Nove : Il dolce Damien e la traumatizzata Michella

52 3 2
                                    

Venesia, Italia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Venesia, Italia. 2018

Damien keluar dari ingatannya akan masa lalu. Masih menatap Michella yang berjalan di depannya. Gadis itu memakai jaket Damien yang kebesaran di tubuh kecilnya. Menyisakan Damien dengan t-shirt hitam polosnya.

"Mien! Aku ingin pulang..." Michella berujar pelan di akhir kalimatnya.

"Pulang? Ke Milan?" Tanya Damien.

Michella menggeleng. Bukan ke Milan yang Michella maksud. Damien menaikkan alisnya.

"Rusia." Michella berhenti berjalan, dirinya berbalik sehingga kini berhadapan dengan Damien yang juga menghentikan langkahnya.

"Mien,,, kapan kau pulang? Aku ingin ikut."

Sisi manja Michella selalu nampak saat bersama Damien. Biasanya Michella hanya akan terlihat seperti gadis pada umumnya, ceria, baik, ramah dan mandiri. Itulah Michella. Walau kerap dirinya selalu mendapat perhatian dari orang tuanya sekarang, tetapi itu tak membuat sisi lain dari Michella keluar.

Damien menghela napas. Michella yang merengek ingin pulang selalu membuatnya harus bersabar akan tingkahnya.

"Ti porto a casa. Tuttavia, dopo che la tua missione è stata completata."

"Mien!!!!" Michella berseru keras sembari tangannya bergerak mencubit pipi Damien keras.

Damien diam, dia hanya bergumam sebagai jawaban.

"Aku menyerah pada misinya. Aku ingin pulang. Aku ingin bersamamu." Michella bergerak memeluk tubuh tegap di depannya.

Michella tahu, dirinya hanya alat untuk lelaki ini. Tetapi, jika bukan karena Damien. Michella tidak akan pernah keluar dari tempat terkutuk itu.

"Kau harus menyelesaikan misimu. Jika kau berhasil atas misimu, kau akan pulang." Damien berujar tegas membalas rengekkan Michella.

Michella semakin erat memeluk Damien. Lalu berujar kembali, "aku ingin pulang."

Damien diam. Matanya menelisik jalan yang ada di depannya.

"Kau memiliki masalah?" Damien bertanya.

Hening sesaat, sebelum akhirnya Michella menggeleng sebagai jawaban.

Damien menghela napas. Tangannya terangkat mengelus punggung Michella.

"Nausha. Kenapa kau ingin pulang?"

Mendengar Damien menyebut namanya dulu kepala Michella terangkat untuk melihat raut lelaki yang dipeluknya.

"Beri aku alasan jelas, kenapa kau harus ku ijinkan pulang."

Michella kesal. Dirinya mendorong Damien menjauh dari tubuhnya. Lalu, kembali berjalan cepat. Damien diam di tempat. Menatap Michella yang kini sudah beberapa langkah di depannya.

K A M U F L A S E (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang