3. Dijodohin

132 18 13
                                    

Kalau kalian baik, boleh dong minta vote dan komennya ngehehe biar gue semangat lanjutin cerita ini xixixi.

••••

"C-calon mertua?!." Panik Yona.

"Iya calon mertua, pakaian mu sudah Tante sediakan di lemari. Pakailah mini dress berwarna pink pastel itu lalu temui kami di bawah." Ucap Fani lalu keluar dari kamar Yona.

Yona masih terdiam mematung, padahal baru di bab 3 mengapa dia sudah harus di jodohkan. Perjalanan nya masih panjang, bahkan dia belum mewujudkan mimpinya untuk menjadi istri Suga BTS suami halu kesayangan.

"Hiks apa yang harus ku lakukan." Lirih Yona.

Kini dia berusaha menghubungi para sahabat nya, namun tidak ada satupun yang mengangkat.

"Kemana sih mereka?! Gue harus apa sekarang? Hiks yatuhan mengapa ribet sekali cerita hidup hamba mu yang mageran ini." Yona.

Yona menatap kearah lemari, dengan langkah lemah dia berjalan mendekati lemari lalu memperhatikan mini dress yang tergantung di depan lemarinya.

"Harusnya aku curiga saat melihat dress ini." Ucap nya lalu mengambil dress tersebut.

"Apa ini baru? Tante niat banget Jodohin gue sampai beli dress baru begini, di cium dari aroma nya pasti belinya di pasar Pandansari." Yona.

Yona terus mengendus dress-nya. Padahal ini dress baru, tapi kenapa bau amis ikan?.

"Sudahlah Yona, pakai saja gaun ini sebelum Tante Fani kembali datang dan memukuli mu dengan gantungan baju." Keluhnya.

Setelah selesai mengganti pakaian, Yona keluar dari kamarnya dan berjalan menuju ruang tamu.

Semua terlihat tampak senang saat melihat kehadiran Yona, bahkan calon mertua nya menyambut nya dengan hangat.

"Apa ini calon menantu kami?."

"Iya, cantik kan anak saya." Kekeh Fani.

Yona tersenyum kaku. Anak? Sejak kapan Fani menganggap nya anak, ckkk.

"Yona kemarilah, temui calon suami mu." Feri.

"I-iya." Yona.

Pandangan Yona terfokus pada calon suaminya yang beranjak dari sofa. Cahaya menghalangi pandangan Yona, kini Yona terus memicingkan matanya untuk menatap pria di depannya.

"Halo calon istri."

Mata Yona membulat sempurna dan seketika dia seperti kehabisan nafas saat melihat calon suami nya. Pria botak seperti seorang profesor, berkacamata bulat kecil seperti boboho dan tinggi yang setara dengan Yona sedang tersenyum padanya, menampilkan kawat gigi berwarna-warni yang tersusun rapi.

"Yona dia calon suami mu." Fani.

"Iya sayang, saya calon suami mu." Ucapnya sembari mendekati Yona.

"J-jangan mendekat!! KYAAAAAAAAAAA." Histeris Yona.

[Brukkkk]

"A-awww." Yona.

Yona terjatuh, kini dia memegang kepala nya yang terbentur di kaki meja sembari menetralkan matanya yang baru terbuka lalu kembali melihat sekeliling.

"D-di kamar?." Yona.

Yona kembali memejamkan mata lalu membuka nya lagi, setelah itu tersenyum dan mulai bernafas lega.

"Ternyata cuma mimpi." Yona.

Dia beranjak dan duduk di tepi kasur. Bisa-bisanya dia bermimpi seperti itu, ini pasti karena tadi dia terus memikirkan om dan tantenya yang berdebat tentang perjodohan nya.

KALAU JODOH GAK KEMANA [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang