05: I Love You?

91 12 8
                                    

"Yang ini bagus nih buat kamu, cocok sama warna kulit kamu," ucap Kak Deri

"Yaudah Kak, aku cobain dulu ya Kak,"

Setelah ku pakai ini cocok buat aku, dan aku suka. Aku pun keluar dari ruang ganti. Perlahan ku melangkah, aku melihat Kak Deri yang terdiam menatap ku. Aku pun menatap nya hingga akhirnya...

Bruuuk!!!

"Aw! aduuuh..."

"Sini Mbak saya bantu," ucapku sambil mengulurkan tanganku kepada penjaga butik itu.

"Lagian Mbak! Lama bener jalannya ketimbang jalan 3 langkah aja lama bener udah kek Miss Universe! Eh kebagusan! Kek bakecot tahu lu! Jatuh kan gue, arrgh!!" ucap penjaga butik.

"Ya maaf Mbak, maaf.." ucapku.

"Maaf! Maaf! awas kalau gak jadi beli," ucap penjaga butik

"Yaudah nih berapa?" tanya Kak Deri.

"Rp 1.299.576 Kak," ucap penjaga butik.

"HAH?! mahal banget kak jangan," ucap ku.

Akhirnya, aku punya outfit casual baru. Tetap saja aku merasa tidak enak dengan Kak Deri. Aku sudah merepotkannya. Katanya, dia tidak merasa rugi karena aku cantik sekali memakai nya. Aku menjadi salting sendiri. Ah entahlah, aku jadi semakin yakin kalau aku jatuh cinta dengan Kak Deri. Apa Kak Deri merasakan hal yang sama?
Sudah lah, aku tidak perlu berharap apa-apa darinya ingat dia adalah Guru ku.

"Hei, gimana kalau kita makan? kamu lapar gak?" tanya Kak Deri.

"Boleh Kak."

"Mbak, pesan steak daging sapi nya dua ya? eh kamu suka steak gak?" tanya Kak Deri.

"Suka kok kak. (Suka Kak Deri juga, ihhh apaan sih Meriam kok kamu jadi kaya Rahma sama Mita sih udah udah tenang Meriam tenang)" ucap ku dalam hati.

"Yaudah Mbak, pesan dua steak sapi minum nya air putih aja," ucap Kak Deri.

"Baik, disini ada minuman rasa baru yaitu Jus Banana harganya lagi promo cuma Rp 24.300 mau kak?" ucap pelayan.

"Enggak, air putih aja," jawab Kak Deri.

"Baik silahkan ditunggu Kak,"

10 menit kemudian

"Silahkan,"

"Terimakasih Kak, yuk dimakan." Ucap Kak Deri.

Aku dan Kak Deri menikmati makanan nya sampai saos menempel dimulutku. Dan jantungku semakin berdegup kencang dia membersihkan saos di bibir ku.

Apa dia menyukaiku? Menatap nya begitu aku semakin ingin menjadi kekasihnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apa dia menyukaiku? Menatap nya begitu aku semakin ingin menjadi kekasihnya. Aku nyaman bersama nya. Tapi aku sadar jika aku menjadi kekasihnya aku akan menjadi beban buat Kak Deri. Dia akan ikut di bully bila dia bersama ku. Sudahlah, jangan. Cukup Meriam jangan ajak orang lain masuk dalam dunia buruk mu dan menjadi beban seperti Meriam Bom.

"Yaudah yuk pulang, dan aku mau kasih tahu sesuatu buat kamu." Ucap Kak Deri.

"Ayo Kak, tapi aku ke toilet dulu ya Kak."

Aku pergi ke toilet bukan aku ingin buang air kecil, tetapi untuk menenangkan jantung ku yang selalu berdebar bila bertatapan dengan nya. Dan biasanya kata-kata mau kasih sesuatu itu ingin ungkapkan perasaan nya. Aku jadi semakin geer. Tenang Meriam, kalau dia nembak harus jawab apa yaa?? oke iya aku mau sayang.
Ihhhh apa-apa an kok lebay banget. Udah pokoknya jawab iya mau udah gitu aja deh.

Aku pun bergegas menuju Kak Deri terlihat Kak Deri sedang menelepon.

"Iya sayang ku, yang cantik i love you." Ucap Kak Deri dalam telpon nya.

Aku terdiam dan terkejut mendengarnya Kak Deri punya pacar??

Aku terdiam dan terkejut mendengarnya Kak Deri punya pacar??

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku Beban (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang