17: Doni Daniel Rahma

60 15 28
                                    

"Ada apa lagi sih ini, stop stop terus" ucap Papa.

Doni, Daniel dan Rahma perlahan menghampiri ku.

"Daniel, panggil pasukan. Rahma, putar video nya" suruh Doni.

"Siap!" ucap Daniel dan Rahma.

Aku dan semua orang disini, tercengang dengan pasang raut wajah heran. Bertanya-tanya ada apa ini??

Pemutaran video

Semua orang tertawa terbahak-bahak yang ternyata isinya Doni sedang dance lalu terjatuh.

"Apa-apaan sih kalian? ganggu pernikahan kita, gak mulai-mulai nih" cetus Kak Deri.

"Ow, ow selow bro. Gak sabar ya bro?" tanya Doni meledek.

"Heh! gak seharusnya kamu panggil saya bro. Saya guru kamu, gak sopan banget kamu ya? sudah sudah hentikan semuanya ini. Ayo Pak Pendeta, lanjut pernikahannya" sahut Kak Deri.

"Tunggu Pak, semua orang disini akan tahu siapa yang lebih gak sopan! hahahaha" sahut Doni.

"Heh! jangan macem-macem kamu ya!" ucap Kak Deri.

Doni menaikkan alisnya satu dan mendengus " Rahma, puter video istimewanya"

Saat pemutaran video kedua, terjadinya video Kak Deri memperkosa perempuan dengan bergantian sampai 10 orang diperkosa. Semua tampak terkejut dan menggelengkan kepala mereka, aku sangat tidak menyangka Kak Deri adalah orang yang seperti itu.

"Ini yang terakhir yang akan sangat menghancurkan," ucap Doni.

Terakhir adalah video aku dan Kak Deri, aku bingung dari mana Doni dapat video nya? kenapa ini semua bisa tersebar?

Kak Deri mengepalkan tangannya, semua orang mengatakan dasar cowok cabul, dasar guru cabul keluar kan dia dari sekolah.

"Inilah nanti akan ada pengakuan para cewek-cewek yang sudah diperkosa oleh Pak Deri. Mereka adalah murid-murid sekolah kita juga, Pak Deri sudah memperkosa 11 cewek yang dimana hanya 1 yang tersebar. Namun, sayang nya Meriam dianggap bukan korban tapi malah dianggap keinginan Meriam sendiri. Salah satu diantara mereka ada adik saya sendiri, ingin lapor tapi waktu tidak pas karena Pak Deri mengancam adik saya. Adik saya sangat ketakutan, dia baru berumur 15 tahun sudah dinodai oleh lelaki bajingan! guru nya sendiri," jelas Doni.

"BOHONG!! semua itu bohong!" teriak Kak Deri.

"Kak Deri mau ngelak apa lagi? aku Putri. Kak Deri udah gak inget? aku fikir hubungan kita ada spesial nya ternyata Kak Deri selingkuh beberapa kali dan sekarang mau nikah? apa Kak Meriam yakin? pacaran aja udah selingkuh berapa kali. Kalau sudah nikah, mungkin Kakak nanti hamil kakak tertekan. Karena sex dengan berganti pasangan adalah hobi Kak Deri," jelas Putri.

"Aku adalah Angel, cewek yang waktu bertemu ada Meriam di mall. Aku udah tahu kamu pasti korban juga, ternyata pas bertemu kamu belum jadi korban. Apa Kak Meriam masih mau dengan Kak Deri?" jelas Angel.

"Aku adalah Bella, cewek yang diperkosa oleh Pak Deri. Menurut aku, kita harus memperjuangkan impian kita. Kita gak boleh menyerah, ini waktunya kita perjuangkan mimpi kita" jelas Bella.

"Saya juga hampir jadi korban Pak Deri, saya hampir khilaf padahal saya tahu Meriam sedang dekat dengan Pak Deri. Tapi saya langsung sadar dan gak mencoba dekat lagi dengan Pak Deri, aku minta maaf Meriam" jelas Rahma.

Aku hanya bisa menahan air mata, karena aku sangat beruntung dapat teman-teman yang berusaha untuk aku mengejar impian ku kembali. Mereka adalah orang yang tidak percaya aku wanita nakal. Terimakasih semuanya

"Sayang, sayang kita jadi nikah. Ayo, Pak Pendeta lanjut" ucap Kak Deri.

Pak pendeta menggeleng kan kepalanya.

"Maaf Kak Deri, aku gak bisa nikah sama Kak Deri" jelas ku dengan mata berkaca-kaca.

"Mulai besok, kamu bukan guru di sekolah lagi" ucap Pak kepala sekolah.

Deri terkesiap, langsung mengambil pisau disamping kue pernikahan dan memeluk ku dari belakang. Pisau nya mengarah ke perut ku.

"K-kak Deri ngapain?" ucapku terbata.

"Kalau kita gak nikah ayo kita mati bareng-bareng sayang" ucap Kak Deri.

Aku menggeleng kan kepala ku "Pa, Ma tolong aku.. temen-temen tolong, Kak Deri please lepasin aku jangan kaya gini Kak"

"Deri, tolong lepaskan anak saya" ucap Papa.

"Lepaskan Meriam, kamu gak berhak membunuhnya. Hukuman kamu dipenjara nanti akan semakin berat, lepasin Meriam" ucap Pak kepala sekolah.

"Saya udah gak peduli Pak, semua sudah terlanjur saya lebih baik mati dengan orang yang saya cintai hahahaha" ucap Kak Deri.

Kak Deri mengasah pisau nya di perut ku aku sangat panik, Tuhan tolong aku..

"Hahahaha kita hitung yuk sayang, 1..2..3.." ucap Deri hampir menancap pisau pada perutku.

Daniel menendang Kak Deri dari belakang hingga aku dan Kak Deri mental dan terjatuh. Daniel mengajak ku kabur, tapi tubuhku lemas sekali. Kak Deri mencoba bangkit tapi Doni langsung menendang dan memukul nya lagi. Daniel menggendongku pergi, Kak Deri menonjok Doni lalu mengejar ku lagi.

Aku dan Daniel pun sembunyi.

"Lo gak apa-apa kan?" tanya Daniel khawatir.

"Iya aku gak apa-apa kok, aku cuma panik dan takut aja" jawab ku panik.

"Makasih ya Daniel, kamu selalu bantu aku. Aku minta maaf gak dengerin kata kamu kemarin," kata ku lagi.

"Gak apa-apa kok, penyesalan emang datang terakhir yang penting lo jangan pernah balik lagi sama cowok cabul itu" jelas Daniel.

"Iya Daniel, aku juga sudah gak mau sama cowok itu. Seperti nya Kak Deri psikopat," sahut ku.

"Dia pasti punya alasan kenapa dia seperti ini, mempermainkan perempuan" sahut Daniel.

"Sudah benar dugaan aku juga gitu," ucapku.

"Yaudah yuk keluar kayaknya udah gak ada, yuk" ajak Daniel.

Saat kami keluar Kak Deri muncul, kami pun terkejut melihatnya.

"HAHAHA!" Kak Deri menusuk dan Daniel menutup tubuh ku.

Daniel tertikam.

"Aaaaaaaaaaaa!! Daniel!!!" teriakku menjerit tangis.

"Hahaha gak akan ada yang bisa ganggu kita lagi sayang yuk mati bareng," ucap Kak Deri.

"Tolooooong!! aku mohon Kak jangan kaya gini, tolooooong!!!" teriakku.

Pak kepala sekolah, Doni dan Rahma datang bersama polisi.

"Sini kamu! ikut!" ucap Polisi sambil memborgol tangan Kak Deri.

"Ayo bawa Daniel ke mobil Bapak ya," ucap Pak kepala sekolah.

Daniel dalam keadaan pingsan, dan perutnya dipenuhi dengan darah. Aku sangat merasa bersalah, Daniel semoga kamu gak apa-apa.

Sampai di rumah sakit Daniel masuk ICU, aku takut Daniel kenapa-kenapa. Aku terus menangis, Rahma memeluk ku.

"Dimana Daniel, Daniel nak..."

"Bu! disini," panggil Pak kepala sekolah.

Ibunya Daniel datang bersama Mita.

"Pak, gimana keadaan Daniel?" tanya Tante Daniel khawatir.

"Kita masih belum tahu keadaan Daniel, yang jelas Daniel masuk ruang ICU" jelas Pak kepala sekolah.

Aku langsung menghampiri Tante Daniel dan menyalam nya. Namun, aneh Tante Daniel tidak mau disalam.

"Tante?" tanyaku.

"Mending kamu pergi! Tante gak mau lihat wajah kamu lagi," ucap Tante Daniel mengusirku.





Hai gimana Part 17 nya? kacau balau ya kan 🥺🥺 kalau gereget tekan gambar bintang 😁

Aku Beban (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang