𝐞𝐚𝐭 𝐰𝐞𝐥𝐥 𝐛𝐚𝐛𝐞

17.7K 1.5K 45
                                    

Jeongwoo memperhatikan seseorang dari balik pintu transparan studio. Jeongwoo menatap khawatir pada pemuda manis yang asik mengaransemen lagu di studionya. Bagaimana tidak khawatir, pemuda manis yang berstatus sebagai kekasihnya itu belum mengisi perutnya dari pagi padahal sekarang jam sudah menunjukkan pukul 5 sore. Watanabe Haruto kau benar-benar membuat kekasih tampan mu marah

Jeongwoo membuka pintu studio itu dengan kasar, pemuda kelahiran 2004 itu menyandarkan tubuhnya di ambang pintu menyedekapkan tangannya di dada. Jeongwoo kira gerakan yang cukup keras mampu mengalihkan fokus kekasihnya, tapi nyatanya tidak, Haruto masih asik memperhatikan layar didepannya

"Watanabe Haruto" panggilnya dengan suara rendah

Berhasil! Dua kata yang terlontar dari mulut si dominan bisa membuat si manis menolehkan wajahnya dengan mata yang membola sempurna

"J-jeongwoo? Kamu ngapain disini?"

Tidak langsung menjawab, Jeongwoo berjalan perlahan kearah Haruto dan mendudukkan dirinya di kursi sebelah Haruto

"Ngapain ya?" Tanyanya sendiri dengan mata tajam yang menatap dalam Haruto

"Aku mau negur pacar manisku yang belum makan dari pagi" katanya dengan nada datar

Haruto menatap kaget Jeongwoo, dari mana kekasihnya ini tau kalau dia belum makan? Hanya satu orang yang bisa Haruto curigai, Yoon Jaehyuk

"Woo tau dari mana?"

"Kak Jaehyuk"

Tepat! Haruto berjanji akan memberi kakaknya itu satu pukulan kecil di bahu, huh awas saja

"Nggak gitu, hmm Ruru udah makan kok"

"Soda bukan makanan Ru"

Haruto mencebikan bibirnya, Jeongwoo dalam mode tegas cukup sulit untuk diluluhkan

"Woo marah?"

Jeongwoo menatap sekilas Haruto, tanpa mengucapkan sepatah kata pun si manis tau jika kekasihnya sedang marah. Bodoh sekali dirinya masih menanyakan hal yang sudah jelas

"Ok.. Woo marah"

Tanpa Haruto sadar, Jeongwoo mati matian menahan tangannya untuk tidak mencubit pipi gembil si manis. Kenapa? Kenapa dia harus lemah dihadapkan dengan Haruto, hikss sepertinya Jeongwoo mental yupi

Tidak sabar menunggu si manis yang masih berfikir, dengan segera Jeongwoo menarik lembut tangan Haruto, sehingga mendapat tatapan bertanya dari Haruto

"Mau ngapain?" Ucap Haruto mencoba menyeimbangkan langkah si dominan

Jeongwoo tidak membalas Haruto, pandangannya lurus ke depan dengan tangan yang setia menggenggam tangan Haruto, "ke cafetaria"

Satu mangkuk pho dengan asap yang masih mengepul sudah ada dihadapan Haruto, si kekasih yang memesankan untuk nya. Bukannya segera memakannya, si manis malah asik memandangi menu makan sore nya dengan pandangan kosong

"Kenapa gak dimakan hmm?"

Haruto menggeleng kecil, bibirnya mengerucut lucu, "Woo masih marah sama Ruru, aku gak enak makan nya"

Tangan si dominan mengacak gemas rambut pemuda manis itu, "Ruru mau Woo maafin?"

Haruto mengangguk semangat, sehingga rambutnya ikut bergerak. Gemas

"Habisin makanan nya, nanti Woo maafin"

Mata Haruto berbinar, "janji?!!"

Jeongwoo terkekeh lalu mengangguk kecil

"Okay!"

DORM; jeongharuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang