4. Hari perjodohan

137 13 6
                                    

Vote dulu, biar bacanya halal ngehehehe.

•••

"L-lo?!." Yona.

"Yona jaga sikap mu." Bisik Fani sembari mencubit pinggang Yona.

Yona memekik pelan, namun rasa sakit itu tidak sebanding dengan rasa terkejut nya.

"Kalian saling kenal, Anugrah apa kamu kenal calon istri mu?." Lidya.

Anugrah hanya menggeleng, sedangkan Yona syok. Bagaimana bisa calon suami nya ternyata Anugrah Pratama! Ketos di sekolah yang paling dia benci.

"Trus kok Yona kenal sama Anugrah?." Lidya.

"D-dia ketos di sekolah saya tante." Yona.

"Ahhh yaampun, jadi Yona juga sekolah di SMAN 1 yah. Kebetulan sekali." Lidya.

"Kalau jodoh memang gak kemana yah mba." Kekeh Fani.

Kedua ibu-ibu ini terus cekikikan mengejek Yona dan Anugrah.

Kini Fani menuntun Yona untuk duduk di antara nya dan Feri lalu kembali melanjutkan perbincangan tentang kelangsungan pernikahan Yona dan Anugrah.

Anugrah terlihat tenang, sedangkan Yona terus memainkan ujung dress nya. Yona memang bisa bernafas lega karena mimpinya tidak jadi kenyataan, namun tetap saja dia syok mengetahui cowok yang paling dia benci lah yang menjadi calon suami nya.

"Jadi kapan pertunangan berlangsung mba?." Fani.

"Secepatnya lebih bagus, ya kan mas?." Lidya.

"Terserah." Alex.

"Kalau menurut mas Feri bagaimana?." Lidya.

"A-..." Feri.

"Suami saya pasti setuju mba, dia juga antusias banget sama perjodohan ini." Sahut Fani.

"Hahaha duh jadi gak sabar." Lidya.

Feri tersenyum, lalu beralih menatap Yona yang memicingkan mata kearah nya.

"Maafkan om." Bisik Feri.

Yona menunduk, kenapa mereka tidak bertanya pendapat pernikahan ini padanya? Kan yang menikah dia, bukan mereka! Tidak bisa di biarkan, Yona harus bertindak!.

Karena kesal Yona pun beranjak hingga dia menjadi pusat perhatian.

"Kenapa Yona?." Fani.

Yona menatap gugup kesegala arah. Sialan! Kenapa mereka terlihat begitu menakutkan saat ini? Bahkan nyali Yona menciut seketika.

"A-aku mau ambil minum hehe." Canggung Yona.

Mereka mengangguk lalu kembali melanjutkan perbincangan mereka, sedangkan Yona pergi ke dapur mengambil botol Tupperware berukuran 3liter di kulkas lalu meminumnya sampai habis. Oke, perut Yona pasti dah kembung air sekarang.

"Hah! Bisa-bisanya mereka tidak bertanya pada ku, lalu kenapa si Anugrah itu hanya diam aja? Wah ini gak bisa di biarkan, gue gamau nikah sama orang jahat kek dia." Yona.

Yona merenggangkan tubuh nya, melakukan sedikit pemanasan sebelum kembali ke peperangan. Dia harus memiliki banyak tenaga untuk menahan umpatan dari bibirnya yang selalu keluar tanpa permisi.

"Yona kok lama banget sih." Fani.

"Maaf tante, tadi Yona haus banget." Yona.

"Kok manggil tante sih, Yona masih belum terbiasa yah manggil mama?." Lidya.

"Maklum mba, Yona memang masih canggung." Fani.

Fani dan Lidya tertawa, namun Yona malah merasa mual melihat ekspresi tantenya. Yaampun, ada berapa sebenarnya muka yang di miliki tante Fani? Mengerikan sekali.

KALAU JODOH GAK KEMANA [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang