Seungmin menatap bingung ruang inap Felix, tak ada kehadiran Jisung, Jeongin maupun Hyunjin yang setahu nya pergi ke rumah sakit untuk menemani Felix dan Changbin.
"Diruangan Bang Abin kali ya?" Seungmin bergumam sembari melangkahkan kaki nya keluar ruang inap Felix setelah terlebih dahulu mengelus dahi Felix dan memberikan kecupan pada bibir manis Felix.
Mumpung sepi kan ya, gak papa modus dikit.
Langkah Seungmin semakin dekat menuju ruangan Changbin berada dan benar saja Hyunjin dan Jisung sedang berada disana.
"Ngapain lu Jin?" Seungmin menatap bingung Hyunjin yang tengah menaikan salah satu kaki nya dengan kedua tangan memegang telinga nya sendiri, persis lagi di hukum guru gegara gak ngerjain Pr.
"Lagi di hukum sama gua gegara pukulin bang Abin kemaren"
Seungmin mendelik kearah Hyunjin yang nampak meringis melihat tatapan garang yang dilayangkan sang anak anjing kepadanya. "Badan penuh luka gitu lo gebukin, se tolol apa elu Jin?"
"Maaf, sok pahlawan aja gua" Hyunjin menunduk, menatap lantai dengan perasaan bersalah.
"Hahaha kalian ini ada ada aja" Ketiga nya serempak menoleh ke arah Changbin, bingung bagaimana bisa pemuda itu meledakan sebuah tawa. Changbin menghentikan tawa nya namun tak melunturkan senyuman.
"Gua lega, sekarang gua bebas tanpa ancaman Park lagi"
Jisung duduk di tepi kasur Changbin, mengusap halus surai Changbin yang sudah ia anggap kakak tersebut.
"Maaf ya kita lalai hingga lo sama Felix jadi masuk Rumah sakit gini"
Hyunjin mengangguk. "Gua juga minta maaf Bang"
"Urusan Park Jisung selesai, dia udah dijatuhi hukuman berlapis. Lo bisa kejar Felix bang" ujar Seungmin sembari melemparkan senyuman yang dibalas oleh Changbin.
Seolah tersadar akan sesuatu Seungmin menatap ketiga nya bergantian, ia menghembuskan nafas. "Lihat Jeong gak? Gua nyariin dia"
"Dia di taman" Sahut Changbin.
"Oke thanks"
─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙
Disinilah Seungmin berada, taman rumah sakit dimana kata Changbin memang seharusnya ada Jeongin. Di edarkan nya pandangan ke segala arah untuk menemukan seekor rubah berwujud manusia.
"JEONG!!"
Yang di panggil menoleh, dirinya tengah duduk di kursi taman sembari melihat interaksi para pasien disana. Gabut atau mungkin mau menghindari Hyunjin dan Jisung.
"Loh, lesu? Kenapa? Gegara Felix?" Sederet pertanyaan itu hanya di balas gelengan tanpa suara oleh Jeongin.
"Terus lo kenapa bayi?" Seungmin ambil duduk di samping Jeongin yang kosong, mengusap punggung itu lembut.
"Bang Hyunjin, keknya suka sama Jisung"
Seungmin menatap Jeongin lama, sebelum mengangkat suara. "Lo, baru sadar ya?"
Jeongin menganggukan kepalanya, sepertinya bisa menebak jika Seungmin tahu perkara Hyunjin yang menaruh rasa suka pada Jisung.
"Gua tahu ini dari Felix yang selalu godain Hyunjin apa dia suka Jisung atau ngga. Kita harus berterima kasih sama Felix. Perlahan member tahu jika mereka punya rasa suka sama member lain" Jeongin menatap Seungmin yang menatapnya juga.
"Lo bang, siapa yang lo suka?"
"Awalnya Felix tapi gajadi"
Jeongin menatapnya bingung. "Lo mau move on kesiapa sekarang?"
"Elo"
"Eh?"
─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙
Cklek.
Langkah Bangchan terhenti, tatapan nya berfokus pada Minho yang tengah tertidur dengan posisi duduk. Tangan pemuda itu menggenggam lembut tangan si manis.
"Kak Chan suka kan sama Kak Minho?"
Ucapan Felix saat itu berhasil berputar di otak Bangchan, beberapa kejadian pun terulang kembali dalam fikiran nya dan hal itu mau tak mau mengganggu dirinya.
Ia menggeleng kuat, lalu melangkah kan kakinya menuju tempat Felix. Menaruh tupperware untuk Minho makan diatas nakas tepat di samping vas bunga lily yang nampak masih subur.
Ia melepaskan jaketnya lantas memakai kan nya pada tubuh Minho, ia bergumam pelan sembari memandang wajah terlelap Minho.
"Gak mungkin gua suka sama lo Ho"
─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙
Changbin menghela nafas bosan. Hyunjin sudah pamit karena ada janji sepulang sekolah bersama Jisung. Dan sekarang sudah masuk jam pulang sekolah. Dua manusia itu jadi sering menghabiskan waktu bersama.
Dirinya menatap ke luar jendela menuju taman. Disana banyak sekali orang tengah bercengkrama.
"Gua kangen Felix " Changbin memegang penahan infus nya. Membawa benda itu keluar dari ruangan nya. Kakinya berjalan secara pincang dengan bersanggah pada penahan infus.
Melangkah perlahan melewati lorong demi mencapai ruang inap Felix.
Ia mendekat ke arah pintu ruangan Felix tepat saat pintu itu terbuka dengan Minho yang keluar dari ruangan tersebut.
"Eh? Mau ketemu Felix ya?"
Changbin mengangguk pelan tanpa suara.
"Masuk sini" Minho membukakan pintu lebar-lebar namun kemudian ia diam melihat Changbin yang nampak ragu.
Ia menunduk, menatap Jaket seseorang yang melekat pada tubuhnya. Ia tersenyum. "Gak ada BangChan kok. Yuk"
Minho menarik tangan Changbin hati-hati seolah Changbin bisa hancur jika ia menggenggam tangan itu terlalu kuat.
Changbin dengan ragu memasuki ruang inap Felix, ie melangkah semakin mendekat pada ranjang si manis yang masih nyaman terlelap di alam bawah sadar nya.
Changbin duduk di samping ranjang Felix dengan pandangan yang terus berfokus pada polosnya wajah Felix yang tengah tertidur. Ia menarik salah satu sudut bibirnya.
"Cantik, seperti biasa"
Minho berdiri di belakang Changbin. Menatap interaksi itu dengan pandangan yang sulit di artikan.
"Maaf atas semua yang terjadi, gua gak bermaksud" Changbin bergumam sembari mengelus pipi Felix, tamgan nya kembali beralih mengelus rambut halus Felix.
"Tapi makasih. Akhirnya gua bebas menentukan cinta gua tanpa Park Jisung yang terus mengancam" Changbin tersenyum tulus.
"Ayo bangun Lix, gua pengen lo"
Minho menunduk, Felix dan Changbin punya kisah cinta nya sendiri begitupun Jisung dan Hyunjin mereka mujur di akhir cerita. Lalu mengapa Minho tidak?
"Gua tinggal bentar ya" Minho menepuk bahu Changbin lalu melangkah keluar dari ruangan Felix.
Cklekk
Minho menghentikan langkahnya saat pintu terbuka dengan seseorang berdiri di hadapan nya. Itu Bangchan. Ia perlahan menutup pintu ruang inap Felix.
Di raihnya pergelangan tangan Bangchan lalu menariknya pergi dari sana. Bangchan hanya diam mengekori langkah Minho. Memandang punggung itu dari belakang.
"Gua yakin lo gak budeg buat denger apa kata Changbin"
Bangchan menunduk. "Iya gua tahu"
─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙
"Membuat orang lain kecewa rupanya mengecewakan dan menyakitkan"
-Christopher Bang chan-

KAMU SEDANG MEMBACA
STRAYKIDS LOVE STORY; 30 days [✔️]
FanfictionLee felix yang harus mengikuti pertukaran pelajar di korea dan terpaksa tinggal di rumah yang sudah disediakan selama 30 hari bersama 7 pria lainnya yang berasal dari sekolah berbeda. Gak papa sih sebenernya tapi mengingat mereka HOMO membuat Felix...