13. takdir yang membingungkan

10.7K 603 2
                                    

"terkadang, ada hancur yang tidak dapat di jelaskan."
---

Fadira berusaha tegar di depan umi nya, ia sama sekali tidak menangis. Meskipun ingin, ia tetap menahan air mata nya agar tidak tumpah. Rasanya sesak, dan sangat menyesakkan. Tapi dia yakin dan percaya kepada pertolongan Allah.

"Umi minum dulu," ucap Fadira sambil menyuguhkan segelas air untuk umi nya. Tadi umi Aisyah yang menyuguhkan air kepada nya, kini gantian Fadira yang memberikan umi Aisyah air untuk menenangkan wanita paruh baya itu.

Umi Aisyah kembali menangis, saat mengetahui bahwa Syakib telah menemukan mobil Fatih yang masuk ke dalam air dan telah menabrak tembok pembatas jalan. Mereka hanya menemukan mobil nya, tapi belum menemukan keberadaan Fatih. Mobil tersebut saat ini sedang di evakuasi.

"Ya Allah Fatih, Astagfirullah." Umi Aisyah mengelus dada nya yang terasa sesak. Fadira hampir tidak sanggup lagi untuk menahan tangisnya.

"Umi yang kuat, ada Allah." Fadira berusaha mengingatkan. Kiyai Sholeh sedang pergi menyusul ustadz Syakib.

Ustazah Syifa juga ada untuk menenangkan umi Aisyah. Ia terus memperhatikan Fadira yang terlihat tegar, namun dari sorot mata nya tidak dapat menyembunyikan bahwa ia benar-benar sedih, dan tengah menahan kesedihan dan juga rasa sakit nya.

"Fa, kamu ke kamar dulu gih!" perintah ustazah Syifa, ia ingin Fadira pergi untuk menenangkan diri nya.

Fadira masuk ke dalam kamar, ia mengunci pintu kamar nya. Bugh perempuan itu terjatuh di lantai yang keras. Sedikit demi sedikit, air matanya mulai jatuh membasahi pipi merah alami nya. "Ya Allah, jaga suami hamba."
doa Fadira dalam hati.

Perempuan itu terisak, ia berusaha semaksimal mungkin untuk tidak bersuara, agar tidak ada yang curiga kalau ia menangis. "Ya Allah, jaga suami hamba. Jangan ambil dia hiks hiks." Fadira bersujud, sedari tadi, perempuan itu tidak henti-hentinya berdoa kepada Allah.

Sebagian para santri sudah mengetahui berita tentang Fatih yang kecelakaan. Mereka juga tau, kalau ustadz muda nya kini Masi dalam masa pencarian. Sebelum pergi, kiyai Sholeh mengumpulkan para santri nya, untuk berdoa bersama demi keselamatan sang anak. Mereka semua yakin kepada pertolongan Allah.

___________

Setelah cukup lama mengalami koma akibat benturan keras di kepala, akhirnya laki-laki yang di tolong oleh Amira siuman. Amira dan kakek nya yang melihat hal tersebut sontak kaget, dan langsung berhambur menghampiri laki-laki tampan itu.

Amira segera pergi untuk memanggil dokter. Tak lama kemudian, ia kembali dengan membawa seorang dokter laki-laki. "Biar saya periksa." ucap dokter tersebut, dengan niat meminta izin kepada kakek Amira.

"Ada sesuatu yang kamu ingat?" tanya dokter tersebut.

"Saya tidak ingat apa-apa dok." jawab lelaki yang baru sadar dari koma nya.

Dokter tersebut mengambil alat nya, kemudian memeriksa lelaki tersebut. Ia menggeleng, kemudian mengajak Amira keluar dari dalam sana, untuk berbicara dengan nya sebentar.

"Gimana dok?" tanya Amira panik.

Dokter tersebut kembali menggeleng, "seperti yang pernah saya katakan. Kemungkinan, ia akan mengalami amnesia sementara." jawaban dari dokter tersebut yang tentunya membuat Amira dan juga kakek nya merasa syok.

"Terus, sekarang gimana dok? Saya gak tau asal-usul dia,"

"Kalian harus merawat dia, dan membantu untuk mengembalikan sedikit demi sedikit ingatan nya yang hilang."

"Jadi, kita harus rawat dia sampe sembuh?" tanya Amira syok.

Dokter tersebut mengangguk. "Kalian harus bantu dia, sampai dia kembali mengingat keluarga nya." ucap dokter Afandi, orang baik yang sudah mau membantu Amira membayar semua biaya rumah sakit laki-laki korban kecelakaan itu.

Amira dan kakek nya saling memandang. Kakek Amira sudah sangat tua, dan juga sudah mulai sakit-sakitan. Beliau selalu berkata, bahwa umur nya sudah tidak lama lagi, dan menyuruh Amira untuk segera mencari pasangan hidup.

 Beliau selalu berkata, bahwa umur nya sudah tidak lama lagi, dan menyuruh Amira untuk segera mencari pasangan hidup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Amira

__________

Satu pesantren sedang heboh, dengan berita kecelakaan yang di alami oleh Fatih. Mereka bersedih, dan berharap semoga sang ustadz dapat segera di temukan dengan keadaan selamat.

Ini sudah hari ke 3 pencarian Fatih, namun lelaki itu belum di temukan. Syakib, dan polisi, sudah berusaha menanyakan kepada orang-orang sekitar, namun belum menemukan jawaban. Syakib sempat menangis saat melihat mobil adik nya yang sudah hancur dan berada di bawah air. Ia berharap semoga adik nya masih selamat, dan telah di tolong oleh seseorang.

Sekarang, mobil Fatih telah di evakuasi. Mobil tersebut di bawa ke polres yang berada jauh dari lokasi kecelakaan untuk di periksa, apakah ada kerusakan yang menyebabkan mobil tersebut hilang kendali.

Fadira sedang melaksanakan sholat, di setiap sujut nya, ia tak henti-hentinya memohon kepada Allah untuk memberikan keselamatan kepada sang suami agar bisa kembali ke pelukan nya.

Umi Aisyah sudah lebih tenang dari sebelumnya, hati ibu mana yang tidak hancur saat mengetahui anak nya kecelakaan dan hilang. Nenek Fatih juga tidak memberi tahu, kalau cucu nya belum sampai ke Surabaya. Dan bodoh nya, orang rumah tidak ada yang berusaha untuk menghubungi Fatih, setelah 1 hari kepergian lelaki itu.

Fadira menangis di sujut terakhirnya, ia mengharapkan keajaiban dari yang maha kuasa. "Ya Allah, hamba mohon, jaga selalu suami hamba di mana pun dia berada." batin Fadira, sudah tiga hari perempuan 17 tahun itu tidak makan apa-apa. Ia hilang selera makan, karena terlalu mengkhawatirkan keadaan sang suami.

"Ya Allah, jaga suami Fadira. Semoga beliau baik-baik saja, dan dapat segera pulang dengan keadaan masih bernyawa. Hamba belum siap untuk kehilangan beliau ya Allah, maaf tapi hamba benar-benar belum siap." wajah pucat Fadira telah di penuhi oleh linangan air mata. Ia tidak menyangka, jika semua ini akan terjadi. Fadira hanya pasrah kepada Allah, sambil menunggu kabar terbaru dari Ustadz Syakib. Ia sangat ingin berbicara dengan Jihan, namun waktu dan tempat yang tidak mendukung dan tidak memungkinkan.

Perempuan itu merapikan tempat sholat nya, mata nya sembam akibat terus menangis. Fadira menyesal, tidak menerima ajakan Fatih untuk pergi bersama ke Surabaya.

"Maafin Fadira."

Kenangan-kenangan indah bersama dengan Fatih, terus terulang di ingatan perempuan itu. Dan tentu nya semua itu menambah luka di hati nya. Ia berharap, agar suami nya segera di temukan dalam keadaan selamat.

Fadira membaringkan tubuhnya di atas kasur, ia belum siap menerima berita buruk mengenai suami nya. Wanita itu memejamkan mata nya sambil terus berdoa. Ada linangan air mata yang keluar meskipun mata perempuan itu masih terpejam.

"Aku yakin, kalo bang Fatih masih hidup." batin Fadira. Sampai kapan pun, ia akan menunggu kepulangan Fatih.

Vote komen.

married with kiyai's son [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang