Random III

13K 1.6K 118
                                    

IKLAN
Part Random = si kembar masih BOCIL
🙈🙉🐵

Layaknya anak kecil yang takut disunat, Skala berlarian ke sana ke mari tanpa menggunakan pakaian atasnya. Dengan detak jantung yang memompa lebih cepat, pria itu melompat dari atas kasur tergesa-gesa. Mencari tempat aman, Skala mencoba menjaga jarak dengan Sayna yang masih setia mengejarnya.

Setelah mengadu bahwa dirinya merasa pusing dan sedikit kembung, wanita yang menjadi istrinya itu malah membawakan semangkuk minyak dan dua keping uang logam. Oh ayolah,, kalian pasti tau, itu adalah senjata istrinya yang paling Skala takuti.

Setelah kejadian beberapa tahun lalu, saat ia merasakan pertama kalinya uang logam, yang berkolaborasi dengan minyak menari di atas punggung kekarnya. Sudah cukup membuatnya merasa kapok jika berurusan dengan benda itu lagi.

Sungguh, Skala mengumpat orang pertama yang memperkenalkan istrinya itu dengan kata mengerok.

Dug

Tamat! Tamat sudah riwayat nya, punggung kekarnya malah menempel sempurna pada tembok dibelakangnya. Yang artinya, pria berbadan kekar itu tidak bisa kemana-mana lagi sekarang.

"Saynaaa tidak mau plisss" rengek Skala dengan suara tertahan. Pria itu menggelengkan kepalanya menatap Sayna dengan wajah memelas, berharap wanita itu akan iba dan melepaskan nya.

Demi apa pun, Skala lebih baik menyuruh dokter untuk memberikannya infusan, agar dirinya bisa dirawat di rumah saja, dari pada harus merasakan uang logam itu mengerik punggungnya hingga merah.

"Kaka masuk angin, ayo buruan ah jangan kaya anak kecil"

"Tidak mau Sayna, aku mohon,,,"

Skala semakin menggelengkan kepalanya saat Sayna semakin mendekat. Jika biasanya ia yang selalu menempel pada wanita itu dan tidak ingin jauh, kini malah dirinya yang takut jika Sayna berdekatan dengannya.

"Cuman sebentar sayang, nanti juga ga sakit"

"Tidak" Skala menggelengkan cepat, seolah tidak setuju dengan ucapan istrinya. "Sayna ayolah itu sangat sakit,,, jangan yah sayang yaahh"

Menggeleng santai, Sayna memegang tangan Skala saat dirinya sudah berdiri dihadapan pria itu. Bahu Skala merosot kebawah, seolah sudah tau apa yang akan terjadi.

"Tidak, pliss sayangg" rengek nya pasrah, mencoba melepaskan tangan istrinya.

"Ayo tengkurap" Sayna melirik kasur dengan senyum tipisnya. Jika boleh jujur, dirinya sangat lelah mengejar bayi besar ini. "Ayo hm" Sayna beralih memegang tengkuk Skala dan mengelusnya pelan. Hal itu sengaja ia lakukan untuk membujuk pria keras kepala tersebut.

Berhasil. Seolah terhipnotis, mata pria itu menatapnya menjadi sayu. Mendekatkan kepalanya, Sayna malah mendorong pelan wajah pria itu dan menarik lengannya. Sebenarnya ia bisa melakukan hal ini sedari awal, jika saja Skala tidak menghindar duluan.

"Ayo sini sayang" Sayna menepuk kasur ukuran king size itu dengan senyum manisnya, membuat Skala dengan perlahan membaringkan tubuhnya tengkurap.

"Oh baiklah Sayna, kau sangat pintar dalam menggoda ku" rancau Skala masih dengan mata sayunya. Pria itu berbaring, tepat di hadapan istrinya yang tengah duduk bersila.

"Aku harus mendapatkan imbalan yang setimpal setelah ini Sayna"

"Iya"

"Benarkah Sayna? Aku tu—"

"Kalau kaka ga teriak kesakitan, Sayna kasih" sial, ucapan itu membuat Skala langsung menoleh menatap istrinya tak terima.

"Tidak bisa begi—AKHH Saynaa pelan-pelan" pekik pria itu saat Sayna mulai menggosokkan uang koin pada punggungnya.

My Little Family (SEQUEL) || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang