Hari ini, treasure tengah syuting untuk comeback mereka pada bulan februari dengan lagu bertajuk jikjin. Semua member tampak bersenang-senang dan menikmati semua proses pengambilan video
Tidak terkecuali Haruto yang tengah asik merekam
"Annyeonghaseyo~"
Haruto memulai vlognya dengan sapaan manis, lalu mulai menjelaskan setiap detail aksesoris yang menempel di badannya
"And for today's TMI, i-"
Haruto menghentikan ucapannya saat merasa suara member di sebelah membuatnya terganggu
Ah, ternyata itu Jeongwoo yang datang entah dari mana
"Bisa kecilin engga suaranya, aku lagi rekam video"
Jeongwoo mengerjap, lantas mengangguk canggung, "ah haha"
Haruto menempelkan jarinya di bibir, kode agar Jeongwoo mengecilkan suaranya, "diem ya~" ucapnya dengan sedikit aegyo
Nada bicara Haruto membuat Jeongwoo salah tingkah sehingga membuat matanya tidak bisa langsung bersitatap dengan Haruto, "ah, iya"
Selanjutnya, kedua remaja kelahiran 2004 itu memutuskan untuk merekam vlog bersama, membahas tentang warna rambut keduanya yang tampak lebih berwarna dari comeback sebelumnya
"Aku juga ganti warna rambu aku"
"Kelihatannya bagus, the color is nice" Puji Jeongwoo, tangannya terulur untuk menyentuh rambut belakang Haruto
Keduanya larut dalam obrolan ringan dengan mata yang memancarkan kerinduan satu sama lain. Memang, kesibukan mereka membuat jadwal bertemu keduanya harus terpotong, tergantikan dengan jadwal latihan
-
Sudah lewat dari pukul 11 dan Haruto sudah berbaring nyaman di tempat tidurnya. Kegiatan hari ini cukup melelahkan, sebaiknya dia langsung tidur tanpa membuka ponsel terlebih dahulu
Pemuda Fukuoka itu perlahan memejamkan matanya, dengan boneka di dekapannya
Tapi matanya terpaksa harus terbuka saat mendengar ketukan pintu
"SIAPA?!" teriak Haruto yang masih asik berbaring, terlalu malas untuk membukakan pintu
Tidak langsung ada sahutan. Pintu lebih dulu terbuka, menampakkan wajah Jeongwoo yang tengah tersenyum
Mengetahui si kekasih yang datang membuat Haruto langsung mendudukan dirinya dengan tangan terbuka lebar
"WOLFIE, AYO PELUK RURU!"
Jeongwoo terkekeh geli, melangkahkan kakinya untuk memeluk si manis erat
"Ummm aku capek" ucapnya sambil mendusel manja di leher Jeongwoo
"You did well today, proud of you sweety" Jeongwoo mengelus lembut surai ash-blue milik si kekasih
Haruto mendongkak, menunjukkan senyum manisnya, "u too, daddy"
"Ok, ternyata gemesnya aku baik-baik aja. Jadi, aku balik ke kamar sekarang ya?"
Haruto menyatukan alisnya bingung, "loh? aku kira kamu mau bobo bareng aku"
"Gak bisa manis, kan ada kak asa" Jeongwoo mengingatkan Haruto bahwa bukan hanya dirinya yang berhak atas kamar bernuansa hijau tersebut
"Kak Asa gak bakal pulang Woo, dia bakal nginep di studio lagi"
"Bener nih?" Tanyanya memastikan yang langsung dibalas anggukan cepat dari si manis
"Um iya! Percaya sama ruru, kak asa gak bakal pulang"
"Kamu bisa jamin apa?"
Haruto memiringkan kepalanya, "umm, u can kiss my lips if i'm wrong. How daddy?" Si manis mengerjapkan matanya. Tampak polos, berbanding terbalik dengan kata-kata nya yang terdengar frontal
Jeongwoo menghela nafas, tidak habis pikir dengan pikiran si kekasih. Ia kira Haruto sudah cukup puas dengan ciuman mereka tempo hari, tapi ternyata si manis masih gencar menggodanya
"Mancing banget kamu, aku bablasin nanti nangis"
"Huh? Kok nangis?"
Jeongwoo menggeleng, tidak mau lanjut membicarakan hal yang akan mengundang nafsunya
Si dominan lebih memilih berbaring di single bed si manis, menepuk lengannya agar Haruto ikut berbaring
Haruto menurut, langsung saja ia membaringkan tubuhnya dengan lengan Jeongwoo sebagai bantalan
"Next time kita bisa kissing lagi gak woo?" Tanya Haruto yang sukses membuka kembali mata Jeongwoo yang sudah mulai terpejam
"Bisa"
"Woah! Kapan?" Haruto sedikit mendongakkan kepalanya, menatap si kekasih dengan mata berbinar
Jeongwoo yang dibuat gemas pun mendaratkan satu kecupan di dahi Haruto, "kalo corona udah gak ada"
Binar dimata si manis langsung tergantikan dengan tatapan kesal, "kamu gak asik!" Kesalnya, lalu membalikkan tubuhnya memunggungi si kekasih
"Eyy, ruru marah?" Jeongwoo berucap dengan nada menyebalkan, ikut memiringkan tubuhnya memeluk Haruto dari belakang
"Eung, ruru marah!"
Jeongwoo hanya bisa terkekeh geli, menggoda si manis hingga membuatnya merajuk mungkin akan menjadi hobi barunya
Tanpa keduanya sadari, seorang pemuda dengan raut wajah lelah memandang malas keduanya dari luar kamar
Itu Asahi, si pemilik kasur samping Haruto
"Huuft, bakal awkward banget kalo gue masuk. Kayaknya emang harus nginep di kamar jeje lagi, tapi gue gak yakin bakal langsung tidur. Satu ronde oke kali ya?" Gumam Asahi pada diri sendiri, meninggalkan sepasang remaja yang sudah tertidur nyaman di kamarnya
-
teu-bye!!

KAMU SEDANG MEMBACA
DORM; jeongharu
RomanceIni kisah keseharian Jeongwoo si tampan dan Haruto si gemas di dorm Treasure