{ 8 }

760 81 42
                                    

Hello Readers!!
Gimana kabar kalian??
Hehe, selamat membaca ya!!

Enjoy!!

-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-

Pada suatu hari, matahari baru saja terbit dan memancarkan sinarnya ke seluruh dunia. Bunga-bunga bermekaran dengan indahnya, menghiasi taman yang menjadi tempat favorit untuk menenangkan diri.

Kicau burung terdengar sangat merdu pagi ini, ditambah lagi dengan udara yang masih segar dan belum tercemari oleh polusi yang disebabkan kendaraan bermotor.

Fira, seorang gadis yang menjadi tokoh utama kita dalam cerita ini,sedang berjalan menuju ke sekolahnya.

Dia berjalan dengan santai sambil menikmati suasana pagi yang sangat damai. Ia berharap bisa menikmati suasana yang sama lagi besok dan selamanya. Tapi, akankah keinginannya itu dapat terwujud??

Sesampainya ia di sekolah, suasana yang damai tadi perlahan mulai berubah. Di sekolah, atau lebih tepatnya di halaman Sekolah, para siswa saat ini sedang bermain sepak bola. Oh ayolah,kenapa juga mereka harus main disana??. Mengganggu ketenangan orang aja. Eh Bro, lapangan luas,ngapain juga Lo main disitu. Huh, dasar pengganggu.

Namun Fira lebih memilih diam dan melanjutkan perjalanannya. Saat sedang asik berjalan, tiba-tiba para siswa itu berteriak,

"OI FIRA,AWAS BOLANYA!!"

Mendengar namanya dipanggil,Fira langsung menoleh dan mendapati sebuah bola melesat ke arahnya. Liontin yang ia pakai bersinar dan sebuah seringai terukir diwajahnya. Dengan gesitnya kaki Fira bergerak dan langsung menendang balik bola itu hingga masuk ke gawang yang berada jauh di pinggir halaman.

Sunyi, semua orang yang melihat kejadian itu terdiam dan kaget. Bagaimana bisa seorang cewek yang kalem seperti Fira dapat melakukan hal seperti itu??.

"GOLL!!"

Teriak para siswa bersamaan,karena berkat tendangan super dari Fira,tim mereka berhasil mencetak gol lagi dan memenangkan pertandingan bola antar kelas tersebut.
.
.
.
.
.
.

Setelah kejadian di halaman tadi,bel sekolah langsung berbunyi yang menandakan sudah waktunya masuk kelas.

" Ding dong Ding dong, sekarang saatnya masuk kelas, jam pelajaran akan segera dimulai, Ding dong Ding dong"

"IYA BU IYA,KAMI NGERTI KOK. GAK USAH DI INGATIN LAGI. BAWEL BANGET SIH JADI GURU!!" Kata Kapten tim dari kelas sebelah yang baru saja kalah dalam pertandingan bola melawan kelasnya Fira.

Gimana dia gak marah??, Baru saja kalah tanding, malah mendengar bel yang bahkan tidak bersalah sama sekali.
.
.
.
.
.
.
.

Aktivitas sekolah pun dimulai. Para guru mulai berdatangan ke kelas yang telah di jadwalkan untuk mereka. Tapi tidak dengan kelas Fira.

Kelas Fira sedang jamkos sekarang, jadi yaa, kalian tau sendiri kan apa yang sedang terjadi.

Berisik,satu kata itu saja sudah dapat menggambarkan keadaan di kelas itu saat ini.

Para siswa dan siswi berlarian kesana-kemari dan membuat keributan. Papan tulis dicorat-coret, sapu dijadikan sebagai pedang dan mereka pun mulai bermain perang-perangan, suasananya sudah terasa seperti di pasar ya.

Namun untungnya, Fira telah terbiasa dengan hal tersebut. Ia bahkan masih bisa fokus membaca di tengah-tengah keributan yang sedang terjadi.

"Oi Fir, thanks ya untuk yang tadi" kata seorang pemuda yang berjalan kearah meja Fira.

"Apanya??" Tanya Fira yang tidak mengerti maksud dari perkataan temannya itu.

"Berkat lu,tim kita memenangkan pertandingan bola antar kelas tadi pagi" kata pemuda itu.

"Oh ayolah Rangga. Aku tidak melakukan apapun, aku hanya bermaksud untuk melindungi diriku saja tidak lebih" kata Fira.

Rangga, seorang pemuda yang memiliki gelar cogan di sekolahnya,sekaligus merupakan seorang kapten tim sepak bola terhandal di sekolah tersebut. Dia adalah teman baik Fira sejak mereka masih menduduki bangku sekolah dasar, dan mereka masih mempertahankan persahabatan mereka sampai saat ini.

"Serius?? Tadi itu keren banget loh Fir, aku bahkan nggak nyangka kamu bisa main bola" kata pemuda bernama Rangga tersebut.

"Yaa, memang ada beberapa hal dari diriku yang tidak perlu diketahui dunia" kata Fira yang kembali fokus pada bukunya.

"Tetap saja. Sebagai ucapan terima kasihku,kau harus ikut bersamaku ke kantin saat jam istirahat nanti,ok" kata Rangga.

"Ngapain??" Tanya Fira yang masih fokus pada bukunya.

"Ada deh pokoknya" kata Rangga lalu pergi begitu saja.

"Dasar Rangga" kata Fira yang sudah tau maksud dan tujuan dari temannya itu.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Siapa itu?? Pacarmu ya??"

'bu..bukan loh Indo, dia itu cuma temanku'

" Yakin cuma temen~??"

'i..iya kok,cuma temen'.

"Ga seru ah,kukira tadi dia pacarmu"

'INDOOO!!'

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Tanpa Fira sadari, ternyata sedari tadi ada yang menguping pembicaraannya bersama Rangga. Aura kekesalan yang pekat dapat dirasakan pada tubuh murid itu saat ini.

"Awas saja kau Fira, aku pasti akan membalasnya."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Malam harinya,di dalam hutan yang sangat gelap dan sunyi. Sekelompok manusia sedang berkumpul dan membicarakan sesuatu.

"Bagaimana ini tuan,dia masih belum menampakkan dirinya."

"Apa tidak ada cara untuk membuatnya keluar dari tubuh anak itu??"

"Ada,tapi kurasa itu akan sangat berbahaya."

"Lakukan saja,aku tidak peduli kalau nyawa anak itu taruhannya."

"Baik tuan."











































Bersambung~





Reinkarnasi // CHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang