🐝Cembukur🐝

20.9K 2.4K 235
                                    



Dung trok tok dung trok,,

"Yurrr banjurrrrr,,," seorang pria paruh baya tengah mendorong gerobak penuh ikan hias yang di bungkus plastik kecil. Entah punya masalah hidup apa penjual yang satu itu, hingga menamai gerobak dagangannya es doger segar menjelegar.

"Mommy,,, mau ituuu" si kembar yang tengah bermain di halaman rumah untuk menunggu kepulangan daddy-nya dari kantor, lantas berlari menghampiri Sayna yang duduk tak jauh dari mereka.

Mendengar bunyi dari ketukan itu saja sudah membuat mereka tahu, jika itu adalah tukang cilok yang tengah menyamar menjadi penjual ikan.

"Kalian mau beli apa?"

"Itu mommy, eskrim"

"Itu ikan sayang"

"Eskrim mommy, coba lihat dengan benar"

Sayna menyipitkan mata mencoba melihat apa yang di tunjuk anak-anaknya. Terlihat tak jauh dari belakang pria paruh baya itu, ada mas-mas penjual eskrim. Sudah dibuat pusing oleh tukang cilok yang membawa ikan menggunakan gerobak es doger. Kini dirinya dibuat pusing lagi dengan tukang eskrim yang berbunyi dengan suara kentongan maling.

Sayna menyerahkan satu lembar uang berwarna biru, yang langsung di terima baik oleh si kembar. Wanita itu mengikuti langkah anak-anaknya keluar gerbang untuk mengawasi.

"Mang,, mangg yuhuuuu,," Sakha menggoyangkan tangannya yang memegang selembar uang keatas, guna menarik perhatian tukang eskrim tersebut. Namun sepertinya, tukang cilok jadi-jadian itupun malah tertarik dengan selembar uang berwarna biru.

"Saya?" Tanya tukang cilok itu menunjuk dirinya sendiri.

"Bukan mang, Sarga gak mau beli cilok untuk makanan ikan, nanti di marahin daddy"

"Ini bukan makanan ikan den"

"Loh itu di gerobaknya ada ikan hias, pasti cilok nya buat makanan ikan. Bapak jangan coba-coba bohongin kita yah"

"Ini lagi trend den, namanya dizzy cart"

"Namanya aja gitu, kan Sarga jadi ikut pusing belinya mang"

"Audah, cape gua" tukang cilok itu pergi begitu saja sambil mendorong gerobaknya. "Dasar tidak tahu trend" gerutunya sangat pelan.

Beralih memanggil tukang eskrim, kedua anak itu berteriak heboh, sampai membuat tetangga sebelah rumahnya keluar untuk melihat. Siapa lagi jika bukan saingan Skala. Si tampan Arthur,,.

"Lagi ngapain Sayna?" Tanya pria itu tersenyum manis, yang dibalas senyuman tak enak hati oleh Sayna.

"Ini, nganter anak-anak beli eskrim" jantung Sayna berpacu lebih cepat saat melihat Arthur berjalan keluar gerbang. Melihat jam yang melingkar di tangannya, Sayna menelan ludah susah payah saat jarum jam menunjukkan pukul 15.55 pertanda sebentar lagi tuan besar Skala akan pulang.

"Pait-pait, plis jangan ngedekett" umpatnya dalam hati saat matanya melihat siluet Arthur yang berjalan kearahnya.

"STOPP" Sarga menghalangi Sayna dari lelaki itu. Kepada daddy-nya aja ia masih suka cemburu, apalagi dengan pria lain. "Jaga jarak om! Gak boleh deket-deket mommy"

Berbeda dengan Sarga yang masih mengoceh panjang lebar untuk menasehati Arthur, Sakha malah sibuk memilih beberapa eskrim dan membawanya lari kedalam rumah begitu saja, tanpa memperdulikan drama rumah tangga yang sedang terjadi.

My Little Family (SEQUEL) || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang