32. bertemu kembali.

12.9K 635 13
                                    

Fatih menangis, setelah Fadira menceritakan semuanya. Fakta tentang janin mereka. Hati Fatih bergetar, ia benar-benar menyesali perbuatannya. Antara senang dan sedih, senang nya ia memiliki harapan untuk menjadi seorang ayah.

Setelah rujuk kembali, Fatih memeluk Fadira dengan erat, lelaki itu menjaga istri nya seperti menjaga aset (benda berharga nya). Fatih sembuh setelah kedatangan Fadira. Syifa sangat senang, bisa kembali bertemu dengan adik ipar nya. Fadira kaget mendengar kabar kehamilan Syifa yang lebih muda dari nya, kelak mereka berdua akan memiliki seorang anak yang seumuran.

Fatih kembali melakukan rutinitas nya, ia sehat setelah belahan jiwa nya kembali. Amira sendiri, belum ada yang mengetahui keberadaan perempuan itu.

Fadira tengah tidur, Fatih melarang nya melakukan pekerjaan. Ia tidak ingin Fadira kecapean di kondisi nya yang memang lemah. Fatih berucap, bahwa ia akan membiayai semua biaya pengobatan Fadira. Fatih siap dan sanggup untuk menanggung semua nya.

Fatih kembali, hari ini ia datang lebih cepat. Senyum terukir di bibirnya kala melihat Fadira yang tertidur dengan posisi miring dan sebelah tangan di atas perut nya yang buncit. Sebentar lagi akan memasuki bulan Ramadhan, tentunya Fadira tidak bisa menjalani ibadah puasa tahun ini.

Fatih duduk di ranjang, bersebelahan dengan Fadira. Tangan nya mengelus gemas perut sang istri yang buncit. Ia bersyukur Allah masih memberikan nya kesempatan untuk bertemu kembali dengan Fadira.

Fadira tidur dengan nyenyak, hingga tidak merasakan sentuhan dari Fatih. Ia kelelahan meski tidak melakukan apapun.

Fatima datang, anak itu langsung pergi dan menutup pintu saat melihat Fatih ada bersama Fadira. Fatih tersenyum, warna kehidupan seperti nya kembali dalam hidup nya.

Adzan Maghrib berkumandang, Fatih dan Fadira telah siap, mereka hendak melaksanakan sholat berjamaah. Fatih mengajar kan banyak hal kepada Fadira. Fadira benar-benar merasakan kenyamanan dan ketentraman saat ada di dekat Fatih.

Setiap hari nya, Fatih selalu mengelus perut Fadira sambil berdoa. 1 bulan berlalu, dan kini Fadira kembali di rawat di rumah sakit. Kondisi nya semakin lemah, di tambah ada kehidupan lain di dalam rahim nya.

Meski sudah memasuki bulan Ramadhan, Fatih tetap setiap saat menjaga Fadira di rumah sakit. Fatih selalu menghibur Fadira kala sang istri merasa bosan. Mereka sering tertawa bersama, Fadira sedih karena belum bisa menyiapkan makanan sahur dan berbuka untuk Fatih.

"Makan ya? Aku suapin."

"Engga, belum laper."

"Loh, gimana mau kuat kalo gak makan. Ayo makan ya sayang, sedikit aja."

"Engga,"

"Sesuap aja sayang, ya?"

"Yaudah deh,"

Fatih dengan telaten menyuapi Fadira, hal itu setiap hari ia lakukan. Fatih tidak ingin meninggalkan Fadira sendirian. Setelah menyuapi Fadira makan, Fatih mengajak Fadira ke taman rumah sakit. Ia ingin menghibur istrinya. Fatih membawa Fadira yang duduk di kursi roda sambil banyak bercerita. Banyak hal random yang ia ceritakan. Fadira pun tertawa mendengar candaan dari suaminya. Ia tidak menyangka, akan sebahagia itu hidupnya jika tidak ada orang ketiga di rumah tangga nya.

"Mas, umur Fadira gak lama."

"Huss, jangan ngomong gitu sayang."

"Cari mbak Amira, bayi ini butuh ibu."

"Kamu ibu nya Fadira!"

"Saya_"

"Sebisa mungkin saya akan mengusahakan yang terbaik untuk kesembuhan kamu! Saya tidak ingin kehilangan belahan jiwa saya untuk yang ketiga kalinya. Saya sadar, hanya kamu orang yang saya cintai. Mengenai Amira, pertemuan kami karena faktor ketidak sengajaan, dan terpaksa kami harus melangsungkan pernikahan. Saya hancur tanpa kamu!" Fatih menjatuhkan kepalanya pada bahu Fadira, tangan nya memeluk erat pinggang sang istri yang masih berada di atas kursi roda.

Fadira mengelus pucuk kepala Fatih, hatinya sakit mendengar Fatih mengucapkan kata-kata itu. Ia ingin bahagia lebih lama lagi.

Setelah lama beranda di taman, mereka kembali ke ruang rawat Fadira. Selama perjalanan, banyak yang menatap mereka penuh ke kaguman, cantik dan tampan. Visual yang sangat sempurna untuk menjadi pasangan.

Fatih mengangkat Fadira kembali ke ranjang, ia mengambil buah-buahan dan mengupasnya kemudian memotong nya untuk kemudian di siapkan kepada istri nya.

Tak di sangka, umi Aisyah datang bersama Fatimah. Ini masi siang dan mereka semua masi berpuasa kecuali Fadira.

"Gimana keadaan nya nak?"

"Alhamdulillah umi."

Umi Aisyah mengelus kepala Fadira. Ia tersenyum, mereka membicarakan banyak hal. Fatimah sangat dekat kepada Fadira, bagi nya Fadira adalah ibu kedua nya.

****


Raihan baru menyelesaikan jam per-kuliah nya. Ia singgah di toko buku untuk membeli buku yang mungkin bisa ia jadikan referensi. Sungguh, Fadira masi ada di dalam doa nya, meski itu sebenarnya tidak boleh mengingat Fadira telah kembali menjadi istri Fatih.

Kesedihan itu masih membekas di hati Raihan. Raihan menulis cerita tentang kisah nya, ia ingin kisah itu abadi dan di cintai oleh banyak orang. Meski menyakitkan, tapi harus tetap ia jalani.

Setelah membeli buku, Raihan pergi lagi untuk membeli sayuran dan makanan lainnya untuk menu berbuka. Ia tidak tinggal dengan kakaknya. Raihan tidak ingin mereposisi kakak dan kakak ipar nya.

Setelah selesai berbelanja, Raihan pulang. Saat sampai di rumah, ia tidak sengaja menemukan foto lama saat dirinya pertama kali melihat Fadira. Hati nya bergetar, ia merasa berdosa karena telah mencintai istri orang.

Di simpan kembali kenangan itu dengan rapi. Raihan berbaring, ia rindu suasana pesantren. Sejujurnya ia masi ingin kembali ke sana, tapi niat itu sengaja ia urungkan. Raihan sendiri juga sudah bilang ke umi Aisyah dan kiyai Sholeh, bahwa ia tidak bisa kembali lagi ke pesantren.

Tak terasa waktu telah menunjukkan pukul 04.49 Raihan telah ada di dapur, setelah sholat ashar ia langsung ke dapur untuk menyiapkan makanan yang nantinya akan ia makan saat berbuka.

Raihan lelaki tampan yang sangat multitalenta, membuat setiap gadis yang berjumpa dengan nya terpesona. Namun kisah cinta nya tidak sebahagia itu. Bertahun-tahun ia mencintai gadis yang bahkan tidak tau kalau dia sebenarnya hidup. Dan terlebih lagi, kini gadis itu telah menjadi istri dari anak Kiyai nya. Sungguh cinta itu menyakitkan.

R

aihan tersenyum tipis, kala teringat hal-hal yang menyakiti hati nya. Meski memiliki ilmu agama yang cukup, ia juga hanya seorang manusia biasa yang memiliki perasaan dan keinginan.

Raihan memasak, entah apa yang di masak oleh Raihan dan saya pun tidak tahu. Setelah menyelesaikan masakannya, cowok itu beralih mengambil mangkuk dan piring, kemudian memindahkan masakan nya ke atas piring dan membawa nya ke meja makan.

Aroma lezat keluar menyeruak dari makanan yang di bawa oleh Raihan.

Hai, maaf lama up. Sebenarnya sengaja gak up karena nunggu vote cerita ini mencapai target yaitu 1k vote, tapi gak nyampe-nyampe. Kasian juga sama kalian yang udah nungguin aku update. Makasih ya semuanya yg udah nunggu cerita ini up see you.

Minggu, 10 April 2022.

married with kiyai's son [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang