𝐚𝐧𝐠𝐰𝐲 𝐫𝐮𝐫𝐮

7.9K 781 78
                                    

"Wolfie, ayo kita beli ice— huh, wolfie?!"

Bibir Haruto mencebik kesal, matanya memicing menatap si kekasih yang asik dengan ponselnya. Haruto semakin kesal karena ia bisa mendengar umpatan dari mulut Jeongwoo

"Jeongwoo! Katanya main game nya cuma sampai jam 2, lihat ini udah jam 4. Kamu bohong sama aku!"

Sontak saja protesan dari si manis membuat Jeongwoo melempar ponselnya asal

"Nggak kok, tuh gak ada hpnya" Jawab Jeongwoo sambil memperlihatkan tangannya yang kosong

Haruto semakin merengut, menghentakkan kakinya, "kamu pikir aku anak kecil?!"

"Lah? Kamu kan bayi ru"

"PARK JEONGWOO"

Jeongwoo terkekeh geli, lantas menarik si manis untuk duduk di pangkuannya

"Gak main lagi. Tuh, hpnya udah aku buang"

"Ya emang jangan, nanti mata kamu tambah sakit tau" Haruto mengusap lembut kedua mata si kekasih, membuat Jeongwoo memejamkan matanya. Sangat menikmati usapan Haruto pada kedua matanya

"Tutu-ssi" Panggil Jeongwoo dengan nickname baru si kekasih

"Um?"

Jeongwoo menangkup wajah si manis, mempertemukan mata tajamnya dan mata cantik Haruto, "love you"

Memang hanya dua kata yang keluar dari mulut Jeongwoo. Tapi intonasinya yang tegas dan serius benar-benar mengacaukan hati Haruto. Belum lagi rona merah pada pipinya yang datang tiba-tiba

Menyebalkan, Haruto selalu kalah jika dihadapkan dengan Jeongwoo dan keseriusannya

"Diem!" Haruto yang salah tingkah memilih menyembunyikan wajah merona nya pada bahu seluas samudera milik si kekasih

Haruto pikir kegiatan manis keduanya akan bertahan lama, tapi nada dering dari ponsel Jeongwoo membuat si dominan terpaksa melepaskan pelukan nya di pinggang Haruto

"Iya halo wan"

Ah, ternyata Junghwan

"Ayo mabar, yang menang boleh pake atm card nya Bang Jihoon"

"Hah serius? Tumben royal, yaudah gue ik— AWWW" teriak Jeongwoo sebelum menyelesaikan ucapannya

Jeongwoo menoleh, menatap si manis bingung, "kamu kok gigit aku?"

"Gak boleh main game lagi. Tadi udah cukup dua jam woo" Larang Haruto. Si manis sedikit mendengar obrolan si kekasih dengan maknae treasure tadi

"Tapi ru—"

"Halo bang? Jadi gak, bang Jihoon udah bacot banget dari tadi" Suara Junghwan kembali terdengar dari sebrang sana

"Gak boleh!" Ucap Haruto penuh penekanan

Sekarang Jeongwoo bimbang, opsi mana yang harus ia pilih. Si manis atau atm card si papa leader. Jangan sepelekan saldo Jihoon, pekerjaan sampingannya sebagai MC sudah sangat cukup untuk memborong satu emart24

Jeongwoo menghela nafas, menatap ponsel dan Haruto bergantian

"Wan?" Panggil Jeongwoo pada sambungan telepon nya

"Yoo?"

"Tunggu, nanti gue nyusul" Ucapnya sebelum mematikan sambungan

Sontak saja ucapan Jeongwoo membuat Haruto melebarkan matanya, tidak percaya si kekasih lebih memilih game dibandingkan dirinya

"Jeongwoo kamu.."

"Maaf sayang, maaf"

"Gak tau ah, aku marah. Pokonya ruru marah!" Haruto bangkit dari pangkuan Jeongwoo, berjalan keluar dengan kaki menghentak

DORM; jeongharuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang