𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐫𝐞𝐦𝐚𝐣𝐚..

5.7K 603 62
                                    

heyy, apa kabar? sekitar 75 hari ya kita ga ada interaksi..
kerkom, kegiatan osis sama ekstrakurikuler bener-bener nyita waktu nulis aku 😣☹️
jadi kalo aku kelamaan ngilang boleh kok tegur aku

























Remaja itu sulit mengontrol emosinya. Mereka akan mengalami perubahan hormon dan perkembangan fisik yang dapat membuatnya menjadi labil secara emosi

Begitupun dengan Jeongwoo. Keadannya sekarang cukup sulit, kegiatan sekolah juga kegiatan promosinya sebagai idol. Semua itu menyita waktu istirahatnya

Jeongwoo tentu saja lelah sampai tidak sadar melampiaskan emosinya pada si manis yang tidak tau apa-apa

Haruto yang memang mengenal Jeongwoo dengan baik bisa merasakan aura berbeda dari kekasihnya itu

Jeongwoo lelah, dan Haruto sebagai kekasih yang baik berusaha untuk menghibur Jeongwoo dengan harapan senyum tampan si kekasih kembali mengembang. Tapi sayang seribu sayang, semua usahanya jauh dari ekspetasi

"Kamu tau? Ada kedai es krim baru di deket dorm. Mau kesana buat coba?"

Itu Haruto, berucap riang pada si kekasih yang tengah duduk bersandar setelah pulang dari sekolah

Terdengar helaan nafas dari Jeongwoo sebelum senyum yang nampak dipaksakan ia berikan pada Haruto

"Gak dulu ya sayang. Aku capek, mungkin next time kita bisa kesana. Gapapa ya?"

Haruto tentu kecewa, tapi ia tau keadaan Jeongwoo sekarang. Tidak bisa memaksakan keinginannya, Haruto hanya mengangguk setuju sambil berharap mood Jeongwoo akan segera membaik

Tidak seperti ekspektasinya, suasana hati Jeongwoo terus saja memburuk. Haruto tidak suka, kekasihnya berubah sekarang

"Aku baru banget beres masak bareng Kak Kyu! Coba dong, terus kasih tau aku gimana rasanya"

Lagi, Haruto menghampiri Jeongwoo yang nampak asik dengan buku pelajarannya. Bersandar dikursi belajarnya sambil terus membalik buku tebal penuh dengan rumus

Merasa tidak ada jawaban dari si kekasih, Haruto terus melangkahkan kakinya masuk ke kamar Jeongwoo. Menepuk bahu lebar si dominan, sebelum memanggilnya sekali lagi

"Jeongwoo, Ruru bikin potato wed—"

Ucapan Haruto belum selesai karena pergerakan Jeongwoo yang tiba-tiba. Bukan, bukan sesuatu yang membuatnya berdebar. Jeongwoo menahan tangannya yang hendak mengelus bahu Jeongwoo

"Gue lagi pusing, lo keluar dulu "

Haruto mengerjapkan matanya. Terkejut, bingung juga sedikit sakit, itu yang dirasakannya sekarang

"Tapi kamu belum makan, ayo ma—" Ucapannya terpotong lagi

"LO GAK DENGER? GUE LAGI PUSING. MENDING LO PERGI HARUTO"

Astaga, siapa ini? Ini bukan Jeongwoo kekasih tampannya kan?

"Jeongwoo..?"

Tau apa yang ingin Haruto lakukan sekarang? Ia ingin sekali menampar wajah dan mulut Jeongwoo yang berani-beraninya berbicara seperti itu padanya! Jeongwoo pikir dia siapa? Berani-beraninya membentak Haruto tepat di muka

"PERGI ANJING! LO GAK DENGER?!"

Astaga, pemuda Park ini kenapa? Ia pikir Haruto tidak bisa balik membentak Jeongwoo?!

"YA KALEM DONG! KAMU PIKIR RURU GAK BUTUH LANGKAH KAKI BUAT KELUAR DARI SINI?!"

Haruto balas membentak Jeongwoo. Setelah meletakkan piring berisi makanan yang dibawanya tadi, si manis menatap tajam si kekasih. Tangannya terangkat untuk menampar mulut si dominan

"Mulutmu kasar, tak bilangin mama mu biar mulutmu dicubit kayak gini, iiiiii" Benar saja, Haruto mencubit bibir Jeongwoo tanpa ampun

"Sshh— aww!"

"Rasain! Kamu pikir kamu doang yang bisa marah? Aku juga bisa tau, hmmph!" Haruto menggembungkan pipinya, alisnya menyatu dengan bibir mencebik. Lucu sekali!

"Awas ya kamu. Kita musuhan 3 hari, awas aja kamu deket-deket aku. BYE!"

Haruto benar-benar pergi meninggalkan kamar Jeongwoo. Membanting pintu keras sampai suara benturan nya mampu membuat Jeongwoo sadar dengan apa yang ia perbuat

"Gue tadi ngomong apa anjing..?"

Nasi sudah menjadi bubur tuan Park. Sekarang bersenang-senanglah tanpa celotehan Haruto selama 3 hari kedepan. Pasti bisa kan? Haha












DORM; jeongharuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang