20. Birthday!

216 33 2
                                    

Ulang tahun kali ini berbeda dari ulang tahun Clarissa sebelum-sebelumnya. Merayakan di negara sendiri memang memilik vibe yang berbeda. Terlebih ada Jeffrey dan keluarga yang merayakan ulang tahunnya. Setelah tadi malam ada kejutan kecil dari Jeffrey membuat Clarissa terus tersenyum.

"Kenapa senyam senyum?" tanya Jeffrey

"Coba tebak Jeff"

"Oh, kamu senang karena akan makan siang dengan Airlangga Adhitama? Apalagi ini hari ulang tahun kamu. Kemarin pula sudah mendapat kiriman special" ucap Jeffrey dengan wajah yang terlihat tidak suka.

"Kalau iya memang ada masalah?" jawab Clarissa dengan nada sewot.

Belum apa-apa Jeffrey sudah berburuk sangka dengan Clarissa. Padahal dia tersenyum terus karena perbuatan Jeffrey. Kebetulan ada ide yang terlintas untuk mengisengi pria itu, sedikit hiburan di pagi yang cerah ini sepertinya tidak masalah.

"Shit!" umpat Jeffrey

"Terus saja mengumpati aku" ucap Clarissa

"Yak! Bukan begitu Claaa" teriak Jeffrey

"Kalau kamu mau ikut ya ikut aja, ah tidak-tidak nanti kamu mengganggu"

"Lihat saja nanti! Kenapa dengan pertambahan usia kamu semakin menyebalkan!"

"Yakk! Apa kau bilang Jeff" teriak Clarissa

"BERISIK KALIAN!" teriak Riska yang sedari tadi menonton live drama Clarissa dan Jeffrey.

"Cla tadi ada kiriman kado untuk kamu" ucap Riska

"Taruh kamar tamu aja Mbak, nanti aku unboxing" ucap Clarissa

Cup

"Semangat berkerja Tuan Manendra, jangan terlalu cemburu. Aku berangkat" pamit Clarissa

Clarissa pergi meninggalkan Jeffrey yang masih diam di ruang makan. Tidak pernah terpikir mungkin Clarissa melakukan seperti itu. Tangan Jeffrey perlahan menyentuh pipi yang tadi dicium oleh Clarissa, senyum berdimple terukir di wajah pria itu.

Setibanya di kantor banyak karyawan yang menyapa Clarissa, tidak lupa dia memberi anggukan. Baru jam setengah 8 tapi sudah banyak karyawan, entahlah memang sudah kebiasaan atau hanya sekedar ingin cari perhatian saja. Setumpuk dokumen menanti untuk dicek Clarissa.

"Chaaa fighting Claa, ini akan menjadi uang" ucap Clarissa mencoba menyemangati dirinya sendiri.

Matanya fokus setiap dokumen yang sedang dicek. Tak lupa juga dia menghitung ulang untuk mencocokan apakah perhitungannya sesuai. Bukannya tidak percaya tapi karena pengalaman tidak mengenakan membuat Clarissa lebih suka mencocokan perhitungannya dengan versi perhitungan bagian keuangan.

Ting

Sebuah notifikasi pesan masuk dari handphone Clarissa. Ternyata dari Airlangga yang mengirimi pesan alamat tempat makan siang mereka. Tidak lupa dia meneruskan alamat ke Jeffrey. Cla tau bahwa Jeffrey juga akan mencari informasi nantinya.

Sebenarnya juga Airlangga menawari untuk menjemput Clarissa di kantor. Tapi untuk kenyamanan dan ketentraman bersama Cla menolak ajakan dan memilih untuk membawa mobil sendiri. Sudah pada tahu lah, ketimbang nanti berulah malah sparing mending enggak usah.

"Selamat siang, maaf membuat anda menunggu Tuan Adhitama" ucap Clarissa

"Tidak kok Nona, jangan panggil seperti itu. Cukup panggil Angga saja" ucap Airlangga

"Kalau begitu panggil Clarissa saja"

"Okay, deal. Mau pesan apa?" tanya Airlangga yang menyodorkan buku menu pada Clarissa.

Love Each Other (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang