34. Bersatu

69 12 8
                                    

"Aku jatuh cinta sama kamu Yon, bahkan sebelum kamu pergi, aku sudah jatuh cinta sama kamu." Anugrah.

Yona bungkam, gadis ini menepis tangan Anugrah agar melepaskan tangannya. Anugrah sempat terkejut, dia kembali berusaha menggenggam tangan gadisnya namun selalu di tolak.

"Cukup kak," langkah Yona sedikit mundur, memberikan jarak untuk mereka berdua. "Jangan sakitin aku lagi," lirih nya diiringi air mata yang mulai berlinang.

Tatapan Anugrah semakin sendu, ucapan Yona membuatnya semakin merasa bersalah, karena telah menyakiti gadis baik itu. Anugrah kembali mendekati Yona, tidak memperdulikan gadisnya yang terus berjalan mundur untuk menjauhinya.

"Yon, maafin aku. Maaf karena aku pernah nyakitin kamu, tapi perasaan ku sekarang itu tulus Yona. Selama dua tahun ini aku nyariin kamu, cari tau ke siapapun tentang kabar maupun keberadaan mu. Aku hancur karena kebodohan ku sendiri, setelah kamu pergi baru aku sadar, kalau aku sudah jatuh cinta sama kamu." Anugrah.

Yona masih enggan menatap Anugrah, gadis ini masih tidak percaya dengan semua omongan pemuda yang ada di depannya. Perasaannya sangat takut, takut jika di kecewakan lagi seperti sebelumnya.

"Aku bisa jelasin semuanya dari awal, jelasin tentang perasaan ku ke kamu. Dari awal aku memang suka kamu Yon, tapi aku masih ragu dengan perasaan ku sendiri." Anugrah.

"Perasaan itu cuman sekedar suka kan kak, gak lebih. Jadi tolong, jangan kasi harapan apapun ke aku sekarang. Aku sudah pernah hancur kak, itu semua karena kakak." Tangis Yona semakin kencang, jujur dia sangat rapuh kali ini. Perasaan cinta dan keegoisan seakan sedang bertempur di dalam hati maupun fikirannya.

Anugrah menggeleng, memegang kedua bahu gadisnya agar Yona tidak menjauhinya lagi.

"Yon, aku bukan tipikal cowok romantis. Aku juga bukan cowok yang bisa memperlihatkan apa yang sedang ku rasakan. Tapi percayalah Yona, aku sudah sangat mencintaimu. Mulai dari kita bertunangan, sampai hari ini pun masih sama." Anugrah.

Yona menepis kedua tangan Anugrah, lalu menutup wajah dengan kedua tangannya. Bagaimana ini, apakah Yona harus percaya dengan semua penjelasan Anugrah? Gadis ini begitu takut, takut kalau semua itu hanya kebohongan agar pemuda itu bisa menyakitinya lagi.

Karena tak kunjung di respon, Anugrah berlutut di hadapan Yona. Mendongak untuk menatap gadisnya yang masih menangis sesegukan.

"Maaf, sekali lagi maaf. Untuk semua kebodohan yang pernah ku lakukan sebelumnya, aku mencintaimu Yona, sangat-sangat mencintai mu." Suara Anugrah terdengar memelas, pemuda tampan ini sudah tidak tau lagi harus berkata apa agar gadisnya mau percaya padanya.

Perlahan air mata Anugrah menetes, hatinya hancur. Perasaannya sangatlah tulus, tapi mengapa masih tidak dipercayai oleh gadisnya? Apa Yona begitu kecewa padanya? Apa cinta gadis itu sebelumnya juga begitu tulus, hingga sangat susah untuk menerima dia kembali setelah disakiti?

Anugrah bingung, resah sekaligus kesal pada dirinya sendiri. Mengapa sangat sulit baginya untuk mengungkapkan semua isi hatinya? Mengapa bibirnya seakan kalut untuk menjelaskan segalanya pada Yona? Anugrah bukanlah pria yang bisa dengan mudah memperlihatkan perasaannya pada orang lain, jadi bagaimana caranya agar dia bisa mengungkapkan perasaan nyata yang sedang dia rasakan sekarang?

Ingin rasanya Anugrah memeluk, mencium dan menyalurkan rasa cintanya pada Yona. Agar gadis itu percaya, kalau cinta yang dia miliki itu sangatlah tulus.

Yona membuka matanya, menatap Anugrah yang sedang berlutut sembari menunduk di hadapannya. Rasa kasian Yona muncul, dia ikut berlutut lalu menyuruh pemuda tampan itu untuk berdiri.

"Kakak jangan begini," lirih Yona.

Anugrah menggeleng, mengambil alih tangan Yona yang tadi sedang memegang bahunya. Anugrah terus menciumi pucuk tangan Yona, matanya terpejam seolah menikmati aroma pada tangan Yona.

KALAU JODOH GAK KEMANA [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang