Pagi ini Felix males banget, males makan karena menolak bertemu pandang dengan Changbin. Sampe Minho lah yang harus turun tangan nyamperin Felix ke kamar dan memaksa nya untuk turun. Ya dengan sebuah ancaman tentu saja.
Dan disinilah Felix berada, ruang makan dengan 2 kursi kosong kepemilikan Han Jisung dan Hwang Hyunjin. Ia menghembuskan nafasnya sendari tadi karena terus menyadari jika Changbin menatapnya terus - terus an.
"Hari ini Gua, Changbin sama Jeongin jemput Hyunjin sama Jisung. Sisa nya masak ya buat nyambut mereka" Ujar Bangchan menunjukan sendok garfu nya pada Seungmin, Felix dan juga Minho.
"Gua mana bisa masak, nanti gosong gimana?" Tanya Seungmin sembari menggelengkan kepalanya.
"Kan ada Minho, kalo udah di dapur dia kan jiwa emaknya menguar" Ujar Bangchan yang seketika membuat Minho mengernyit.
"Maksud lo apa ya BangSat?"
"Chan, not Sat Lee Minho" Ralat Chan yang dihadiahi dengusan oleh Minho.
"Dasar tukang ngatur" Minho menaruh garfunya agak kasar, makanan nya masih tersisa banyak karena tak nafsu makan dengan keheningan di meja makan. Biasanya ada Hyunjin dan Jisung yang ribut dan nanti member lain akan ikut marah namun saat sang Happy Virus dan juga llama Drama itu tak ada suasana jadi berubah dingin.
"Lee Minho habisin makanan lo"
"Abisin aja sendiri, gausah ngatur-ngatur gua"Ujar Minho sembari berdiri dari duduknya dan memilih pergi. Bangchan menghembuskan nafas panjang menahan amarah sebelum menyandarkan pungung nya ke kursi.
"Kalian lanjut makan, gua bakal ngomong sama Minho " Bangchan mulai berdiri dari duduknya lantas melangkah keluar area meja makan.
"Kak Chan suka kan sama Kak Minho?"
Langkah Bangchan terhenti mendengar lontaran pertanyaan dari Felix, ia mendengus sebelum menoleh kearah Felix. "Udah gua bilang kan, amit-amit"
Bangchan melanjutkan langkahnya bahkan mulai berlari menuju kamar Minho berada tanpa dia tahu jika Minho kini tengah bersandar sendari tadi ditembok luar ruang makan, ia hanya mampu menggigit bibir bawahnya kuat. Sesak memenuhi dada nya saat mendengar ucapan Chan barusan.
"Seharusnya gua gak pernah jatuh hati sama lo" Bisiknya sebelum melangkah pergi menuju taman belakang rumah. Bangchan berfikir Minho pergi kekamar jadi untuk menghindar ia lebih memilih berdiam diri di taman belakang sampai perasaan nya membaik.
─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙
Felix mematikan keran wastafel setelah acara membilas alat makan nya dan member lainnya telah selesai, ia segera melapkan tangan mungilnya pada baju yang ia kenakan, itu adalah hal biasa untuk Felix. Toh dia yang mencuci nya juga.
"Lix lo hindarin gua?"
Felix tersentak sebelum berbalik kebelakang. Seo Changbin yang nampak sudah rapih hendak menjemput Jisung berdiri disana, memandang Felix yang nampam berdeham.
"Ngga tuh, biasa aja" Jawab Felix mengalihkan tatapan nya, kemana pun asal ngga liat Changbin deh soalnya Felix masih inget penolakan kemaren.
"Lo hindarin gua "
'Udah tahu ngapain nanya' Batin seorang Lee Felix.
"Berangkat sana, keburu siang jemput Jisung sama Hyunjin nya"
Changbin tahu, paham, ngerti kalo Felix emang gak mau ngobrol sama dia bahkan buat liat Changbin aja Felix gamau. Changbin menghela nafasnya entah mengapa sedikit tak suka di acuhkan oleh Felix padahal biasanya ia paling suka member lain mengacuhkan nya.
"Nunggu Chan ngobrol dulu sama Minho, yaudah gua pergi kalo emang gamau liat gua" Changbin membalikan tubuhnya dan mulai melangkah menjauhi area dapur meninggalkan Felix sendirian sembari menghembuskan nafasnya.
Felix harus ingat, Changbin punya pacar. Dia harus Move on.
"Ah tahu ah nyebeliiiin" Gatau kenapa dia merengek atau ditunjukan pada siapa rengekan itu. Felix lagi sendirian soalnya.
Felix melangkah dengan kesal keluar dari dapur untuk tidur di kamarnya. Bodo amat masak-masak, Felix punya duit buat order.
─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙
"HAN JISUNG PERHATIKAN JALAN ELO" Hyunjin berteriak kesal yang entah keberapa kalinya saat mereka sudah keluar dari mobil, itu karena Jisung terus berlari dengan riang padahal kondisi nya baru pulih. Hyunjin jadi sawan sekarang liat tingkah bar-bar nya Jisung.
"Yang kudu hati-hati elo sat, kaki lo yang sakit" Jawab Jisung santai tanpa dosa sembari tetap berlari di halaman rumah sedangkan Hyunjin mengekori nya sembari jalan terpincang dengan tongkat bantu.
"Jisung, Hyunjin udah mainnya Ayo masuk" Changbin yang sendari tadi menyimak setelah bolak balik rumah dan mobil untuk mengatarkan tas berisi pakaian keduanya akhirnya angkat bicara.
Jisung menghentikan larinya lantas menggaruk tengkuk sembari tertawa menghampiri Changbin dan memeluk tangannya manja.
"Seneng banget bisa balik aaah, bau rumah sakit sama makanan nya buat bosen apalagi liat muka si dower tiap hari"
Changbin melirik wajah Hyunjin yang nampak tak terima, namun ia sadar pandangan Hyunjin bukan terarah pada wajah Jisung atau dirinya. Tapi pada tangannya yang di peluk oleh Jisung.
"Padahal gua yang nolongin, gabisa lo bersikap manis dikit sama gua apa" Monolog Hyunjin dengan nada judesnya yang membuat Jisung mengernyit.
Jisung melepas pelukan nya pada tangan Changbin lantas berlari kearah Hyunjin yang menatapnya errr marah (?) Entahlah Jisung gak se peka itu.
"Hyunjinnie maaf" Cicit pemuda tupai itu sembari berdiri didepan wajah Hyunjin membuat pemuda jangkung itu langsung menatapnya, Namun walau Hyunjin mengalihkan pandangannnya Jisung tetap mengikuti agar Hyunjin menatapnya terus.
Sepasang mata memandang hal tersebut tak senang, ia menggigit bibir bawahnya sebelum mengalihkan pandangan menuju sepatunya sendiri. Ia dengan cepat berjalan meninggalkan mereka dengan Chan dan Changbin yang nampam menggelengkan kepala melihat tingkah Jisung pada Hyunjin.
"Loh Jeong mau kemana?" Tanya Bangchan melihat Jeongin lebih dulu memasuki rumah. Namun tak ada sahutan yang membuat Bagchan menghembuskan nafasnya.
Perasaan nya saja atau suasana rumah lebih rumit sekarang.
─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙
Hanya aku yang tak mengerti
Atau memang aku yang bodoh?
-Christopher Bangchan-
KAMU SEDANG MEMBACA
STRAYKIDS LOVE STORY; 30 days [✔️]
FanfictionLee felix yang harus mengikuti pertukaran pelajar di korea dan terpaksa tinggal di rumah yang sudah disediakan selama 30 hari bersama 7 pria lainnya yang berasal dari sekolah berbeda. Gak papa sih sebenernya tapi mengingat mereka HOMO membuat Felix...