15. Rumus

244 30 0
                                    

Sejak kejadian pengakuan, Cla sedikit berdamai dengan hidupnya. Dia juga tidak terbebani terlalu banyak dengan membohongi Jeff. Seperti untaian kata-katanya beberapa hari lalu, pria itu sekarang lebih perhatian kepada Cla. Jeff selalu bertanya apakah Cla sedang ada masalah atau dalam kondisi kurang baik.

Jujur Cla sendiri bosan mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut Jeff. Sepanjang waktu Jeff selalu ingin tahu. Cla sendiri tidak mempermasalahkan toh sebentar lagi semua akan terbongkar. Entah dirinya harus jujur langsung kepada Jeff atau membiarkan Jeff tahu sendiri. Apakah Jeff akan marah besar pada Cla? Kata-kata itu selalu muncul di otak Clarissa.

Selain persiapan pesta Cla juga disibukkan dengan berbagai macam pemotretan. Sudah banyak orang yang mengajukan kerja sama dengan Cla. Rejeki untuknya memang terus mengalir dari mana saja. Seperti sekarang dia melakukan pemotretan untuk majalah edisi bulan depan.

"Okay good job Clarissa" ucap sang fotographer

"Terima kasih semua, kalian sudah berkerja keras" ucap Clarissa pada semua kru yang ada disana.

Cla berjalan menuju ruang gantinya, dia sudah menyelesaikan sesi photoshootnya dengan durasi kurang lebih 5 jam. Cla ingin cepat-cepat untuk menghapus make up dan berganti pakaian yang santai.

"Cla, tadi ada telepon dari Om Reynold" ucap Riska

"Kenapa Mbak Ris?" tanya Cla

"Beliau hanya bilang kalau semua udah beres, nanti akan ada beberapa berkas kerja sama yang harus kamu tanda tangani" jelas Riska

"Oh, okay Mbak. Baju yang Cla pesan sudah di sampai?" tanya Cla

"Udah, tinggal kamu coba aja nanti kalau kurang sesuatu bakal ada orang yang akan ke rumah buat memperbaiki" ucap Riska
.

.

.

Selesai melakukan pemotretan Cla disibukan dengan beberapa berkas yang ada di meja kerjanya. Kacamata bertengger di hidung mancungnya, sesekali dia tampak membenarkan posisi duduknya. Matanya sakit membaca berkas yang sangat amat banyak. Gilang dia masih setia menjelaskan setiap detail berkas-berkas yang Cla pegang.

"Berapa nilai kerja sama ini?" tanya Cla

"Lebih dari 5 miliar Nona" jawab Gilang

"Pantas saja semua bersaing berlomba berbisnis"

"Ini dari JM Group? Resort di Bali?" tanya Cla

"Ya Nona, resort akan dibangun rencananya mulai bulan depan di daerah nusa dua. Resort ini langsung menghadap view pantai dan laut. Seiring penyempurnaan bangunan akan dibangun juga beberapa fasilitas pengunjung. Jadi peluang bisnis sangat-sangat menjanjikan" jelas Gilang

"Semua sudah di cek oleh Tuan Reynold, untuk pengecekan lapangan mungkin akan dilakukan oleh saya" lanjut Gilang

Clarissa hanya menganggukan kepalanya saja sebagai pertanda kalau dia paham dengan apa yang disampaikan oleh Gilang. Cla paham kenapa jadi pebisnis itu beresiko. Semua perkara uang, berbisnis itu bermain uang menurut Clarissa. Selain ancaman bangkrut juga dapat memicu ketidak sukaan antar sesama manusia.

"Bagaimana persiapan pesta serta rapat direksi?" tanya Cla

"Semua sudah siap Nona, hanya tinggal pelaksanaan" ucap Gilang

"Tidak ada tamu yang terlewatkan?" tanya Cla lagi

"Tid---"

Brak
Pintu ruangan kerja Cla terbuka dengan kasar.

"Claaa, Jeff ada di depan" ucap Riska dengan wajah paniknya.

"Hah?"

"Gilang, tolong beresi dan bawa semua berkas yang dibutuhkan. Kamu nanti keluar dari pintu biasanya okay. Jangan sampai terlihat oleh Jeffrey" perintah Cla

Love Each Other (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang