(Season 2) Teman lama

11.6K 1.6K 241
                                    

"Ka kenalin, temen Sayna" ujar Sayna mengenalkan seorang wanita yang menjadi salah satu teman SMP-nya dulu pada Skala.

Hilda, wanita itu tak sengaja bertemu dengan Sayna disalah satu cafe. Hingga akhirnya mereka mengobrol layaknya teman sekolah yang sudah lama tidak bertemu. Hilda menceritakan jika dirinya baru saja di pecat dari pekerjaannya, hingga akhirnya Sayna menawarkan pekerjaan di kantor Skala.

Yah walaupun sejujurnya saat mengatakan itu, Sayna belum meminta izin pada suaminya. Dan maksud Sayna datang ke kantor suaminya saat ini adalah untuk meminta, sekaligus membujuk agar suaminya itu mau memperkejakan teman lamanya ini.

Memang terkadang wanita itu sedikit bodoh.

Skala merubah raut wajahnya datar saat Hilda mengulurkan tangan padanya. Sudah di bilang, semenjak menyatakan cintanya pada Sayna, Skala sangat tidak suka jika harus mengobrol dengan wanita lain, apalagi bersentuhan begitu.

Bahkan ia sampai tidak punya rekan bisnis wanita, untuk menjaga perasaan istrinya. Kejadian dimasa lalu cukup membuatnya trauma, karna hampir membuat rumah tangganya dengan Sayna merenggang.

Dari pada kejadian seperti itu terulang lagi, lebih baik menghindarkan? Toh jika sudah menikah, bukankah seharusnya tidak usah terlalu berlebihan sampai berkenalan ataupun berinteraksi dengan lawan jenis selain istrinya. Jujur saja, ia hanya tidak mau kedepannya ada kesalahan pahaman seperti dulu.

Hilda menarik tangannya kembali saat dirasa Skala tidak akan menjabatnya, wanita itu tersenyum canggung berdehem untuk menormalkan raut wajahnya.

Sejujurnya Sayna merasa tak enak hati atas sikap Skala pada temannya. Namun yah mau bagaimana lagi, ia sangat tau karakter pria itu setelah menikah. Berdehem singkat, Sayna menarik tangan Skala lembut. "Sayna mau ngomong" ujarnya yang di beri anggukan datar oleh Skala.

"Sebentar yah, kamu tunggu di sofa aja" pinta Sayna pada Hilda, yang langsung di turuti wanita itu. Lantas Sayna menarik pergelangan tangan Skala, agar pria itu mengikuti langkahnya.

Brak

Pintu tertutup, ini adalah salah satu ruangan ternyaman yang ada di ruangan Skala. Sebuah bedroom, untuk beristirahat ataupun menginap jika Skala sedang lembur.

"Saynaaa,, aku kira kau mendatangiku untuk mengajak makan siang bersama. Tapi kau malah membawa orang lain" gerutu Skala malas, pria itu mendudukkan diri disamping istrinya, dengan menenggelamkan wajah pada tempat favoritnya.

"Iya, Sayna emang mau ngajak kaka makan siang" ucap Sayna mengelus rambut Skala lembut, membuat pria itu merasa nyaman, dan sedikit mengantuk.

"Bertiga? Dengan teman mu itu Sayna? Ck ayolah Sayna,,aku tidak mau ada orang lain disaat kita sedang berdua. Kau tau sendiri, waktuku berduaan dengan mu saat ini sangat susah. Kedua bocah kembar itu saja selalu mengganggu saat kita sedang bersama. Kau malah membawa temanmu itu Sayna" gerutu Skala panjang lebar, pria itu mendongak menatap istrinya cemberut.

"Ngga ih, kita makan berdua. Sayna cuma mau minta izin ke kaka buat memperkejakan temen Sayna aja"

"Huuhhff,,, tidak ada staf yang kosong sayang. Lagi pula, dirinya punya pengalaman apa sampai berani mendaftar di kantor ku?"

"Dia di keluarin dari pekerjaan lamananya-"

"Tuhkan Sayna, pasti dia bermasalah hingga di keluarkan seperti itu"

"Ngga ka, ayolahhhh Sayna udah terlanjur bilang sama dia" pinta Sayna dengan wajah menggemaskan, jelas saja hal itu membuat Skala mengalihkan pandangannya ke arah lain. Tidak aman untuk jantung.

"Ck baiklah Sayna, dia bisa bekerja di bagian office girl"

"Jahat banget sihh,, asisten kaka aja gim-"

My Little Family (SEQUEL) || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang