22. Cinta

61 4 0
                                    

"Ikut dong," Intan menyela pembicaraan mereka.

Tanpa menunggu jawaban, Intan langsung berdiri, menghampiri Anugrah dan menggandeng tangan pemuda tampan itu dengan posesif.

"Boleh kan?" Intan.

"Intan gak boleh gitu! Gak ngehargai calon istri Anugrah jadinya," tante Tina marah dengan sikap Intan. Dari dulu gadis ini akan selalu menempel seperti lem jika berada di dekat Anugrah.

"Hehe maaf tante, kebiasaan." Intan melepaskan gandengan nya, dia tersenyum pada Yona yang terlihat biasa saja.

"Maaf yah Yon, gue dah kebiasaan begitu ke Anugrah. Soalnya memang dekat hehe," Intan.

"Gapapa," Yona membalas senyuman Intan. Buat apa dia marah, wajar jika mereka dekat, mereka kan hanya sepupu.

Wait.....

Tiba-tiba otak Yona nge-loading. Tunggu sebentar, bukankah Intan adalah gadis yang pernah dia liat menangis saat di sekolah dan di acara pertunangan nya dengan Anugrah?

Saat itu Yona mengira bahwa Intan adalah pacar Anugrah. Untung saja Yuri, adik sepupu Anugrah menjelaskan pada Yona, jika hubungan mereka hanya sekedar sepupu namun Intan yang terlalu posesif pada Anugrah.

Jangan-jangan Intan ingin menggoda Anugrah dan berniat memperburuk hubungan pertunangan mereka. Tidak! Tidak boleh, Yona tidak akan mengijinkan Intan mendekati Anugrah.

"Boleh ikut gak Nug?" Intan kembali menatap Anugrah, bibirnya cemberut, seperti kode jika dia tidak ingin di tolak.

Anugrah melirik Yona yang hanya diam, gadis itu tidak merespon ataupun bereaksi tidak suka ketika melihat kedekatan mereka. Bukan tidak perduli, hanya saja Yona sudah tenggelam dalam lamunannya sendiri.

"Oke," Anugrah mengiyakan, lagipula tunangan nya saja tidak perduli.

"Yeaaayy, kami pergi dulu yah tante." Intan.

Eh?!

Yona baru sadar, tega sekali Anugrah lebih memilih bersama gadis lain ketimbang tunangan nya sendiri.

"Kalian mau kemana?!"

Seorang gadis loli kuncir dua berjalan masuk dengan ekspresi kesal, kakinya di hentak-hentakkan sebagai tanda bahwa dia sangat kesal saat ini.

"Yuri?" Yona.

Kehadiran Yuri membuat mereka semua terkejut. Bagaimana tidak, Yuri tiba-tiba muncul dan langsung menatap kesal pada Anugrah dan Intan.

"Yuri, sama siapa?" Anugrah.

"Sendiri," Yuri.

"Tumben Yuri kesini?" Intan.

"Mau main sama tunangannya kak Anugrah yang cantik dan baik hati," Yuri beralih menatap Yona. Dia melambaikan tangan begitupun juga Yona.

"Kak Anugrah mau kemana?" Yuri.

"Mau keluar sebentar," Anugrah.

"Sendiri?" Yuri.

"Sama kakak," Intan.

"Kok sama kak Intan? Seharusnya sama Yona dong, gak sopan banget sih!" Yuri bicara blak-blakan, sungguh tidak ada hati untuk menjaga perasaan Intan.

Intan geram, dia ingin marah namun takut di nilai jelek oleh tante Lidya dan yang lainnya.

"Maaf yah Yuri, kakak udah lancang. Tapi Anugrah sendiri yang iyain," Intan berucap pelan, sabar Intan, jangan tersulut emosi.

Yuri cemberut. Dia menarik Yona, mensejajarkannya di sebelah Anugrah dan sedikit menggeser Intan agar menjauh dari sepasang tunangan di depannya.

KALAU JODOH GAK KEMANA [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang