Ini hari keempat setelah pemeriksaan Cla, ia ditahan di kantor polisi. Semua kantor pabrik, handphone dan kediaman Cla ikut digledah. Polisi masih mencari barang-barang yang mungkin bisa menjadi bukti untuk memberatkan Clarissa. Jika tuduhan benar-benar terbukti.
Jeffrey pria itu terus bolak balik ke kantor polisi untuk sekedar melihat Cla, diam-diam Jeff juga mencari tahu kebenaran dari permasalahan hukum yang menimpa gadisnya. Ia percaya bahwa Cla bukan orang seperti itu, Jeff sendiri juga yang sering melihat Cla memoleskan brandnya sendiri di wajahnya.
Masih seputar pertanyaan yang sama dilontarkan oleh pihak berwajib. Cla sudah bosan dan frustasi mendengar pertanyaan itu. Sudah berkali-kali ia bilang bahwa dia tidak pernah menyuruh atau melakukan penambahan zat berbahaya.
"Sudah saya bilang Pak, saya tidak pernah menyuruh pegawai saya untuk membuat atau menambahkan bahan berbahaya pada brand make up saya" ucap Clarissa yang masih mengotot
"Mbak Clarissa lebih baik jujur saja tidak apa-apa" desak sang penginterogasi
"Saya sudah berkata jujur. Untuk apa saya menambahkan bahan berbahaya kalau saya juga memakainya?" Tanya Cla balik
"Bisa saja saya membagi produksi produk aman dan tidak tapi bukankah itu akan menambah biaya produksi? Bagaimana saya bisa mendapatkan untung kalau begitu?" Clarissa terus menanyakan balik kepada pria dihadapannya
"Tolong rekam ini dan sampaikan kepadanya, entah siapa yang menyuruh anda Dokter Hana. Saya harap uang yang anda terima cukup untuk pensiun anda. Saya akan menuntut balik anda atas pencemaran nama baik" ucap Clarissa dengan penekanan
Selesai pemeriksaan Cla diantarkan ke sel sementara menunggu proses selanjutnya. Disana dia tidak sendiri ada beberapa tahanan yang juga sama menunggu proses berlanjut.
"Hey anak baru, ambilkan makanan itu" perintah wanita yang duduk di sisi pojok
"Ambil saja sendiri" ucap Cla acuh menuju sisi lain tahanan
"Yak! Jalang beraninya kamu mengacuhkan perintahku?" Ucap wanita itu sembari mendekati Clarissa. Penampilannya sangar terlihat beberapa bekas luka di badannya
"Lalu kenapa kalau saya mengacuhkan anda? Anda masih mempunyai tangan dan kaki lengkap yang berfungsi baik. Oh ya serta mempunyai mulut dan otak yang saya rasa masih baik juga. Setidaknya ucapkan kata tolong! Kita semua sama-sama tahanan" Clarissa memang sudah malas melihat wanita itu menyuruh-nyuruh tahanan lain yang ia rasa lemah. Tak jarang juga melakukan kekerasan.
PLAK
Satu tamparan keras mengenai pipi Clarissa. Semua yang disana terdiam tidak ada yang berani untuk menolong Clarissa.CUIH
Clarissa meludahi wanita dihadapannya, terlihat wanita itu menahan amarah"Yak jalang beraninya kamu" tangan wanita itu kembali mengayun
Srettt Brakk
Dengan cepat Clarissa memelintir tangan dan memojokan wanita itu ke tembok."Kenapa? Anda tidak bisa menampar saya lagi?" Tanya Clarissa remeh
"Yakkkk, lepaskan" wanita itu terus memberontak
"Hahahaha. Jangan pernah bertindak layaknya boss disini, memerintah menyuruh sesuka hati, main tangan ketika tidak dituruti." Ucap Clarissa diselingi dengan tawa
"Atau tangan anda saya patahkan" ancam Clarissa
.
.
.
Di sisi lain Jeffrey terlihat tertahan di rumah Mamanya. Ia dipaksa ikut menemani ke pesta yang digelar oleh ayah Kaila.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Each Other (END)
Ficțiune generalăSepasang mantan kekasih yaitu Nickolas Jeffrey Manendra dan Clarissa Kanaya yang cerita cintanya belum usai. Harus dipertemukan kembali di sebuah projek yang sengaja dibuat oleh Jeffrey. Di sini juga perjalanan mencari kebenaran, perjuangan cinta da...