{ 15 }

343 17 8
                                    

"Jadi kesimpulannya, kasus Fira akan kami selidiki lebih lanjut. Dan apabila benar dia adalah reinkarnasi dari pangeran Nusantara,maka kita tidak bisa membiarkan keberadaannya terbongkar begitu saja. Dengan demikian, aku memintamu untuk memberikan hak asuh Fira kepada kami selama beberapa waktu ini. Bagaimana?".
.
.

"Tunggu... Apa?!"

PKI tersentak kaget saat mendengar keputusan NATO.

"Mengapa begitu?! Dia adikku! Dan aku tak akan melepaskan nya kepada siapapun!" Tegas PKI.

"PKI... Kau tak akan mengerti maksud ku.. ini demi kebaikan Fira dan jiwa Nusa yang ada di dalam dirinya" ucap NATO sambil menatap tajam ke arah PKI.

"Jiwa... Nusa?...."

PKI terdiam. Mencoba mencerna pernyataan yang baru saja ia dengar.

"Apa maksudmu?... Bukankah Fira adalah reinkarnasi dari adikku,Nusantara?" Dari nada bicaranya,NATO sudah bisa menebak bahwa PKI sama sekali tidak mengetahui tentang hal itu.

"Tidak,dia bukan adikmu. Dia bukanlah pangeran Nusantara. Dia hanya seorang gadis kecil yang diculik oleh bawahan nya Enklima dan dijadikan sebagai kelinci percobaan. Namun sayangnya,tubuh anak ini tak dapat menahan banyaknya obat-obatan yang diuji pada nya. Jadi mereka membuang nya ke hutan. Dan   jika tebakanku benar, Nusantara mengikat kontrak dengan Fira dan memulihkan tubuh nya seperti sediakala dengan syarat,Fira akan mengizinkan Nusa untuk tinggal di dalam dirinya.... Lebih kurang begitu informasi yang aku dengar" jelas NATO.

PKI menoleh ke arah Fira,dia menggunakan sedikit mana pada indra pendeteksi nya,dan benar saja ia bisa merasakan keberadaan Nusa,tapi bukan dari Fira, melainkan dari liontin yang dipakai oleh gadis itu.

Dan di saat Fira menoleh padanya,PKI melihat bayangan Nusantara yang sedang tersenyum pada nya. Spontan ia memegangi kepala nya yang tiba-tiba terasa berat dengan memori yang terus melintas dengan cepat di benak nya.

"Akh!" Rintih PKI sambil memegang kepalanya.

"Abang! Kau baik-baik saja?"
Fira memegang bahu PKI dan menatap nya khawatir.

Suara pintu terdengar disertai dengan seorang wanita yang berjalan masuk dengan setumpuk dokumen di tangan nya.

"Hm?... Ah,maaf.. aku tidak tau kalau kamu sedang kedatangan tamu,Nato"

Wanita itu berjalan ke meja kerja Nato dan meletakkan dokumen dokumen tersebut.

"UN?.. ada apa?... Apa yang membuatmu sampai datang ke ruangan ku?" Tanya Nato pada wanita tersebut.

"Tidak ada. Aku hanya datang untuk mengantarkan tugas-tugas mu yang tak kunjung kau ambil. Itu berserakan di meja kerja ku jadi ku bawa kemari." Ucap UN dengan santai nya.

Wanita bersurai biru muda tersebut menatap ke arah PKI dan Fira.

"Jadi. Kalau aku tidak menggangu. Bolehkah aku mengetahui apa yang sedang kalian bahas?" Tanya UN sambil berjalan dan duduk dengan anggun nya di samping Nato.

Tidak ada seorang pun yang menjawab. UN menghela nafas pasrah karena berakhir menjadi obat nyamuk di antara mereka. UN melirik ke arah Fira. Tatapan nya tertuju pada sebuah liontin yang dipakai oleh Fira.

UN mengerut kan kening nya, merasa familiar dengan liontin tersebut.

"Liontin itu..... Milikmu?" UN memecah keheningan yang begitu tegang di ruangan tersebut dengan satu pertanyaan. Sontak semua orang menoleh ke arah Fira.

Karena menjadi pusat perhatian, Fira hanya bisa menelan ludah nya sembari perlahan mengangguk.
"I...iya... Ini milikku...." Gumam Fira dengan gugup.

"Bisa aku melihat nya seben-..."

"Jangan!"

Belum juga selesai UN menyampaikan maksud dan tujuan nya, Fira sudah menolak nya mentah-mentah.

'gini amat jadi npc 🥲' suara hati mungil UN.


"Kenapa demikian? Kau sampai menolak permintaan ku bahkan sebelum aku selesai berbicara. Aku harap kau punya alasan yang bagus nona"

UN menyilangkan kaki kanan di atas kaki kiri nya dan duduk dengan tegak seakan ia mulai serius dengan masalah ini.

Nato yang paham bahwa hal kecil ini bisa menimbulkan pertengkaran yang dashyat pun menengahi keduanya.

"Dia Fira. Fira Airlangga... Korban penculikan yang sempat menghebohkan world center beberapa tahun yang lalu" ucap Nato seadanya.

UN membelalakkan matanya,ia menatap Fira tak percaya.

"Fira?! ... Tunggu.. ini serius? Bukankah anak itu telah dinyatakan tewas oleh mu karena tidak dapat mendeteksi keberadaannya dimanapun?"

"Ya. Tapi aku mendapatkan laporan dari FBI bahwa dia pernah menyelamatkan seorang gadis mencurigakan yang masih hidup setelah terlindas oleh truk. Itu membuat ku semakin tidak yakin untuk mengambil kesimpulan mengenai kasus ini"

UN kembali menoleh ke arah Fira.

"Nak... Apakah benar bahwa kamu pernah mengalami kecelakaan tersebut?"

Fira mengangguk.

"Kalau begitu.... Kau harus ikut bersama ku......"

























Bersambung ~








Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 22, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Reinkarnasi // CHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang