Cinque : Piatti Speciali

80 3 0
                                    

Venesia, Italia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Venesia, Italia. 2018



Segala sesuatu yang Michella persiapkan benar-benar matang. Mulai dari alasan keberangkatannya dari Milan ke Venesia dan segala hal yang akan di lakukannya ketika sampai di Venesia. Semuanya terencana dengan rapi.

Michella layaknya seseorang yang sedang berlibur. Dua orang laki-laki bertubuh tegap mengikutinya dari belakang. Walau dua orang lelaki itu memakai pakaian biasa, namun beberapa orang tau jika mereka bukanlah sekedar orang biasa. Keduanya adalah pengawal yang sedang menyamar.

Sedangkan Michella memandang Kanal besar yang berada di bawah jembatan yang ia pijaki. Jembatan Rialto.

Ia tersenyum menikmati indahnya hari, walau harus di kawal dua lelaki itu. Beberapa orang yang melihat Michella terpesona akan keelokan parasnya. Michella bagai salju yang terlihat bersih juga polos. Wajah cerianya benar-benar memabukkan. Menghipnotis setiap mata yang memandang. Memang secantik itu Michella.

Seharian penuh Michella memerankan perannya dengan sempurna. Sangat natural. Bertemu teman, mengunjungi beberapa tempar wisata juga bersejarah di Venesia.

Hingga malam menjelang, Michella bilang kepada dua pengawalnya. Kalau dirinya akan beristirahat di kamarnya, di sebuah apartemen. Dan jika ada temannya yang datang, maka biarkan saja masuk. Dua pengawal itu mengangguk.

Teman yang di maksud Michella datang. Seorang perempuan dengan proporsi tubuh yang bisa di katakan sama dengan Michella itu di persilahkan masuk.

Perempuan itu masuk. Dua pengawal itu berpikir jika Michella dan teman-temannya itu sedang bersenang-senang.

Hingga akhirnya, waktu sudah menunjukan pukul 10:00 malam. Teman Michella itu keluar sembari menunduk juga menangis. Di telinganya tertempel ponsel yang di duga teman Veyra itu sedang mendapat kabar duka. Mungkin keluarganya. Dengan sedikit berlari, temannya itu mulai hilang di balik tikungan yang berada di ujung lorong.

Yang dua pengawal itu tidak ketahui adalah Michella berhasil keluar untuk sebuah pesta yang telah ia rencanakan.

Michella membuka wig beserta topi yang di pakainya. Membuangnya ke tong sampah yang dirinya lewati.

Kini, Michella sudah berada di halaman gedung apartemen. Menunggu seseorang menjemputnya.

Hingga, tak berapa lama Michella berdiri. Sebuah mobil Alfa Romeo keluaran terbaru berhenti di depannya. Michella tanpa ba-bi-bu langsung masuk ke dalamnya.

Di balik setir kemudi, duduk seorang pria tampan dengan tubuh tegap bagai seorang atlet, juga raut datar yang membuat kharisma nya terpancar.

"Kau tidak merindukanku, Mien?"

Damien Stepka. Pria asal Rusia yang kini sedang bermain di Venesia, Italia. Dirinya tidak mungkin melewatkan pesta yang sudah Michella persiapkan. Makanya dirinya dengan sengaja datang ke Venesia hanya untuk Michella. Ahh, tidak. Maksudnya hanya untuk pesta Michella.

K A M U F L A S E (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang