ANGKASA 10

865 86 31
                                    


Bismillah.... Jangan lupa follow dulu Author nya dulu ya☺️

Vote sama komennya jangan lupaa!!♥️

~AYOK SPAM🐢

CHAPTER 10: RUSUH

_A N G K A S A_
.
.
.
.
.

🐢🐢🐢

🐢🐢🐢

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🐢🐢🐢

Setelah melaksanakan sholat tahajud, para santri dan santriwati melaksanakan tilawah Al-Quran terlebih dahulu sebelum adzan shubuh. Namun, Angkasa tertidur sambil menyenderkan kepalanya ke tembok Mesjid.

"Bangun woy, ente gak dimana-mana kerjaannya tidur Mulu... Ucup.... Bangun woy!" Dimas menggoyahkan tubuh Angkasa yang tertidur pulas.

"Apaan sih lo, panggil gue Ucup.. Nama gue Angkasa, bukan Ucup!" Angkasa menatap sebal Dimas.

"Ane tau dari si Bima kalo nama ente Ucup,"

"Ya tapi nama gue bukan Ucup, dasar lo kutu kupret," Angkasa memutarkan bola matanya malas.

"Wah dia udah berani sama senior," sahut Arul tiba-tiba.

"Tau tuh kualat ente Ucup," timpal Bima ikut nimbrung di antara mereka.

"Nama gue bukan Ucup, para kutu kupret!" dengus Angkasa sebal. Sudah jelas-jelas nama dirinya Angkasa, tetap saja mereka memanggil Angkasa dengan nama Ucup.

"Hey-hey ada apa ini?" tanya ustadz Daud, kemudian para santri dan santriwati menoleh ke arah Angkasa, Dimas, Arul, dan Bima.

"Mereka panggil saya Ucup, 'kan saya punya nama," respons Angkasa dengan berbicara yang cukup formal. Para santri dan santriwati tertawa mendengar tutur kalimat Angkasa barusan.

"Hah Ucup.. Kok Akhy seganteng dia di panggil Ucup sih," Heran Mira.

"Hah ganteng?" Zea menatap Mira dengan ekspresinya yang ingin tertawa namun ia tahan.

"Iya, dia itu ganteng banget!" kagum Mira sambil memasang wajah lebaynya. Setalah Zea mendengarkan ucapan Mira itu rasanya Zea ingin tertawa.

"Menurut aku sih biasa aja," Zea terkekeh. Bohong! Jelas bohong, mana mungkin Zea mengakui bahwa Angkasa itu biasa saja.

"Ya Allah, kualat lho sama Kaka sendiri," Mira menggelengkan kepalanya.

"Mir udah ahk!" Varra menghentikan Mira supaya Mira tidak meneruskan ke kagumannya kepada Angkasa. Sementara santri-santri lain masih menertawakan apa yang tadi Angkasa ucapkan.

"Udah-udah!" Ustadz Daud menghentikan para santri dan santriwati yang sedang menertawakan Angkasa, kemudian semuanya pun terdiam.

"Dimas... Nama dia bukan Ucup, tapi Angkasa." tutur ustadz Daud.

Angkasa Zeavarra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang