Y-ya! Aku baik-baik saja! Selena hanya senang bertemu denganku." Jawab Floryn terbata-bata.
Ketiga temannya saling bertatapan tak yakin tetapi akhirnya mereka memutuskan untuk tidak membahasnya lagi.
"Sambil menunggu Ruby, lebih baik kita ke kantin saja. Hujan hujan gini enaknya makan bakso." Ajak Lesley.
"Ya, ayo! Aku juga ingin menggantikan minuman kalian." Seru Floryn berjalan duluan.
Namun amat sangat disayangkan. Sifat jelek Floryn kumat lagi, yaitu menabrak seseorang tanpa disengaja. Entah sudah berapa kali gadis polos ini menabrak orang di hari pertama sekolah mana yang di tabrak nya itu adalah ketua OSIS tidak lain adalah Aamon.
Lalu yang sekarang? Yup, benar sekali. Masih menabrak orang yang sama. Si ketua OSIS Aamon.Floryn meringis kesakitan sambil mengusap pantatnya. Baru saja dia ingin membuka mulut untuk mengucapkan kata maaf, namun ucapannya di potong duluan oleh pria yang dia tabrak.
"Gak perlu minta maaf." Ketus Aamon menatap dingin Floryn. "Peliharaan harusnya yang mencari majikannya, tapi malah kebalikannya."
Miya, Lesley, dan Guinevere hanya bisa melongo mendapati kehadiran Aamon secara mendadak. Bahkan Guinevere sendiri yang sangat dekat dengan keluarga Paxley, tidak menyangka dia akan bertemu dengan anak pertama di keluarga Paxley.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Your Babu!
FanfictionFloryn seorang siswi dari SMA Dawn, adalah seorang gadis yang biasa saja dan menikmati masa mudanya dengan biasa saja. Hidupnya berubah dratis saat dirinya tak sengaja menabrak seorang kakak kelas sekaligus Ketua OSIS. Namun, Floryn tidak sadar bah...