FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA & JANGAN LUPA VOTE SAMA KOMEN YA-!!!
Ini kisah tentang Angkasa dan Zea
~Kisah yang akan selalu dikenang, hari ini, esok, dan selamanya~
"Bintang sama bulan itu ibaratkan lo sama bunda di kehidupan gue, segelap apapun nant...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🐢🐢🐢
Akhirnya satu Minggu tinggal di Pesantren telah berakhir, hukuman dari Pak Arga kini berakhir. Angkasa akan kembali lagi ke sekolah asalnya. Dia akan kembali berkumpul dengan teman-temannya.
Angkasa telah banyak belajar di Pesantren As-Salam ini, dari mulai belajar Al-Qur'an, belajar ilmu-ilmu agama yang lainya. Angkasa juga belajar bagaimana rasanya jadi seorang santri.
"Huh, akhirnya gue keluar juga dari penjara suci ini." Ucap Angkasa yang sedang membereskan pakainya ke dalam kopernya.
"Alhamdulillah sekarang ente gak tinggal disini lagi," celetuk Dimas yang sedang duduk bersama Bima, Alfin, dan Arul.
"Nanti pasti ane kangen sama ente, Ucup." Ujar Bima dengan suara yang terdengar sedih.
"Udah gue tebak sih, lo pada bakal kangen sama gue," ucap Angkasa bangga sambil tersenyum miring.
"Ane ga bakalan tuh kangen sama ente," Dimas ikut berbicara.
"Tapi nanti, pasti di kamar ini sepi, gak ada yang cari ribut lagi," ucap Arul ikut berbicara juga.
"Iya sih, gada yang ngajak ane ribut lagi." Dimas mulai memasang wajah sedihnya.
"Maaf bro, gue selalu ngajak ribut," Angkasa menepuk pundak sebelah kanan Dimas.
"Gapapa, ane juga minta maaf, selalu ledekin ente, kita selalu ganggu ente juga," Dimas meminta maaf dengan tulus.
"Iya kita juga minta maaf ya," ucap Arul sambil di iringi anggukan kepala Bima.
"Iya gue maafin," balas Angkasa dengan tulus juga, mereka bertiga berpelukan sebagai tanda perpisahan.
Sementara Zea, dia sudah membereskan semua barang-barangnya kedalam koper. Zea sedang duduk bersama Varra dan Mira, mereka sedang berbincang-bincang karna sebentar lagi Zea akan pulang bersama Angkasa.
"Varra, Mira, makasih ya kalian udah mau jadi temen aku," Zea tersenyum tulus ke arah Mira dan Varra.