FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA & JANGAN LUPA VOTE SAMA KOMEN YA-!!!
Ini kisah tentang Angkasa dan Zea
~Kisah yang akan selalu dikenang, hari ini, esok, dan selamanya~
"Bintang sama bulan itu ibaratkan lo sama bunda di kehidupan gue, segelap apapun nant...
Ayok follow authornya dulu Jangan lupa vote sama komen ya prend♥️
~AYOK SPAM 🐢
CHAPTER 13: KAGET
_A N G K A S A_ . . . . .
🐢🐢🐢
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🐢🐢🐢
Tepat pada pukul 21:07 Para santri dan santriwati sudah tertidur, namun Angkasa masih berada di luar. Angkasa sedang berada di taman Pesantren, matanya fokus menatap foto yang tadi terjatuh dari kantong gamisnya Varra. Sesekali Angkasa tersenyum memandangi foto itu.
"WOY," seseorang mengejutkan Angkasa dari belakang, Angkasa pun terkejut.
"Astagfirullah," Angkasa terkejut sehingga membuat foto yang ia pegang terjatuh.
"Zeaaaaaaa..." Angkasa menoleh ke belakang, dia tidak perlu menebak siapa yang mengejutkannya, karna dia sudah tau itu pasti Zea.
Zea pun tercengir tanpa dosa. "Hehe..."
"Kebiasa ya... Lo ngagetin gue Mulu, gak di mana-mana," ucap Angkasa, lalu Zea pun duduk di sebelah Angkasa.
"Ya maaf-maaf habisnya lo tadi fokus banget, lagi liatin apaan sih?" tanya Zea penasaran.
"Masa depan." ketus Angkasa.
"Yaelah masa depan aja harus di pikirin, hidup lo dari sininya juga udah berantakan," ucap Zea, dia hanya bercanda, tidak bermaksud berucap seperti itu kepada Angkasa.
"Lo kalo ngomong gitu amat, tega lo." Angkasa sambil menatap sebal Zea yang sedang terkekeh kecil.
"Dih, gue cuma bercanda aja kali, serius amat hidup lo!"
"Hm." jawab Angkasa singkat.
"Andalan dari kutub Utara keluar," sindir Zea dengan melirik ke arah Angkasa.
"Ya habisnya lo ngeselin," Angkasa cemberut seperti anak kecil yang tidak di kasih jajan oleh orang tuanya.
"Ishh... Gemes banget cii.." Zea mencubit pipi Angkasa dengan gemas.
"Foto siapa?" tanya Zea sambil melihat foto yang tergeletak di bawah. Angkasa gelagapan dia langsung mengambil foto itu, lalu memasukkannya kedalam kantong celananya.
"Jangan-jangan lo mau nyantet orang ya," tebak Zea dengan asal-asalan.
"Ehk, enak aja lo kalo ngomong.. Yakali gue nyantet orang."
"Ya, bisa jadi sih."
"Ekhem..." Deheman Dimas berhasil membuat Angkasa dan Zea menoleh ke arah suara deheman tadi berasal.
