23. Perhatian

60 3 0
                                    

Pagi menjelang.

Yona terbangun ketika mendengar suara kokokan ayam. Tunggu sebentar, sejak kapan di rumah ini ada ayam? Lalu anehnya, dengan sekejap suara ayam itu menghilang.

Mata Yona berkedip berulang kali, menetralkan cahaya di netra matanya. Apa tadi dia hanya bermimpi? Atau jangan-jangan papa Alex sekarang memelihara ayam? Makanya dia mendengar suara ayam di pagi buta seperti ini.

Sudahlah, perbab*an dengan ayam. Masih pagi sudah memikirkan hal yang tidak berguna, buang-buang tenaga saja.

Yona menoleh kesamping, ternyata masih ada Anugrah. Wajah pemuda itu sangat tampan ketika sedang terlelap, hidung mancung, bibir tipis, alis tebal serta bentuk mata yang indah, membuat mata Yona tidak berkedip ketika memandang nya.

Entah siapa duluan yang terlelap. Seingat Yona, semalam mereka hanya saling memandang dan tidak berbicara sedikit pun.

Canggung.

Itulah yang mereka berdua rasakan semalam.

"Engh," Anugrah menggeliat dalam tidur nya. Matanya terbuka secara perlahan, sontak Yona langsung menutup mata agar di kira masih tidur.

"Jangan pura-pura tidur," Anugrah memencet hidung Yona. Gadis ini gesit sekali jika sedang berbohong.

"Sakit kak," rengek Yona.

Anugrah mengubah posisi menjadi duduk, dia mengecek ponselnya, ternyata masih jam 6 pagi.

"Semalam kak Anu beli apa?" Akhirnya pertanyaan ini keluar, semalaman dia pusing memikirkan Anugrah yang pergi bersama dengan Intan. Sangat menyakitkan.

"Beli?" Anugrah.

"Ish! Semalam kan kak Anu mau keluar sama kak Intan," Yona.

Anugrah berpikir sejenak. Oh iya, dia baru ingat.

"Gramed," Anugrah.

"Beli apa?" Yona.

"Kosmetik," Anugrah.

"Mana ada kosmetik di Gramed, di Gramed cuman ada buku sama berbagai alat tulis." Yona.

Anugrah menggeleng, sudah tau hanya ada itu, berarti sudah jelas kan dia ingin membeli barang-barang itu. Bodoh sekali tunangan nya ini.

"Mandi sana," Anugrah.

"Kak Anu keluar sana," usir Yona.

"Nanti aja, gue mau rebahan bentar. Semalam gue susah tidur, gara-gara lo ngorok." Anugrah tidak berbohong, Yona memang akan mengorok dan ileran jika tertidur pulas.

Yona hanya acuh, dia terlihat biasa saja padahal tunangan nya sudah melihat langsung wajah buriknya ketika sedang tidur. Pikir Yona buat apa malu? Palingan setelah mereka nikah Anugrah juga akan tau, itupun kalau hubungan mereka sampai ke jenjang pernikahan.

Anugrah pun kembali merebahkan tubuhnya, dia menarik guling yang Yona peluk lalu kembali memejamkan mata.

"Ngantuk," Anugrah.

Biarlah Anugrah kembali tidur, lagipula hari ini weekend, jadi tidak ada aktivitas bagi kedua nya.

"Yaudah gue mandi dulu," Yona turun dari kasur, dia melihat ke arah cermin. Shit! Ada garis putih panjang di pipinya, pasti itu bekas iler. Rambut miliknya juga berantakan bagai singa, sungguh tidak goodlooking.

"Bodo amatlah," Yona.

Ketika di kamar mandi, Yona duduk di kloset, rutinitas menabung sudah menjadi kebiasaan pagi Yona sebelum mandi. Yona mengejan sembari mengingat-ingat kejadian semalam, bisa-bisanya dia merasa insecure sampai penyakit nya kambuh, tidak masuk di akal.

KALAU JODOH GAK KEMANA [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang