dapat kalung lagi

1K 93 3
                                    


Jika ada kesamaan dalam alur cerita mohon dimaafkan

Typo bertebaran dimana-mana

Happy Reading


Sekarang ester sama Ryan lagi jalan jalan di sekitar pasar yang lumayan sepi, hanya ada beberapa orang yang berjualan berbeda dengan hari biasanya yang sangat amat ramai

" Apa kita harus ke kedai itu dulu? Udara ini benar benar dingin " Ucap Ryan sambil mengusap usap tangannya supaya menghangatkan dirinya

" Kan tadi udah aku bilang di rumah aja " Ucap Ester sambil geleng-geleng kepala

" Ya sudah ayok kesana aku masih ada uang kok " Ucap Ester lalu mereka pun berjalan menuju kedai itu

Lumayan bagus, sepi tetapi entah mengapa udara disana hangat dan nyaman

" Selamat datang adik kecil " Ucap ramah ibu pemilik kedai itu

" Bu saya pesan Teh hangat nya dua " Ucap Ester

" Tunggu sebentar ya " Ucap Ibu itu lalu menyiapkan teh itu

" Nama kalian siapa? " Tanya Ibu itu tetapi kegiatan nya tak terganggu

" Nama saya Ester bu dan ini saudara saya Ryan " Jawab Ester membuat Ibu itu mengangguk

" Nah... Ini dia teh nya selamat menikmati " Ucap Ibu itu membuat Ester tersenyum dan Ryan yang semangat meminum Teh yang sepertinya enak

" Ini cemilan gratis untuk kalian, Ibu yang memberikan khusus " Ucap Ibu itu membuat Ester tak enak

" Bu gapapa nih? " Tanya ragu Ester membuat Ibu itu mengangguk mantap

" Iya " Ucap Ibu itu yakin lalu mereka pun menerima cemilan itu

" Kalian anak yang sangat sopan ya jarang loh ada anak dengan usia yang masih terpaut kecil sudah tau sopan santun " Puji Ibu itu membuat Ester malu berbeda dengan Ryan yang tersenyum bangga

" Terimakasih atas pujiannya " Ucap Ester sambil membungkuk kecil

" Sering sering datang kesini ya " Ucap Ibu itu membuat mereka mengangguk semangat

Teh buatan Ibu ini benar benar enak tapi teh buatan Ibu lebih enak daripada segalanya

" Mau hadiah tidak? " Tanya Ragu Ibu itu membuat Ryan dan Ester menoleh

" Hadiah? Apa tidak merepotkan bu? " Tanya Ryan yang lumayan tak enak

Tapi sebenarnya mau, ekhm... Lupakan

" Tidak apa-apa " Jawab Ibu itu lalu kedalam ruangan kecil yang sepertinya tempat dia beristirahat

" Nah.. Ini ambilah " Ucap Ibu itu lalu memberikan masing-masing sebuah kalung emas putih berbentuk hati untuk Ester dan pedang untuk Ryan

Benar benar indah tetapi sederhana

" Bagaimana, bagus? " Tanya Ibu itu membuat mereka berdua mengangguk semangat

" Ibu senang mendengar respon kalian " Ucap Ibu itu sambil tersenyum tipis

" Yasudah hari sudah ingin gelap sebaiknya kalian pulang takut orang tua kalian mencari kalian " Ucap Ibu itu setelah melirik langit yang cukup gelap

Lalu Ester dan Ryan pun pamit

" Ibu penjual teh itu baik " Ucap Ryan membuat Ester mengangguk setuju

" Benar, tetapi apakah dia tinggal sendiri dimana anak-anaknya atau suaminya? " Bingung Ester

" Siapa tau dia belum menikah " Ucap santai Ryan

" Ayok jalan lebih cepat Ester Ibu akan mencemaskan kita nanti " Ucap tak sabaran Ryan membuat mereka berdua pun berlari untuk sampai kerumah

........

Matahari pun sudah mulai terbit dari arah timur mereka berdua masih tertidur nyenyak

Tetapi ada yang aneh mengapa Ryan seperti tak nyaman dengan tidurnya

Disisi Ryan

Saya bangun di suatu tempat, tempat yang cukup menyeramkan untuk anak seukuran saya

Ada api dimana mana, gunung meletus yang terus terusan meletus, banyak bayangan hitam yang entah saya pun tak tau dan satu yang menarik perhatian saya

Orang yang sedang duduk di suatu bangku seperti bangku kerajaan tetapi dia tidak kelihatan karena sebuah sungai api yang memisahkan kita dan dia yang menghadap kebelakang

" A-anda siapa? " Tanya ragu Ryan sambil sedikit was-was

" Sedih sekali anda tidak mengenal saya Ryan " Apa orang itu mengetahui nama saya? Ini aneh siapa dia? Dan dimana ini?

Banyak pertanyaan di benak Ryan tetapi dia ingin bertanya kepada siapa

" Hey nanti jika perang sudah terjadi jangan mengecewakan ku, aku sudah mengorbankan diri ku kau tau " Sehabis berucap seperti itu saya terbangun dari tidur dengan wajah yang berkeringat

Saya melirik Ester dan dia tertidur dengan sangat amat nyenyak dan nyaman

.........

Sekarang mereka berdua lagi sarapan sama kedua orang tua Ester dan Ryan

Mereka makan dengan tenang tetapi Ryan tidak, dia masih memikirkan apa yang dimaksud pria tadi

Mengorbankan diri? Perang? Dan memang kita saling kenal?

Itu memusingkan

Ester yang melihat gelagat Ryan pun mulai memukul pundak Ryan sedikit kencang membuat anak itu kaget

" Kamu kenapa dah? " Tanya Ester bingung

" Gak papa " Jawab seadanya Ryan lalu dia melanjutkan memakan sarapannya

Tbc....

Gak bisa bikin misteri jadi kalian pasti tau lah ya

Sorry kalau update nya lama banget yaa sekali lagi author minta maaf banget

Spam next disini 👉

Bye....

twins transmigraition Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang