21

45 41 53
                                    

Hai welcome backkkkkk!👋
Gimana kabarnya
Sorry bgt buat yang nunggu
Author nya Hiatus 1 bulan😭😭

Tapi sekarang Uda comeback.
Selamat membaca.❤️


Tolong sebentar saja
Aku lelah.

Keesokan paginya, Seorang anak laki-laki dengan mantel coklat dan sebuah crutch berdiri sendirian di persimpangan jalan.

siapa lagi kalau bukan Dean, anak itu terlihat menunggu seseorang.

Tepat pukul 8.00 seorang anak laki-laki lain terlihat berlari mendekati dean dengan sebuah buku besar dalam dekapannya.

"Dean."

Mendengar suara yang familiar ,dean lantas menoleh dan mendapati Kevin yang berlari mendekat.

"Sudah lama?"

Dean tersenyum lalu menggeleng, "Kalau begitu ayo." Ajak Kevin tapi langkahnya terhenti saat Dean mencekal tanganya.

"Kenapa." Tanya Kevin heran, ia mengikuti sorot mata Dean yang menatap lurus kedepan. Ekspresi nya berubah saat mendapati seseorang yang ia kenal.

"Hei, kalian!!"teriak seseorang dari kejauhan.

kevin terkejut melihat fany yang berlari mendekat. Pikirannya sekarang tertuju pada satu hal, Apa bis sekolah sedang diperbaiki?

"Apa yang kau lakukan disini?"tanya Kevin saat melihat Fany sudah berada didepannya.

Gadis itu membungkuk dengan deru nafas yang bisa didengar. Dia bahkan berkeringat disaat suhu dingin seperti ini.

Fany menyeka pelipisnya dengan sapu tangan, "mulai hari ini aku akan berangkat bersama kalian."

"Apa?" Sepertinya Kevin salah dengar.

"Ya, mulai besok dan seterusnya."

"Kenapa?"

"Aku mau menurunkan berat badan ku." balas Fany setengah berbohong. Sejujurnya ia tidak ada niatan sama sekali untuk menurunkan berat badan nya.

Kevin menyadari sesuatu dari cara bicara Fany ,lalu tentang kejadian kemarin malam, "Kau bohong."

"Kau bukan ingin menurunkan berat badanmu tapi kau hanya ingin menghindari Teddy."

Tepat.

Fany menghela nafas, memang benar demikian alasan utamanya. Tapi masa bodoh , Fany tidak peduli. Yang terpenting mulai hari ini dia tidak akan naik bis lagi.

"Lalu bagaimana dengan Teddy?"

Fany mendengus lalu berjalan melewati Kevin, mendekati Dean yang berdiri tak jauh dari mereka.

"Kau tidak seharusnya seperti itu padanya."Kevin tau betul bagaimana ekspresi khawatir Teddy saat menunggu Fany yang tidak pulang kemarin. Dia bahkan menunggu di depan pintu selama berjam-jam dengan menggenggam ponselnya. Siapa tahu Fany membalas pesan nya namun ditunggu selama apapun adiknya tidak pernah membalas. Fany datang lalu masuk begitu saja kedalam kamar dan mengunci pintu.

Fany menghentikan langkahnya, "Kenapa?apa aku salah?"

"Fa, dia itu kakakmu." Mau bagaimana pun juga Fany tidak seharusnya seperti itu, keluar rumah dan tidak kembali sampai malam hari.

Fany merotasi kan bola matanya jengah, "dia memang kakakku."

Kevin menghela nafas, sepengetahuan nya Fany tidak pernah bertengkar selama ini. Biasanya 10 menit setelah bertengkar dia akan berbaikan lagi.

DEAN : LonelyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang