Pada suatu hari,sedang terjadi sebuah pertarungan dahsyat di depan keraton Majapahit. Pertarungan itu terjadi karena pihak musuh ingin mengambil alih keraton tersebut. pertarungan tersebut terjadi bertepatan dengan hari penobatan pangeran mahkota, yaitu pangeran Indosila.
Pengawal pengawal kerajaan satu persatu mulai kehilangan nyawanya. pertarungan untuk mempertahankan keraton tersebut dipimpin langsung oleh Yang Mulia Raja Majapahit.
"Bertahanlah para wargaku!! Demi mempertahankan keraton ini,aku bersumpah akan melakukannya dengan sebaik mungkin,sampai titik darah penghabisan" kata Majapahit pada warganya.Pertarungan itu pun terus berlangsung, hingga sekarang hanya Raja Majapahit, para Pangeran, dan beberapa pengawal yang masih tersisa di medan perang.
"Ayahanda, pasukan kita berkurang drastis. Jika terus begini, mereka akan dengan mudah bisa mengalahkan kita" kata Indosila.
"Sila,apa menurutmu yang harus kita lakukan sekarang??" Tanya Majapahit sambil terus menebas para musuh.
"Sa..saya tidak tau, Ayahanda"kata Indosila.
"Dengarkan aku baik baik putraku, suatu hari nanti kau akan menjadi seorang raja menggantikan ayahmu ini. Tapi sebelum itu,aku ingin kau berjanji satu hal padaku" kata Majapahit.
"A..apa itu, Ayahanda??" Tanya Indosila.
"Berjanjilah untuk menjadi Raja yang terbaik. Lindungilah warga dan keluargamu,karena tanpa mereka kau bukanlah apa-apa. Ayo berjanjilah Sila!! Berjanjilah demi ayahmu ini" kata Majapahit.
"A..aku berjanji" kata Indosila.
"Bagus,titip salam ku untuk mereka" kata Majapahit lalu berlari untuk memancing para musuh menjauhi keraton."PKI, LEMPARKAN NUKLIR ITU SEKARANG!!" Perintah Majapahit pada putranya yang berdiri di atas benteng keraton.
"Ta..tapi, Ayahanda"kata PKI gugup.
"LEMPARKAN SAJA,AYAH PERCAYA PADAMU" Teriak Majapahit.
"Baiklah"kata PKI lalu dia langsung menembakkan nuklir bertenaga tinggi ke arah kerumunan musuh yang berhasil dipancing oleh Majapahit tadi."Tidak ...... AYAHANDA!!!" Teriak Indosila yang melihat langsung detik detik nuklir itu meledak.
"A..Abang, dimana Ayahanda??" Tanya Nusantara yang entah sejak kapan berada di belakang Indosila.
"Nusa, Nusantara??. Se..sejak kapan kamu ada di sini??" Tanya Indosila panik.
"Nusa takut bang. Ibunda terus saja menangis dari tadi,jadi Nusa datang kesini untuk mencari ayahanda" kata Nusantara.Setelah mendengar perkataan dari adik kecilnya itu, Indosila langsung memeluknya sambil terisak tangis.
"Nusa,Nusa janji ya sama Abang. Nusa harus terus di keraton bersama Ibunda,Nesia,dan Baby Timor, ok!!" Kata Indosila sambil menangis di pelukan adiknya.
"Ok, Abang!!" Kata Nusantara yang hendak pergi dari tempat itu.Lalu tiba-tiba, sesosok bayangan hitam mendarat tepat di hadapan Nusantara.
"Hey,hey, pangeran kecil. Anda mau kemana??" Tanya bayangan itu dengan senyuman menyeringai yang sangat menakutkan.
"Jangan apa apakan Adikku" kata Indosila yang langsung berlari ke depan Nusantara."Jangan ikut campur!!" kata bayangan itu lalu menusukkan pedangnya tepat di jantung Indosila.
"ABANG!!" Teriak Nusantara saat melihat darah yang mulai mengalir dari tubuh Indosila.
"Nu..Nusa,to... tolong titip....salam..ayah..anda ke...kepada....se... semuanya..."kata Indosila sambil tersenyum kearah Nusantara,lalu Indosila pun menghembuskan nafas terakhirnya dalam pelukan adik kecilnya."Abang, Abang tinggalin Nusa!!" Kata Nusantara sambil menangis dan memeluk tubuh Indosila yang sudah tak bernyawa.
"Apa ada kata kata terakhir, pangeran??" Tanya bayangan itu sambil mencabut pedang dari jantung Indosila dan menodongkannya kearah Nusantara.
" *Hiks* a..ada *Hiks* a...aku ingin bertemu dengan keluargaku dulu *Hiks*"kata Nusantara.
"Baiklah,ayo!!" Ajak Bayangan itu.
"Hanya aku....... Sendiri!!" Kata Nusantara dengan penuh penekanan.
"Ouh,ok. Tapi ingat,jika kau berani lari dariku, keluargamu tidak akan selamat" kata bayangan itu.Nusantara pun menggendong tubuh Indosila di punggungnya. Sesampainya ia disana,dia disambut dengan perasaan kaget dan khawatir oleh keluarganya.
"Nusa,kamu tidak apa apa sayang??" Tanya Zamrud.Nusantara tidak menjawabnya,dia langsung menurunkan tubuh Indosila yang berlumuran darah di hadapan keluarganya.
"INDOSILA!!/ ABANG!!" Begitulah teriakan kaget dari keluarganya."Nusa minta maaf *Hiks* Abang jadi begini karena Nusa" kata Nusantara sambil menundukkan kepalanya.
"Nusa!!" Panggil Zamrud dengan lembut.Nusantara pun melihat ke arah ibunya.
"Kemarilah sayang!!" Kata Zamrud sambil merentangkan kedua tangannya.
"Ibuuu!!!" Kata Nusantara lalu berlari dan memeluk ibunya."Huaaaaa!!! Ibu!! Nusa takut Bu!! *Hiks* Abang Sila jadi gini,karena mencoba menyelamatkan Nusa Bu!! *Hiks* A..ayah juga...... Mereka nitip salam untuk kita!!! * Hiks*" Tangis Nusantara sambil menceritakan semuanya kepada ibunya.
"Sudahlah Nusa,kamu tidak perlu menangis,ini semua bukan salahmu"kata Zamrud dengan lembut sambil mengelus Surai merah putih milik putranya.
"Itu benar,Nusa gak boleh nangis,nanti Nesia dan baby Timor jadi ikutan nangis loh" kata TNI.
"I..iya Abang"kata Nusantara."Hey pangeran~~ waktumu sudah habis loh~" kata Bayangan tadi.
"Siapa kau dan apa mau mu??" Tanya Zamrud dengan tegas.
"Wow,wow,wow, santai dulu~ . Aku kemari untuk menghabisi kalian" kata bayangan itu sambil menyeringai ke arah mereka.
"Huh,apa kau pikir itu akan mudah??"kata Petrus sambil menodongkan senjatanya ke arah bayangan itu.
"Tentu saja~ mana mungkin kalian yang lemah ini mampu mengalahkan ku~" kata bayangan itu.
"Ibu,Nesia takut!!"kata Nesia sambil memeluk baby Timor, sedangkan TNI yang masih memeluk tubuh Indosila.
"Jangan takut sayang"kata Zamrud."Kuberi kalian Beberapa waktu, ucapkanlah kata kata terakhir kalian!!" Kata bayangan itu.
Tidak ada seorang pun yang berbicara.
"Tidak ada ya?? Bagaimana dengan Anda Yang Mulia Ratu??" Tanya bayangan itu."Sang kesatria yang tertidur dalam kegelapan, didampingi harapan dan kristal yang bersinar. Aku memanggilmu!! Kepakkan lah sayap sayap mu!! Dan bawalah keadilan kembali ke tanah air mu!!" Kata Zamrud lalu kalung kristal zamrud yang dipakai oleh semua anggota kerajaan Majapahit pun bersinar bersamaan.
"Ok,waktu habis. Sampai jumpa dan SELAMAT JALAN!!" Kata bayangan itu lalu menembakkan nuklir kearah mereka.
"Selamat tinggal...ibu!!"kata para pangeran dan putri sambil memeluk ibu mereka.
Dan mereka pun lenyap begitu saja.The End!!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Hah,Tamat?? Masa sih??
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Cerita ini baru dimulai!!~°*°Reingkarnasi // CH !!°*°
KAMU SEDANG MEMBACA
Reinkarnasi // CH
RandomNusantara, adalah seorang pangeran dari kerajaan Majapahit. Setelah pertarungan yang sangat dahsyat terjadi dia pun tiada dan akhirnya bereinkarnasi untuk membalas dendam kepada semua orang yang telah mengganggu kaamanan dan ketertiban warganya. Maa...