Pukul 4 sore waktu setempat, tepatnya sudah dua jam Haruto duduk di depan layar komputer nya dengan mata fokus dan mulut yang sesekali bergumam. Jangan berpikir Haruto sedang memainkan game online, si pemuda Fukuoka itu sedang memeriksa kembali melodi yang ia buat
Ya, dia sedang berada di studio miliknya dengan Asahi. Tapi karena kawan robotnya itu sedang berada di luar agensi, Haruto bisa puas mengaransemen lagunya
Haruto mendecak, merasa kurang puas dengan hasilnya
"Ruru capek, mau peluk woo" Lirihnya dengan kepala yang ia tenggelamkan di meja. Mata Haruto mulai terpejam sampai suara notifikasi pesan masuk ke ponselnya
Dengan segera pemuda April itu mengambil benda pipih nya, senyum manisnya mengembang saat tau si kekasih memberinya pesan
Wolfie <3
hey, there's something I want to show you
▶ videoHaruto membuka videonya dengan semangat, senyumnya semakin mengembang saat tau Jeongwoo mengirim videonya tengah bermain gitar
Haruto menarik nafas, menyiapkan hatinya sebelum membuka video itu. Karena kelemahan Haruto adalah melihat Jeongwoo yang memainkan gitar
"Hi my sweety, i know you're tired jadi aku buat video ini"
Jeongwoo tersenyum lalu memetik gitarnya
Lemonade - Jeremy Passion
She's my sunshine in the rain
My Tylenol when I'm in pain yeah
Let me tell you what she means to me
Like a tall glass of lemonade
When it's burning hot on summer days
She's exactly what I needShe's soothing like the ocean rushing on the sand
She takes care of me baby
And she helps me be a better man
She's so beautiful sometimes I stop to close my eyes
She's exactly what I needJeongwoo menyudahi nyanyian nya, mengusak sekilas surainya sebelum menatap layar ponsel nya
"That's it! Aku penasaran seberapa merahnya pipi kamu pas nonton ini hahaha must be so cute"
"Kalo capek berhenti dulu, kalo butuh temen cerita datang ke aku. I'm always by your side"
"Kayaknya udah cukup deh bikin pipi kamu merah. Love you ruru"
Jeongwoo mengakhiri videonya dengan senyum lembut dan kedipan mata
Jangan tanya keadaan Haruto sekarang, yang pasti pipi pemuda Fukuoka itu merah sempurna belum lagi jantungnya yang berdebar. Sungguh! Park Jeongwoo benar-benar tau kelemahan Haruto
"GAK TAUU JEONGWOO ORANG GILA!! RURU GAK DENGER"
Haruto menutup wajah tersipu nya dengan kedua telapak tangan, mencoba menormalkan detak jantungnya
Tapi sesi 'menormalkan detak jantung nya' terganggu oleh suara pintu yang terbuka. Dengan cepat Haruto menolehkan wajahnya, matanya membola saat melihat Jeongwoo di ambang pintu dengan senyum miring yang tercetak di wajahnya
"Hi boyfie, how r u?"
Merasa tidak akan mendapat jawaban dari si manis karena masih asik menutupi wajahnya, Jeongwoo memilih menghampiri Haruto dan menduduki kursi yang kosong
Tangan si dominan menyingkirkan telapak tangan Haruto, "capek ya? Sini senderan di pundak aku"
Haruto menggigit bibir bawahnya, dengan sekali gerakan menubrukkan dirinya ke pelukan Jeongwoo
"Capek banget, capek di bikin degdegan terus sama kamu" Katanya dengan suara sedikit teredam karena asik mendusel di dada Jeongwoo
Jeongwoo tersenyum geli, tangannya ia gunakan untuk mengelus lembut surai dan punggung Haruto
"Pasti pipi kamu merah ya? Ayo sini aku mau lihat bayi aku" Katanya mencoba melepaskan pelukan si manis
Haruto menggeleng keras, semakin mengeratkan pelukan nya, "no woo, ruru malu"
"Malu kenapa sih astaga? Kamu gemes sayang"
Haruto menggeleng lagi. Sekarang si manis mendudukkan dirinya di pangkuan Jeongwoo, tangannya melingkar manis di leher pemuda Iksan itu, wajahnya kembali ia tenggelakmkan di ceruk leher favoritnya
"Biarin kayak gini, kamu harus tanggung jawab udah bikin ruru blushing"
Jeongwoo terkekeh, ia mengecupi pucuk kepala Haruto, "iya bayi"
Keduanya tidak membutuhkan kopi untuk menemani kala senja, mereka hanya membutuhkan satu sama lain itu sudah lebih dari cukup
KAMU SEDANG MEMBACA
DORM; jeongharu
RomanceIni kisah keseharian Jeongwoo si tampan dan Haruto si gemas di dorm Treasure