sekolah?

913 84 0
                                    

Jika ada kesamaan dalam alur cerita mohon dimaafkan

Typo bertebaran dimana-mana

Btw udah lama aku gak upload, ya tau lahh udah mau PTS/PAS jadi disuruh ortu harus belajar terus tapi tetep megang handphone sih walaupun dibatesin, sorry yaa

Happy Reading

Disini, di ruang keluarga mereka sedang berkumpul, ya karena memang biasanya seperti itu.

" Oh iya, kalian mau sekolah? " Tanya tiba-tiba sang ayah membuat mereka heran.

Mereka kira didunia ini tidak ada yang namanya sekolah.

" Sekolah? " Tanya balik Ester tak yakin.

" Iya, sekolah itu tuh kaya tempat kalian belajar selama ini kan ayah sudah mengajari kalian membaca, menulis, dan menghitung jadi untuk mengasah kemampuan kalian kalian harus sekolah " Jelas sang ayah.

Maksud Ester bukan itu tapi apa yakin mereka sekolah, bagaimana dengan biaya?

" Bagaimana dengan b-biaya sekolah? " Tanya lagi Ryan mewakili Ester.

" Hey... Kalian bisa masuk lewat jalur tanpa biaya " Jawab ayah kembali membuat mereka mengangguk mengerti.

" Baiklah... Ibu akan menyiapkan barang untuk kalian " Ucap semangat Lidia membuat mereka terkekeh kecil melihat tingkah ibunya.

" Ayah sudah mendaftarkan kalian di sekolah luar desa jadi ayah memutuskan untuk kalian mengambil asrama " Ucap lagi Chris membuat mereka melotot kaget.

" Bagaimana dengan kalian? " Tanya khawatir Ester.

" Tidak apa apa kalian bisa mampir kesini 1 bulan 3 kali " Ucap Lidia sambil tersenyum tulus membuat mereka mengangguk sedikit tak ikhlas.

Bagaimana tidak, mereka berdua sudah merawat Ester dan Ryan dengan sepenuh hati.

" Kau tidak perlu membelikan barang-barang Lidia, mereka sudah disediakan fasilitas tersendiri " Ucap Chris membuat Lidia mengangguk mengerti.

" Eh! Bagaimana dengan biaya asrama? " Tanya lagi Ester.

" Kan sudah ayah bilang setiap fasilitas gratis untuk murid jalur prestasi, ya bisa disebut beasiswa bahasa tidak baku nya " Jawab Chris.

" Hah? Bahasa tidak baku? " Bingung Ryan.

" Apa kalian tidak tau? Seperti nya kalian sangat amat kurang pengetahuan " Ledek Lidia sambil terkekeh kecil berbeda dengan mereka berdua yang cemberut kesal.

" Jadi kita disini dibagi menjadi 3 wilayah tidak termasuk daerah yah, 3 wilayah itu terdiri dari wilayah Asrediala yaitu wilayah diluar hutan dan hampir 70% orang disana memakai bahasa tidak baku dan kalian akan mempelajari bahasa itu nanti, yang kedua wilayah Erandels ya wilayah ini, hampir 99% orang disini menggunakan bahasa baku termasuk kita, tidak sekolah dan ya sangat amat kuno, dan terakhir wilayah Astrelona itu wilayah hutan pedalaman tetapi sangat amat dalam, biasanya ditinggali oleh orang orang ajaib dan mereka sangat amat tertutup bahkan kita saja belum ada yang berani datang kesana " Jelas sang ayah dengan sangat amat rinci.

" Ryan, bahasa tidak baku berarti pakai gue-lo dong? " Tanya Ester berbisik, yang ditanya hanya mengangkat bahu tanda tidak tau dan tidak mau tau.

" Tunggu sebentar biarkan ayah minum dulu " Ucap Chris lalu meminum air putih yang tersedia di meja itu.

" Kalian tau disana mereka memakai kendaraan berkuda juga tetapi khusus untuk orang kaya biasanya memakai kereta kuda berlapis emas, itu yang ibu tau " Ucap Lidia.

" Sudah sudah, matahari mulai terbenam sebaiknya kalian beristirahat besok kalian harus mengikuti sebuah ulangan dan ayah percaya kalian pasti berhasil " Ucap Chris menyemangati kedua anaknya ini.

Akhirnya semua pun keruangan masing-masing.

" Ester, kalau kita besok ujian kira kira materi nya apa ya? " Penasaran Ryan.

Sekarang mereka sudah berada di kamar nya dengan Ester yang sedang membaca buku nya seperti biasa berbeda dengan Ryan yang asik tiduran sambil menatap langit langit kamarnya.

" Ku rasa itu soal yang mudah " Ucap sombong Ester membuat Ryan yang mendengar Ester berucap tadi memandang nya sinis.

" Ya ya ya kau kan anak pintar " Ucap malas Ryan membuat Ester terkekeh kecil.

" Jika kita memakai bahasa tidak baku apa mungkin kita masih mengingat bahasa di dunia dulu " Ucap random Ester.

" Bagaimana jika kita coba, oke ekhm.. Test test Hai nama gue Ryan salam kenal, tuh aku masih bisa " Ucap sombong Ryan sambil menaik turunkan alisnya.

" Ck sombong, tapi bagaimana dengan ibu dan ayah? " Khawatir Ester takut mereka kenapa-napa.

" Aku tidak tau yang pasti mereka akan baik baik saja " Ucap Ryan membuat Ester memutar bola matanya malas, mengapa anak ini sangat santai sekali.

" Perasaanku atau bagaimana tapi di sekolah baru kita, kita akan menghadapi banyak sekali masalah entah itu buruk maupun baik " Ucap Ester membuat Ryan yang tadinya memejamkan mata membuat dia membuka mata kembali.

" Ya, aku juga merasakan hal itu " Ucap Ryan sambil tersenyum tipis.

" SUDAHLAH lebih baik kita tidur " Ucap Ryan membuat Ester kaget.

" Astaga!! " Kaget Ester lalu kemudian menatap tajam kembarannya ini.

" Mianhae nuna " Ucap jahil Ryan.

" Kamu sok memakai bahasa Korea Ryan " Ledek Ester sambil menaruh buku nya itu.

Mereka berdua pun tertidur, entah apa yang akan terjadi di keesokan harinya.

.
.
.
.
.
.
.

Gimana?? Agaknya otw ganti genre, emang cerita ini genre nya campur sih tapi yang pasti gak ada horror nya.

Dan ini juga otw memakai bahasa sedikit tak baku karena kan ingin berubah wilayah ya, dan nanti bakal aku jelasin yang mungkin belum aku jelasin.

Semoga kalian suka sama penulisan kata di part ini.

BYE BYEEE DO'AIN DOUBLE UP WKWKWK KALAU MASIH ADA WAKTU YAAAA.

twins transmigraition Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang