9

966 113 5
                                    

Hari berlalu dengan cepat jihoon pun sudah lama keluar dari rumah sakit kini jadwal rutinnya berubah menjadi tiga Minggu sekali padahal awalnya hanya satu bulan sekali, ia juga sekarang jarang bertemu dengan soonyoung itupun kalau tidak sengaja begitu juga dengan yang lain.

Duduk diam menatap luar cafe menjadi kebiasaan jihoon saat sendiri atau saat jihoon menunggu renjun pulang sekolah, meski sudah berdamai dengan wonwoo ia jarang keluar bahkan belum pernah keluar bersama wonwoo, Chan kadang datang kadang juga tidak.

"Eomma"

Jihoon menoleh dan mendapati renjun pulang dari sekolah dengan wajah lesunya jihoon lahan pasti sedang lelah dan hanya memberikan senyuman pada renjun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jihoon menoleh dan mendapati renjun pulang dari sekolah dengan wajah lesunya jihoon lahan pasti sedang lelah dan hanya memberikan senyuman pada renjun

"Sudah pulang?"tanya jihoon
"Heum, para guru sedang rapat"sahut renjun
"Ingin makan?"
"Ani ingin menemani eomma saja"
"Tumben sekali, biasanya kau langsung ke dapur"
"Hehehe, eomma baik-baik saja?"
"Tentu saja, kenapa bertanya seperti itu? Ada yang mengganggu pikiran mu?"
"Ani eomma terlihat berbeda belakangan ini, kita harus piknik sepertinya"
"Ganti baju mu dulu, tadi kata Mina pakaian mu yang di cafe sudah di laundry"
"Baik eomma"

Renjun menurut lagi pula ia sudah sumpek dengan seragamnya yang penuh dengan keringat namun baru saja renjun berdiri jihoon sudah memanggil jihoon.

"Renjun-ie, kenapa lengan mu lebam?"tanya jihoon melihat lengan jihoon yang lebam
"Terkantuk meja eomma saat membatu haechan"sahut renjun
"Kau tidak bohong?"
"Tidak eomma"
"Ya sudah"

Jihoon mencoba percaya dengan renjun meski dalam hatinya ia yakin ada yang di sembunyikan renjun, pintu cafe terbuka dan betapa terkejutnya jihoon saat melihat siapa yang datang, Soonyoung yang datang entah mengapa saat melihat soonyoung dimana pun itu jihoon selalu terkejut.

"Selamat datang, ada yang bisa di bantu tuan?"ujar jihoon
"Tolong americano dingin satu"ujar Soonyoung
"Ada tambahan yang lain?"
"Kue coklat dan waktu mu"
"Hah?"
"Aku ingin bicara dengan mu"

Jihoon hanya diam sampai ia memilih tempat untuk mereka duduk berdua karena memang mau seberapa keras jihoon berusaha menghindar soonyoung akan terus datang dan memintanya bicara.

"Kau ingin bicara apa?"tanya jihoon
"Maaf"ujar soonyoung
"He?"
"Aku ingin minta maaf karena memaksa mu dan memarahi mu waktu itu"
"Sudah ku maafkan, tapi maaf jika kau ingin tahu kejadian sepuluh tahun lalu aku belum bisa memberitahu mu"
"Tak apa, aku mengerti posisi mu saat memikirkan semua itu"
"Sudah merelakan Yuna?"
"Mungkin sudah lama...ji bisakah kita berteman kembali?"
"Senang berteman dengan mu kembali"
"Lain kali kenalkan aku dengan suami mu"

Jihoon hanya tersenyum ia memang tak memberitahu identitas renjun dan statusnya pada orang lain kecuali yoongi dan semua teman yoongi jihoon juga melarang keras membahas orang tua renjun saat bersama renjun.

Tanpa jihoon sadari renjun sedari tadi melihat jihoon yang sedang mengobrol dengan Soonyoung bahkan ia sempat meminta kentang goreng untuk teman menonton jihoon.

"Tidak sopan melihat orang tua bicara"ujar seseorang di samping renjun
"Aku hanya melihat bukan menguping...kau! Kapan kau ada disini Kong Guan?"kejut renjun
"Guan saja tidak pakai Kong di depannya aku bukan biskuit"
"Apalah itu, sejak kapan kau berdiri disini? Jangan makan kentang ku tiang"
"Sejak kau keluar dengan sepiring kentang goreng aku sudah duduk disini kau saja yang tidak sadar dan aku bukan tiang bendera"
"Lalu apa galah bambu?"
"Kau saja yang terlalu pendek bukan aku yang ketinggian"
"Eomma!"

Dan tak lama jihoon datang menghampiri renjun yang di ganggu oleh guanlin meski sebetulnya Guan hanya duduk diam dan memakan kentang milik renjun saja.
.
.
.
Hari berlalu dengan cepat hari ini jadwal jihoon untuk datang kerumah sakit namun kali ini renjun memilih ikut karena malas sekolah, jihoon memang tak memaksa renjun untuk terlalu keras belajar bahkan sesekali jihoon malah meminta renjun untuk bolos karena otak juga butuh refreshing.

Setiba di rumah sakit jihoon langsung menuju ruangan wonwoo sedangkan renjun memilih untuk ke kantin karena sebelum masuk renjun dengar jika kantin rumah sakit tengah ada ice cream baru

"Kau datang sendiri?"tanya wonwoo sebari memeriksa jihoon
"Ani dengan renjun"sahut jihoon
"Dia tak sekolah?"
"Dia malas sekolah dan minta ikut"
"Sekarang dimana dia?"
"Kantin, katanya ada ice cream baru disana"
"Dia memang suka jajan rupanya"
"Ya begitulah...bagaimana?"
"Sejauh ini jika tidak kambuh tak masalah tapi kau tetap harus mencari yang baru takutnya kau tiba-tiba drop dan itu malah gawat"
"Baiklah, terima kasih"
"Kau sudah berdamai dengan soonyoung? Kulihat belakangan ini di sering sekali mampir ke cafe mu"
"Hem...kami memutuskan berdamai lagi pula aku juga butuh maaf sebelum pergi"
"Kau mau pergi kemana memangnya? Kau pasti sembuh aku akan membantu sekuat ku sampai kau sembuh"

Jihoon hanya tersenyum menanggapi wonwoo padahal ia sendiri tak yakin akan sembuh atau tidak namun ia juga tak ingin membuat wonwoo patah semangat sebagai dokter.

Selesai dengan pemeriksaannya jihoon memilih untuk menuju kantin mencari renjun sebelumnya ia sudah meminta wonwoo untuk mengambilkan obat untuknya jadi ia memilih ke kantin lagi pula jihoon tak mungkin membiarkan renjun makan banyak ice cream.

Sesampainya di kantin jihoon melihat renjun yang tengah menikmati ice cream dengan tenang di temani soonyoung uang duduk di hadapan renjun.

"Renjun-ie"panggil jihoon
"Eoh eomma sudah selesai?"tanya renjun
"Sudah dan kau sudah habis berapa banyak?"tanya jihoon
"Sedikit eomma hanya delapan gelas kecil"sahut renjun
"Astaga, tenggorokan mu bisa sakit kalau makan sebanyak itu"omel jihoon
"Hehehe maaf eomma tadi dokter sipit ini yang mentraktir jadi renjun kalap"sahut renjun dengan senyuman
"Nanti aku yang akan obati jika renjun sakit"ujar soonyoung
"Haiss bukan masalah itu tapi anak ini kalau sudah mengeluh tenggorokannya sakit suka ribut sendiri, kau juga kau itu dokter kenapa malah menurutinya makan banyak ice cream"omel jihoon
"Ji sudah jangan marah-marah ok, renjun juga sudah makan ice cream nya...kau ke rumah sakit untuk apa?"tanya soonyoung
"Bunuh orang"singkat jihoon
"He?"bingung soonyoung
"Cek kesehatan rutin Minggu besok baru renjun, kau disini juga ngapain? Kau tak ada pasien?"tanya jihoon
"Aku sudah selesai hari ini pasienku hanya satu lalu pulang dan libur sehari"sahut soonyoung
"Oh...renjun ayo pulang"ajak jihoon
"Kita jalan-jalan dulu ya eomma? Ada yang ingin renjun beli soalnya"sahut renjun
"Kenapa tak bilang tadikan bisa gunakan mobil"ujar jihoon
"Hehehe renjun lupa eomma terlalu sering dengan kendaraan umum soalnya"ujar renjun
"Ku antar saja bagaimana?"ujar soonyoung
"Tidak perlu aku dan renjun bisa gunakan taxi"sahut jihoon
"Iya samchoon lagi pula samchoon kan butuh istirahat"timpal renjun
"Tak apa, aku temani aku juga bosan di rumah"sahut soonyoung
"...."
"Tunggu aku di lobi"ujar soonyoung

Kalau begini ya mau jihoon atau renjun hanya bisa menerima lagi pula mereka bisa irit biaya ongkos dan tenaga.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc

Don't GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang