10. Antara Anugrah dan Yudha

83 9 3
                                    

"Lo yakin masih mau nerima tantangan dia? Permasalahan di antara kalian gak akan pernah selesai kalau begini terus." Satrio.

Anugrah hanya diam, berusaha menenangkan diri nya lalu menatap Satrio sembari tersenyum.

"Lo tenang aja." Anugrah.

"Ingat nug semua ini bukan kesalahan lo, jadi lo gak perlu mikirin omongan anak brengsek itu." Satrio.

"Udah gausah di bahas." Anugrah.

Kini Anugrah dan Yudha sudah berada di tengah-tengah arena balap. Keduanya sudah menyalakan motor mereka dan bersiap-siap untuk melaju kencang.

"Ready? Go!!!!!!!." Bendera di jatuhkan, kedua pemuda itupun langsung menancap gas dan mulai beradu kecepatan.

Anugrah berada di posisi depan, berbagai tikungan mereka lalui, namun di detik terakhir Yudha berhasil menyelip hingga merekapun sampai di garis finish.

"Pemenang nya adalah Yudha." Sorak suara serta tepukan tangan terus di tujukan pada Yudha.

Semua penonton menghampiri Yudha untuk memberikan selamat padanya, sedangkan Anugrah menghentikan motornya tepat di depan Satrio.

"Lo pasti sengaja ngalah kan?." Satrio.

Anugrah hanya tersenyum tipis sembari melepaskan pengaman yang dia kenakan. Yudha yang tadinya hanya memperhatikan pun menghampiri keduanya.

"Lo masih ingat kan taruhan kita?." Yudha.

"Tentu." Anugrah turun dari motornya lalu melemparkan kunci motor miliknya pada Yudha.

"Jadi kalian taruhan pakai motor?!." Satrio.

"Kalau iya kenapa?." Yudha.

"Nug lo udah gila yah?!." Satrio.

Anugrah hanya acuh sembari melepaskan jaket kulit berwarna hitam dari tubuh nya. Namun dia sedikit menaikkan alisnya sebelah saat Yudha kembali melemparkan kunci motor miliknya.

"Gue gak butuh motor lo." Yudha.

"Bukannya taruhan itu lo yang buat?." Anugrah.

"Gue tau lo sengaja mengalah, jadi gue gak butuh belas kasihan dari orang kayak lo." Ketus Yudha lalu pergi begitu saja.

Anugrah hanya diam lalu memperhatikan kunci motor yang dia pegang.

"Sumpah gue gak ngerti jalur pemikiran kalian, masalah itu sudah lama banget tapi kenapa masih di kenang sih?." Satrio.

"Selama apapun itu, akan tetap di kenang kalau itu menyakitkan." Anugrah.

"Tapi kan ini bukan salah lo nug, tapi pelatih yang ambil alih lo yang salah! Hendra gak bakal gagal kal-...." Satrio.

"Cukup!."bentak Anugrah kesal, diapun menaiki motor nya lalu pergi begitu saja.

Satrio terlihat frustasi saat ini, dengan kesal dia menendang motornya nya sendiri, harusnya dia tidak perlu membahas masalah 2th yang lalu didepan Anugrah.

•••

[Keesokan harinya]

Pagi ini Yona sangat bingung ketika melihat Nara yang sudah berada di kamar ruang inap nya.

"Lo gak sekolah?." Yona.

Nara hanya menggeleng lalu memeluk Yona yang saat ini sedang duduk bersandar di atas ranjang nya.

"Gue mau bolos aja." Nara.

"Lo kenapa? Apa masalah bokap lo lagi?." Yona.

Nara melepaskan pelukannya, menatap Yona sendu hingga perlahan dia mulai menangis.

KALAU JODOH GAK KEMANA [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang