12. Ditinggalkan

95 18 40
                                    

Yona menangis dalam diamnya, memikirkan bagaimana kehidupan nya setelah ini.

"Yona harus tinggal dimana sekarang, pak Yona harus apa sekarang?." Lirih Yona pelan.

Dada Yona terasa semakin sesak, kini dia terus mukuli dadanya dengan kuat dan berusaha menahan tangisnya.

"Berhenti!! Berhenti!! Lo gak lemah Yon! Lo gak lemah." kesal Yona yang terus memukuli dadanya.

Anugrah ikut berjongkok lalu berusaha menahan tangan Yona yang sejak tadi terus memukuli dadanya sendiri.

"Lepas! Gue bilang lepas!." Kesal Yona.

Yona berusaha melepaskan cengkraman Anugrah pada tangannya, rasa sakit di pergelangan nya seakan tidak sebanding dengan rasa sakit karena di telantarkan begitu saja.

"Jangan sakiti diri lo sendiri! Lebih baik lo nangis untuk menumpahkan segala kekesalan lo, kalau perlu lo pukul gue aja." kesal Anugrah yang kini terus menahan tangan Yona.

Tenaga Yona melemah, Anugrah pun melepaskan cengkraman nya lalu memeluk Yona dengan erat.

"S-sekarang... g-gue... h-harus.. t-tinggal.. d-di m-mana." ucapan Yona terputus-putus, bahkan nafasnya seakan-akan cekat hingga perlahan diapun mulai menangis.

"Huaaaaaaaa kenapa sih gue selalu di telantarkan? apa gue gak pantas hidup bahagia?." Yona.

Anugrah hanya diam dan terus membelai rambut serta menepuk bahu Yona, diapun juga bingung harus berkata apa lagi untuk menenangkan Yona.

Setengah jam berlalu, Yona dan Anugrah masih berada didepan rumah Feri dan Fani. Mereka berdua sama-sama masih berjongkok, Yona terus menatap kosong kedepan sedangkan Anugrah terus menatap nya.

"Mending lo tinggal di rumah gue aja dulu." Anugrah.

Yona masih bungkam dan bahkan belum tentu dia mendengarkan ucapan Anugrah tadi.

Anugrah menghela nafas panjang, mengapa gadis di sampingnya ini selalu terlibat dalam berbagai masalah? Apa dia memang di takdir kan untuk hidup menderita?

Semenit kemudian Anugrah tersadar lalu memukul kepalanya sendiri, bisa-bisanya dia berfikiran seperti itu tentang kesialan Yona.

"Kak." Yona.

"Ya?." Anugrah.

"Bunuh diri itu dosa yah?." Yona.

Anugrah diam, apa gadis bodoh ini ingin mengakhiri hidupnya begitu saja?.

"Iya dosa." Anugrah.

"Kalau di bunuh gak dosa kan?." Yona.

"Hmmm, gak." Anugrah.

"Kalau gitu kak Anu mau gak bunuh gue?." Yona.

What the .... !!! Bisa-bisanya Yona berpikiran sejauh itu, apa jangan-jangan Yona itu sakit mental? Makanya gak waras.

"Lo gila yah?!." Anugrah.

Karena kesal, Anugrah pun beranjak lalu menarik tangan Yona hingga Yona pun ikut beranjak.

"Sakit!." kesal Yona sembari menarik tangan nya.

"Baru di tarik gitu aja udah sakit, belum gue bunuh!." Kesal Anugrah.

Yona hanya diam, diapun mencemberutkan bibirnya karena ingin menangis.

"Maafin gue, gue gak maksud bentak lo." panik Anugrah sembari menghapus air mata Yona.

Yona menepis tangan Anugrah lalu kembali berjongkok, kini dia terus memegang perutnya yang tiba-tiba berbunyi, Bisa-bisanya dia lapar di saat sedang menderita seperti ini, memang kampret!.

KALAU JODOH GAK KEMANA [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang