Lanjut ya guys!!
Enjoy!!
-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-"
Aku menyelamatkan mu karena kau........ Adalah yang terpilih" kata Dwikantara.
"Terpilih??. Maksudnya??"
Bingung. Fira merasa bingung dengan apa yang di katakan oleh pemuda yang berdiri di hadapannya saat ini.
Yang terpilih?? Memangnya terpilih untuk apa??
"Aku tidak bisa mengatakannya sekarang. Tapi jika kau mau mengikuti ku, aku akan menjelaskannya padamu" kata Dwikantara.
Tepat setelah Dwikantara mengatakan hal tersebut, mereka telah tiba di sebuah desa yang sangat sepi.
"Tempat apa ini??" Tanya Fira.
"Nah Fira. Ku ucapkan Selamat datang di Pedesaan Majapahit!!" Kata Dwikantara sambil tersenyum ramah.
"Pedesaan Majapahit??"
Tunggu, sekarang Fira makin bingung. Bukannya zaman Majapahit sudah berakhir??
"Aku tau,kau pasti mempunyai banyak sekali pertanyaan bukan??. Tapi aku tidak akan menjawabnya sekarang, karena aku sedang lelah. Ayo!!" Ajak Dwikantara lalu melanjutkan perjalanannya.
"Mau kemana lagi kita??" Tanya Fira.
"Ke rumahku. Ini sudah malam jadi sebaiknya kita istirahat "kata Dwikantara.
"Tu... tunggu..... Aku tidak mau ikut!!" Kata Fira spontan.
"Eh?? Kenapa??" Tanya Dwikantara.
"Aku takut.... Aku bahkan baru mengenalmu " kata Fira.
"Pfff.... Buhahahaha. Kau kira aku akan apa hah??... Tenang aja. Lagi pula aku udah nikah kok" kata Dwikantara santai sambil terus berjalan.
Fira membulatkan matanya. Dia tidak percaya, Dwikantara terlihat hampir seumuran dengannya,mana mungkin dia sudah nikah.
'entah kenapa firasat ku buruk ' batin Fira.
Beberapa menit kemudian, sampailah mereka di depan sebuah rumah yang terlihat sederhana.
Tok! Tok! Tok!!
Gubrak!!
"SAMLEKOM!!" Teriak Dwikantara sambil menendang pintu rumahnya sendiri sampai jebol.
"Bar bar sekali anda" gumam Fira.
"Ya ampun P— loh,siapa lagi ini?? Berapa kali harus kuingetin hah?? Aku gak mau ya liat lo bawa pulang cewe setiap kali pulang kerja. NGERTI!!" Kata seorang wanita cantik bersurai merah dengan manik kristal berwarna kuning.
"Mpaja!! Tenang dulu Napa?? Biar gue jelasin!!" Kata Dwikantara pada wanita Tersebut.
"Jelasin apa lagi?? Kemarin alasannya cuma mau ngantar pulang, Minggu lalu mau ngerjain tugas, sekarang apa lagi mau ngajak nikah??" Tanya Mpaja.
'Ck. Gini amat punya bini' batin Dwikantara.
"Tenang dulu dong Mpaja, aku bisa jelasin kok. Tenang dulu ya. ayo masuk dulu biar ku jelasin di dalam" kata Dwikantara.
Setelah perkelahian kecil tadi, mereka pun masuk kedalam rumah tersebut.
-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-
Dwikantara meminta Fira untuk menunggu di sofa ruang tamu, sementara dirinya menyusul Mpaja ke dapur.
"Sayang. Jangan marah dulu dong" kata Dwikantara.
"...."
"A... Aku akan jelaskan sekarang..." Kata Dwikantara, tapi Mpaja langsung pergi sambil membawa nampan berisi minuman dan beberapa cemilan.
'kacang kacang kacang kacang' batin Dwikantara yang masih membeku ditempat.
Fira POV:
Aku sedang duduk di sofa ruang tamu sambil sesekali melihat ke sekeliling ruangan.
Lalu pandangan ku teralihkan pada sebuah bingkai foto berisikan foto keluarga. Keluarga harmonis yang terlihat tidak asing bagiku.
Normal POV:
Fira tersadar dari lamunannya saat Mpaja datang sambil membawa sebuah nampan.
"Maaf ya sudah membuatmu menunggu lama" kata Mpaja sambil tersenyum hangat.
"Ah,iya ngak pa pa kak" kata Fira yang masih merasa canggung karena kejadian tadi.
Mpaja meletakkan nampan itu di atas meja lalu duduk di samping Fira.
"Baiklah adik manis, siapa namamu??" Tanya Mpaja.
"Fi..Fira kak" jawab Fira gugup.
"Fira ya... Nama yang bagus" kata Mpaja.
Suasana kembali hening, hanya ada kecanggungan di sana. Dalam hatinya Fira sangat berharap agar bisa keluar dari keadaan yang sangat canggung ini.
"Fira" panggil Mpaja dengan nada yang sangat lembut.
"I..iya"
"Maafkan aku ya. Tadi aku membuatmu takut" kata Mpaja.
"Enggak Kok kak"
"Beneran??"
Fira mengangguk membenarkan.
"Tapi tetap saja,tidak seharusnya aku berprasangka buruk pada orang yang baru aku temui. Aku tetap harus minta maaf" kata Mpaja.
.
.
.
.
.Tak lama setelahnya, Dwikantara pun tersadar dari lamunan kosongnya.
Ia langsung bergegas menuju ke ruang tamu, takutnya akan terjadi perang di sana.
.
.
.
.Sesampainya ia di ruang tamu ~
Pemandangan pertama yang ia lihat adalah keharmonisan kakak beradik yang membuatnya bernostalgia ke masa lalu.
"Loh PKI? Ada apa? " Tanya Mpaja saat melihat Dwikantara berdiri sambil melihat ke arah mereka.
Dwikantara menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.
"Gak ada. Adem aja gitu liat kalian bisa akur" kata Dwikantara lalu duduk di sofa yang berhadapan dengan mereka."Nah, PKI. Kamu berhutang banyak sekali penjelasan pada kami" kata Mpaja.
"Haah ~ . Baiklah, akan ku jelaskan. Sebenarnya tadi......
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Bersambung ~
KAMU SEDANG MEMBACA
Reinkarnasi // CH
DiversosNusantara, adalah seorang pangeran dari kerajaan Majapahit. Setelah pertarungan yang sangat dahsyat terjadi dia pun tiada dan akhirnya bereinkarnasi untuk membalas dendam kepada semua orang yang telah mengganggu kaamanan dan ketertiban warganya. Maa...